Disain penelitian Tempat dan Waktu Penelitian Besar Sampel Definisi Operasional

BAB 5 METODA PENELITIAN

5.1. Disain penelitian

Penelitian ini merupakan studi analitik observasional dengan disain case-control yang menilai hubungan antara faktor risiko dengan kejadian relaps dengan cara membandingkan sekelompok pasien yang mengalami relaps kasus dan sekelompok pasien yang terkontrol kontrol.

5.2. Tempat dan Waktu Penelitian

a. Tempat Penelitian: Poliklinik umum priawanita, bangsal priawanita dan Unit Gawat Darurat UGD Rumah Sakit jiwa Daerah Pemerintah Propinsi Sumatera Utara. b. Waktu Penelitian: terhitung sejak Mei 2008 sd Oktober 2008. 5.3. Populasi dan Sampel 5.3.1. Populasi a. Populasi target: Penderita skizofrenia paranoid yang mengalami relaps dan yang terkontrol. b. Populasi terjangkau: Penderita skizofrenia paranoid yang mengalami relaps dan yang terkontrol, yang berobat ke poliklinik umum dan UGD, maupun yang dirawat di bangsal Rumah Sakit Jiwa Daerah Pemerintah Propinsi Sumatera Utara.

5.3.2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini ditetapkan secara consecutive , yaitu setiap pasien yang memenuhi kriteria penelitian dimasukkan dalam penelitian sampai kurun waktu tertentu sampai jumlah sampel yang dibutuhkan terpenuhi dimana kasus dan kontrol akan diambil dalam satu populasi. Yusak P Simanjuntak : Faktor Risiko Terjadinya Relaps Pada Pasien Skizofrenia Paranoid, 2008 USU e-Repository © 2008 a. Kasus Kasus adalah penderita skizofrenia paranoid pria dan wanita yang mengalami relaps, berusia 21-60 tahun yang berobat kepoliklinik umum jiwa dan UGD maupun yang dirawat di bangsal Rumah Sakit Jiwa Daerah Pemerintah Propinsi Sumatera Utara. b. Kontrol Kontrol adalah penderita skizofrenia paranoid dalam keadaan remisi yang terkontrol, berusia 21-60 tahun yang berobat kepoliklinik umum jiwa Rumah Sakit Jiwa Daerah Pemerintah Propinsi Sumatera Utara. Kontrol dipilih setelah dilakukan matching terhadap kasus, berupa matching group pada jenis kelamin dan usia. 5.4. Kriteria inklusi dan ekslusi 5.4.1. Kriteria Inklusi a. Penderita skizofrenia paranoid memenuhi kriteria PPDGJ-III yang mengalami relaps. b. Penderita skizofrenia paranoid memenuhi kriteria PPDGJ-III yang terkontrol. c. Berusia 21-60 tahun.

5.4.2. Kriteria ekslusi

a. Memiliki komorbiditas dengan gangguan psikiatrik lainnya. b. Riwayat penggunaan zat 1 bulan terakhir. Yusak P Simanjuntak : Faktor Risiko Terjadinya Relaps Pada Pasien Skizofrenia Paranoid, 2008 USU e-Repository © 2008

5.5. Besar Sampel

Dihitung berdasarkan rumus di bawah ini: 25 Z 2 + Z √PQ 2 n 1 =n 2 = _______________ P - ½ Dimana P = R dan Q = 1- P 1+R Keterangan: R = Perkiraan Oddds Rasio = 2 = 0,005 Z = 1,96 = 0,10 Z = 1,28 P = 0,66 Q = 1 - 0,66 = 0,34 1,962 + 1,28 √0,66 – 0,34 2 n 1 =n 2 = ________________________ 0,66 – 0,5 1,5816 2 n 1 =n 2 = _________ 0,16 n 1 =n 2 = 97,7 Jumlah Kasus=Jumlah Kontrol minimal= 98 ≈ 100. Yusak P Simanjuntak : Faktor Risiko Terjadinya Relaps Pada Pasien Skizofrenia Paranoid, 2008 USU e-Repository © 2008 5.6. Identifikasi Variabel 5.6.1. Variabel bebas Variabel bebas dalam penelitian ini terdiri dari ketidakpatuhan terhadap medikasi mencakup: faktor-faktor sehubungan dengan pasien, sehubungan dengan pengobatan, faktor lingkungan, faktor-faktor sehubungan dengan dokter; stresor psikososial mencakup: problem dengan kelompok pendukung utama primary support group , problem yang berkaitan dengan lingkungan sosial, problem pendidikan, problem pekerjaan, problem perumahan, problem ekonomi, problem dengan akses pelayanan kesehatan, problem yang berkaitan dengan interaksi sistem hukumkriminal, problem psikososial dan masalah lingkungan lainnya.

5.6.2. Variabel tergantung

Variabel tergantung pada penelitian ini adalah kejadian relaps.

5.7. Definisi Operasional

a. Skizofrenia paranoid adalah gangguan yang memenuhi kriteria diagnostik PPDGJ-III. b. Relaps adalah suatu keadaan pemunculan kembali simtom-simtom skizofrenik pada pasien yang sudah mengalami bebas gejala selama episode sebelumnya tipe I dan eksaserbasi simtom positif secara persisten tipe II. c. Terkontrol adalah suatu keadaan dimana pasien skizofrenia paranoid yang telah mengalami remisi atau dalam fase stabil tidak mengalami relaps. d. Remisi adalah suatu keadaan dimana didapatkan nilai masing- masing item PANSS ≤3. 26 e. Simtom positif adalah: 1. Halusinasi: halusinasi auditorik, suara yang mengkomentari, suara yang bercakap- cakap, halusinasi visual, halusinasi penghidu, dan halusinasi somatik- taktil. Yusak P Simanjuntak : Faktor Risiko Terjadinya Relaps Pada Pasien Skizofrenia Paranoid, 2008 USU e-Repository © 2008 2. Waham: waham kejar, waham kebesaran, waham menyangkut diri sendiri, waham dikendalikan, waham dikendalikan, waham membaca pikiran, siar pikiran, sisip pikiran, penarikan pikiran, pikiran yang dikendalikan, waham cemburu, waham bersalahdosa, waham keagamaan, waham somatik. 3. Perilaku aneh: berpakaian dan berpenampilan aneh, perilaku sosial dan seksual yang aneh, perilaku agresif-teragitasi, perilaku berulang-stereotipik. 4. Gangguan pikiran formal positif: penyimpangan, tangensialitas, inkohorensi, ilogikalitas, sirkumstansialitas, tekanan bicara, bicara mudah dialihkan, menggemerincing clanging . f. Status perkawinan ditentukan apakah subjek masih dalam ikatan perkawinan menikah atau tidak belum menikahjandaduda adalah kawin, tidak kawin. g. Pendidikan merupakan jenjang pengajaran yang telah diikuti atau sedang dijalani responden melalui pendidikan formal yang terbagi atas SLTP ke bawah dan SLTA ke atas. h. Pekerjaan adalah suatu pekerjaan yang mendapatkan upah yang terbagi atas bekerja dan tidak bekerja.

i. Penilaian Status ekonomi dilihat dari penghasilan keluargabulan,