Ad Lib, yaitu iklan yang disampaikan dan diucapkan oleh penyiar secara Promo Ad, adalah iklan yang dilakukan oleh pengelola televisi untuk

mendominasi. Sponsor program dapat dilakukan dengan cara blocking time , yaitu cara dimana sponsor membeli waktu siaran televisi selama durasi tertentu dimana waktu yang dibelinya tersebut digunakan untuk menyampaikan pesan iklan.

g. Caption, bentuk dari iklan televisi yang menyerupai superimpose.

Bedanya, dalam caption, pesan yang digunakan hanya berupa tulisan saja yang muncul di layar bawah. Biasanya berfungsi untuk menerangkan bahwa busana make-up yang dikenakan oleh presenter adalah dari perusahaan tertentu.

h. Ad Lib, yaitu iklan yang disampaikan dan diucapkan oleh penyiar secara

langsung, baik diantara satu acara dengan acara yang lain maupun disampaikan oleh pembawa program acara tertentu.

i. Promo Ad, adalah iklan yang dilakukan oleh pengelola televisi untuk

mempromosikan acara-acaranya dengan harapan pemirsa tertarik menonton acara yang ditayangkan, sehingga program acara tersebut mendapatkan jumlah pemirsa yang cukup banyak, sehingga program acara tersebut mendapatkan jumlah pemirsa yang cukup banyak. Jika rating pemirsa tinggi, maka pengiklan akan berminat memasang iklan pada acara tersebut. 56 Sebagaimana diketahui, iklan televisi adalah wacana publik dalam ruang sosiologi yang telah menghidupkan diskusi-diskusi tanpa henti dikalangan anggota masyarakat. Sekilas wacana iklan televisi ini menunjukan adanya kekuatan media khususnya televisi dalam realitas masyarakat. 56 Ibid,. Hal. 92-102 Pada mulanya iklan televisi merupakan subkajian studi masyarakat dan komunikasi massa, kemudian bersentuhan dengan studi media massa dan sosiologi media serta konstruksi sosial. Di saat iklan memasuki era iklan televisi, pesan-pesan iklan menjadi semakin hidup, bergairah, dan memenuhi sasaran secara lebih efektif bila dibandingkan dengan iklan melalui medium lainnya.

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A. Teks Puisi 100 Tahun Kebangkitan Nasional

Pada saat Dedi Mizwar membacakan puisi 100 Tahun Hari Kebangkitan Nasional, beliau sedang duduk kursi sederhana, dengan latar dinding hitam polos, dan membacakan puisi 100 Tahun Hari Kebangkitan nasional dengan penghayatan yang mendalam. Berikut ini adalah kutipan dari iklan layanan masyarakat mengenai puisi 100 Tahun Kebangkitan Nasional yang telah dibacakan oleh Dedi Mizwar: Bangkit itu Susah... Susah melihat orang lain susah Senang melihat orang lain senang Bangkit itu Takut... Takut untuk korupsi Takut untuk makan yang bukan haknya Bangkit itu Malu... Malu menjadi benalu Malu karena minta melulu Bangkit itu Marah... Marah bila martabat bangsa dilecehkan