Pendekatan Masalah Metode Penelitian

maju dengan daerah yang belum berkembang dapat diperkecil. Sedangkan Dana Alokasi Khusus DAK bertujuan untuk membantu membiayai kebutuhan-kebutuhan khusus Daerah. Di samping itu bertujuan pula untuk menanggulangi keadaan mendesak di Daerah, seperti bencana alam, kepada Daerah dapat dialokasikan dana darurat. 24 Dengan demikian adanya dana perimbangan yang meliputi bagi hasil pusat dan daerah, Dana Alokasi Umum DAU, dan Dana Alokasi Khusus DAK mencerminkan upaya dan asas keadilan perimbangan antara pusat dan daerah, selain upaya dan asas pemerataan alokasi dana untuk berbagai kegiatan dan pembangunan di daerah-daerah.

G. Metode Penelitian

1. Pendekatan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan, perumusan masalah, dan tujuan penelitian, maka pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan yuridis normatif, yaitu penelitian terhadap inventarisasi dan sinkronisasi dari peraturan perundang-undangan. Untuk mengetahui bagaimana sinkronisasi dari peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan penelitian ini, terlebih dahulu dilakukan inventarisasi terutama peraturan perundang-undangan yang sedang berlaku khususnya dalam era otonomi daerah. 24 Yuswar Zainul Basri dan Mulyadi Subri, op.cit., hal. 90 Habibi Adhawiyah : Kedudukan Keuangan Daerah Dalam Sistem Pengelolaan Keuangan Negara Menurut…, 2007 USU e-Repository © 2008 Dalam melakukan inventarisasi terhadap peraturan perundang-undangan yang terkait dengan keuangan negara, penelitian ini mengacu kepada ketentuan hierarkhi peraturan perundang-undangan sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Undang- undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan selanjutnya ditulis UU No. 10 Tahun 2004 yang terdiri dari: 1. Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 2. Undang-undangPeraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang 3. Peraturan Pemerintah 4. Peraturan Presiden 5. Peraturan Daerah Sinkronisasi yang dilakukan di sini adalah sinkronisasi secara vertikal dan horizontal terutama yang menyangkut masalah keuangan daerah, khususnya mengenai kedudukan keuangan daerah dalam sistem pengelolaan keuangan negara. Sinkronisasi vertikal yang dimaksudkan adalah sinkronisasi yang dilakukan terhadap peraturan perundang-undangan berdasarkan hirarkhi perundang-undangan, misalnya UU No. 32 Tahun 2004 dengan PP No. 58 Tahun 2005, maupun dengan ketentuan yang berada di atasnya yaitu Undang-undang Dasar dan Ketetapan MPR. Sedangkan sinkronisasi horizontal merupakan sinkronisasi terhadap peraturan perundang-undangan yang sama tingkatan dan kedudukannya, misalnya dalam hal ini adalah antara UU No. 17 Tahun 2003 dengan UU No. 32 Tahun 2004. Untuk menambah pemahaman yang lebih luas digunakan pula pendekatan komparatif mengenai pengertian pengelolaan dan keuangan negara di luar pendekatan hukum. Selain itu untuk menggambarkan seluk beluk pengelolaan keuangan daerah Habibi Adhawiyah : Kedudukan Keuangan Daerah Dalam Sistem Pengelolaan Keuangan Negara Menurut…, 2007 USU e-Repository © 2008 maka pendekatan yuridis normatif akan ditunjang dengan pendekatan sosiologis dengan mengadakan studi lapangan pada instansi terkait.

2. Sifat Penelitian