2. Macam-Macam Respon
Subjektifitas manusia berada secara bebas dalam bidang stimulus yang mereka terima maupun yang mereka hasilkan. Titik berat perspektif ini pada teori
belajar yang memandang bahwa perilaku manusia seperti suatu rangkaian Stimulus - Respon S-R. Setiap orang dapat memodifikasi stimulus yang mereka
terima pesan dimodifikasi oleh stimulus yang diterimanya. Perilaku manusia pertama-tama dilukiskan sebagai sesuatu yang sederhana ini segera
dimodifikasikan dengan memperbesar tekanan pada organisme O. Perilaku manusia dari notasi itu di tulis dalam S-O-R. Ketika ilmuwan menjelaskan bahwa
organisme sangat aktif sebagai penangkap stimulus dalam hal ini O menunjukan adanya pemprosesan mental atau penyaringan konsep yang terjadi dalam
organisme manusia.
26
Teori S-O-R sebagai singkatan dari Stimulus-Organism-Response ini semula berasal dari psikologi, kalau kemudian menjadi teori komunikasi, tidak
mengherankan karena, objek material dari psikologi dan ilmu komunikasi adalah sama, yaitu manusia yang jiwanya meliputi komponen-komponen, sikap, opini,
perilaku, kognisi, afeksi dan konasi. Dalam proses komunikasi berkenan dengan sikap adalah aspek “How”
bukan “What” atau “ Why”. Dalam hal ini How To Change The Attitude, bagaimana mengubah sikap komunikan. Dalam proses perubahan sikap tampak
bahwa sikap dapat berubah, hanya jika stimulus yang menerpa benar-benar melebihi semula. Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan
26
Walgito, Psikologi Sosial: Suatu Pengantar, Yogyakarta: Andi, 2002, Cet. Ke- 1, h. 13.
mungkin diterima atau ditolak. Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan.
Proses berikutnya komunikan mengerti kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan proses berikutnya. Setelah komunikan mengelola dan
menerimanya, maka terjadilah kesediaan untuk mengubah sikap.
27
Menurut teori ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan kesesuaian antara pesan
dan reaksi komunikan. Jadi unsur-unsur dalam model ini adalah: Pesan stimulus, S, Komunikan organism, O, dan Efek Respon, R
28
. Dalam bentuk eksperimen, penelitian dengan model ini dilakukan
Hovland. Model ini juga sering disebut “Bullet Theory” teori peluru karena komunikasi dianggap secara pasif menerima pesan-pesan komunikasi. Bila kita
menggunakan komuniktor yang tepat, pesan yang baik, atau media yang benar. Komunikasi dapat diarahkan kehendak kita, karena behaviorisme amat
mempengaruhi model ini, DeFleur menyebutnya sebagai “The Mechanistic” S-R Theory”.
29
Teori S–O–R adalah salah satu aliran yang mewarnai teori-teori yang terdapat dalam komunikasi massa. Aliran ini beranggapan bahwa media massa
memiliki efek langsung yang dapat mempengaruhi individu sebagai audience penonton atau pendengar.
30
27
Onong Uchjana Efendi, Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi, Bandung: PT. Citra Adytia Bakti, 2003, Cet. Ke-3, h. 254-256
28
Ibid., h. 256
29
Jalaludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, Bandung, PT. Remaja Rosdakarya, 2002, Cet ke-12, h. 62
30
S. Djuarsa Sendjaja, Teori Komunikasi, Cet ke-9, h. 520
Perinsip stimulus respon pada dasarnya merupakan suatu perinsip belajar yang sederhana, di mana efek merupakan reaksi terhadap stimulti tertentu.
Dengan demikian seseorang dapat mengharapkan atau memperkirakan suatu kaitan erat antara pesan-pesan media dan reaksi audience. Elemen-elemen utama
dari teori ini adalah pesan stimulus, seseorang atau receiver organisme, dan efek respon.
31
3. Jenis-jenis Respon