Pengertian Iklan Sekilas Tentang Iklan 1. Sejarah Iklan

dan simbol atau papan nama. Itulah media utama dalam beriklan yang digunakan masyarakat Romawi pada saat itu. Setelah sistem percetakan ditemukan oleh Gutenberg pada tahun 1450 dan muncul sejumlah surat kabar mingguan, iklan semakin sering digunakan untuk kepentingan komersial. Melalui iklan orang dapat mempelajari sejarah peradaban manusia pada suatu masa. Pada awal abad ke 16 dan 17, yang banyak ditampilkan adalah iklan tentang budak belian, kuda pada masa itu belum ada mobil, serta produk-produk baru seperti buku dan obat-obatan. Munculnya iklan buku dan obat-obatan ketika itu menunjukan bahwa waktu itu orang sudah memperhatikan kesehatan dan pendidikan. 37 Sedangkan sejarah Iklan di Indonesia pertama kali diperkenalkan oleh seorang Belanda yang bernama Jan Pieterzoon Coen, seorang Gubernur Belanda pada tahun 1619 hingga tahun 1629. Beliau juga adalah penerbit Bataviasche Nouvelle, suratkabar pertama di Indonesia yang terbit pada tahun 1744, satu abad setelah J.P. Coen meninggal. 38

2. Pengertian Iklan

Iklan adalah segala bentuk pengajaran non personal dari promosi ide, barang atau jasa oleh sebuah perusahaan tertentu yang disajikan di dalam media massa maupun media elektronik. 39 Iklan adalah pesan-pesan yang disampaikan oleh perseorangan, kelompok perusahaan atau badan-badan pemerintah dalam suatu harian, penerbitan berkala 37 Rhenald Kasali, Manajemen Periklanan: Konsep dan Aplikasinya di Indonesia, Jakarta: Percetakan PT Anem Kosong Anem, 1995, Cet ke-V, h. 3 38 http:iklancantik.com 39 Suparno Ahmad dan Restu Agung, Marketing Profesional Strategi dan Trik Dalam Menjual Produk , Jakarta: T.pn,2004 h. 73 barang cetakan yang diedarkan secara luas seperti buku telepon, buku-buku pameran, dan sebagainya atas dasar pembayaran. 40 Otto klepper 1986, seorang ahli periklanan terkenal asal Amerika, merupakan orang yang berjasa besar dalam menurut asal muasal istilah Advertising. Dalam bukunya yang berjudul Advertisng Procedure, dituliskan bahwa istilah advertising berasal dari bahasa latin yaitu ad-vere yang berarti mengoperkan pikiran dan gagasan kepada pihak lain salah satunya pengertian komunikasi adalah mengoperkan pesan dari satu pihak ke pihak lain, baik melalui lisan, media cetak, radio, televsi, komputer, media luar ruang dan sebagainya. 41 Iklan adalah berita pesanan untuk mendorong, membujuk kepada khalayak ramai tentang benda dan jasa yang ditawarkan. Atau juga dapat bermakna sebagai pemberitahuan kepada khalayak ramai mengenai barang dan jasa yang dijual dipasang di dalam media massa, seperti surat kabar dan majalah. Iklan adalah penyampaian pesan untuk khalayak sasaran tertentu. 42 Istilah iklan juga sering dinamai dengan sebutan yang berbeda-beda. Di Amerika dan Inggris disebut dengan Advertising, yang berarti produk dari kekuatan-kekuatan besar yang membentuk masyarakat modern, dimulai dengan mesin cetak. 43 Di Perancis disebut Reclamare yang berarti meneriakan sesuatu secara berulang-ulang. Bahasa belanda menyebutnya Advertentie. Bahasa-bahasa latin menyebutnya dengan Advertere yang berarti berlari menuju ke depan, sementara bahasa arab menyebutnya dengan i’lan. Tampaknya istilah dari arab 40 Ensiklopedia Indonesia Vol.III,1998, h. 1376 41 Rendra Widyatam, Pengantar Periklanan, Jakarta: Buana Pustaka Indonesia, 2005, Cet ke-1, h. 13 42 Kasiyan, Manipulasi dan Dehumanisasi Perempuan dalam Iklan Yogyakarta: PT. Ombak, 2008, Cet ke-1, h. xxvii 43 Jhon Vivian, Teori Komunikasi Massa, Jakarta: Kencana, 2008, Cet ke-8. h. 106 inilah yaitu i’lan yang oleh karena menggunakan lidah indonesia, melafalkan menjadi iklan kemudian di adopsi kedalam bahasa indonesia untuk menyebut Advertensi. Istilah periklanan di indonesia menurut catatan bedjo rianto pertama kali di perkenalkan oleh Soedardjo Tjkor Rosisworo. Seorang tokoh pers nasional pada tahun 1951 untuk menggantikan istilah advertentie atau advertising agar sesuai dengan semangat penggunaan bahasa indonesia. Soedarjo lebih memilih rujukan dari bahasa Arab untuk menyebut advertentie atau reklame. Ia melafazkan kata I’lan dalam bahasa arab untuk di ucapkan ke dalam lidah orang indonesia sebagai iklan, Istilah inilah yang sampai sekarang populer digunakan. Pilihan soedarjo atas istilah I’lan tersebut di dasari oleh semangat anti barat, khususnya belanda yang menjajah bangsa indonesia saat itu. Semangat anti belanda itu tidak saja di wujudkan dengan pertempuran mengusir belanda dari tanah air, namun juga di perlihatkan dengan tidak menggunakan istilah-istilah dari bahasa belanda. Pencarian istilah dari bahasa Arab. Pemilihan istilah dari Bahasa Arab lebih dipilih karena faktor penyebaran agama Islam yang begitu pesat di Indonesia ketika itu, yang menjadikan keudayaan Arab lebih diterima oleh masyarakat sehingga istilah I’lan diadopsi sampai sekarang. 44 Menurut organisasi professional semacam AMA The American Marketing Association . Disebutkan oleh AMA bahwa iklan merupakan setiap bentuk pembayaran terhadap suatu proses penyampaian dan perkenalan ide-ide, gagasan dan layanan yang bersifat non personal atas tanggungan sponsor. bentuk 44 Rendra Widyatam, Pengantar Periklanan, Jakarta: Buana Pustaka Indonesia, 2005, Cet ke-1, h. 14 presentasi dan promosi dari ide, barang dan jasa yang bersifat non-personal dan menggunakan pembayaran oleh sponsor yang teridentifikasi. 45 Pertumbuhan iklan di Indonesia sangat dipengaruhi oleh modal swasta di sektor perkebunan dan pertambangan pada tahun 1870. Pada jaman ini, beredar iklan brosur untuk pertama kalinya. Iklan tersebut berisi promosi perusahaan komersial. Selain brosur, digunakan pula iklan display. Pada awal abad 20, biro reklame mulai bermunculan walau tidak bertahan lama karena masalah perekonomian. Biro reklame pada masa itu dapat dikelompokkan dalam kategori besar biasanya dimiliki oleh orang Belanda, menengah, dan kecil dimiliki oleh orang Tionghoa dan bumiputera. Biro reklame Indonesia kembali bangkit sekitar 1930-1942. Iklan yang dikeluarkan semakin beragam pencarian kerja, pernikahan, kematian, serta perjalanan. Iklan juga sempat menjadi sarana propaganda Jepang di Indonesia. Berbagai poster dan selebaran mengkampanyekan Jepang sebagai “Pelindung, Cahaya, dan Pemimpin”. 46

3. Jenis-Jenis Iklan