Inventarisasi Peraturan Perundang-undangan Tentang Pengelolaan

BAB II KEDUDUKAN KEUANGAN DAERAH DALAM SISTEM PENGELOLAAN

KEUANGAN NEGARA MENURUT UU NO. 17 TAHUN 2003

A. Inventarisasi Peraturan Perundang-undangan Tentang Pengelolaan

Keuangan Negara dan Keuangan Daerah Telah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa dalam melakukan inventarisasi terhadap peraturan perundang-undangan yang terkait dengan keuangan negara, penelitian ini mengacu pada hierarkhi peraturan perundang-undangan sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Pasal 7 ayat 1 UU No. 10 Tahun 2004. Selain itu UU No. 10 Tahun 2004 juga mengakui keberadaan jenis peraturan perundang-undangan selain sebagaimana yang dimaksud pada Pasal 7 ayat 1 mempunyai kekuatan hukum mengikat sepanjang diperintahkan oleh peraturan perundangan-undangan yang lebih tinggi. 26 Berdasarkan hasil inventarisasi terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku saat ini, yang terkait dengan pengelolaan keuangan daerah, diantaranya: 1. Undang-undang Dasar 1945 a. Pembukaan alinea ke-empat, yaitu “… melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, ….”. b. Bab VIII Hal Keuangan UUD 1945 26 Perhatikan Pasal 7 ayat 1 sampai dengan 5 UU No. 10 Tahun 2004. Adapun jenis peraturan perundang-undangan selain yang disebut dalam Pasal 7 ayat 1 antara lain peraturan yang dikeluarkan oleh MPR dan DPR, DPD, Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, BPK, Gubernur BI, Menteri, Kepala Bidang, Lembaga atau Komisi yang setingkat yang dibentuk oleh undang-undang atau pemerintah atas perintah undang-undang, DPRD Propinsi, Gubernur, DPRD KabupatenKota, BupatiWalikota, Kepala Desa atau yang setingkat. Habibi Adhawiyah : Kedudukan Keuangan Daerah Dalam Sistem Pengelolaan Keuangan Negara Menurut…, 2007 USU e-Repository © 2008 c. Pasal 18 A ayat 1 UUD 1945 “Hubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah provinsi, kabupaten dan kota, atau antara provinsi dan kabupaten dan kota diatur dengan undang-undang dengan memperhatikan kekhususan dan keragaman daerah.” d. Pasal 33 ayat 3 UUD 1945 “Bumi air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.” 2. Undang-undangPeraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang a. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. b. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. c. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Negara. d. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. e. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. f. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. 3. Peraturan Pemerintah a. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman Daerah. b. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan. c. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Informasi Keuangan Daerah. d. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. e. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. f. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada DPRD dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Masyarakat. g. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2007 tentang Perubahan III atas Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota DPRD. h. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Propinsi, Pemerintah Daerah KabupatenKota. i. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang NegaraDaerah. Habibi Adhawiyah : Kedudukan Keuangan Daerah Dalam Sistem Pengelolaan Keuangan Negara Menurut…, 2007 USU e-Repository © 2008 4. Peraturan Presiden. 5. Peraturan Daerah Peraturan Daerah Kabupaten Langkat Nomor 1 Tahun 2004 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah. Selain itu terdapat pengaturan hukum pengelolaan keuangan daerah dalam bentuk keputusan menteri yang menjadi pedoman teknis yaitu Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2002 tentang Pedoman Pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah serta Tata Cara Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah dan Penyusunan Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kepmendagri No. 29 Tahun 2002 yang kemudian dinyatakan tidak berlaku lagi dengan terbitnya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah Permendagri No. 13 Tahun 2006 sebagai tindak lanjut dari Pasal 155 PP No. 58 Tahun 2005 yang memuat secara komprehensif pengaturan tentang perencanaan dan penganggaran, penatausahaan, pengakuntansian, pelaporan dan pertanggungjawaban keuangan daerah yang diselaraskan dengan pengelolaan keuangan negara. Permendagri ini mengadopsi prinsip dan standar pengelolaan keuangan daerah yang baik untuk mewujudkan efisiensi, efektif, transparan dan akuntabilitas. Dari inventarisasi peraturan perundang-undangan tersebut di atas jelaslah bahwa pengaturan hukum mengenai pengelolaan keuangan daerah, khususnya mengenai perencanaan dan penganggaran daerah sangat beragam yang secara hierarkhi Habibi Adhawiyah : Kedudukan Keuangan Daerah Dalam Sistem Pengelolaan Keuangan Negara Menurut…, 2007 USU e-Repository © 2008 perundang-undangan bertolak dari aturan dasar yakni Undang-undang Dasar 1945 sampai Keputusan Menteri. Tahap perencanaan daerah secara khusus diatur dalam UU No. 25 Tahun 2004 yang mengatur tahapan perencanaan mulai dari Rencana Pemerintah Jangka Panjang RPJP, Rencana Pemerintah Jangka Menengah Daerah RPJMD, Renstra Satuan Kerja Perangkat Daerah Renstra-SKPD, Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD, dan Rencana Kerja Satuan Kerja Pemerintah Daerah Renja SKPD. Landasan dikeluarkannya undang-undang ini adalah sistem perencanaan nasional yang terintegrasi dari daerah sampai pusat selama ini belum memiliki landasan aturan yang bersifat mengikat. Digulirkannya kebijakan otonomi daerah dan dihapuskannya Garis-garis Besar Haluan Negara GBHN yang selama ini dijadikan landasan perencanaan membawa implikasi akan perlunya kerangka kebijakan yang mengatur sistem perencanaan pembangunan nasional yang bersifat sistematis dan harmonis.

B. Pengertian, Dasar Hukum dan Ruang Lingkup Keuangan Negara dan