BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Masyarakat kita terdiri dari aneka latar balakang dan kultur yang beda. Karena itu, relitas budaya dari televisi harus diperhatikan. Media massa televisi,
yang merupakan perwujudan dari budaya massa, juga perlu dilihat, sehingga acara-acara yang dimunculkan di layar kaca itu menjadi milik massa. Agar semua
itu tercapai maka feed back dari masyarakat pemirsa hendaknya menjadi bahan masukan yang berharga bagi orang-orang yang menyelenggarakan siaran di
televisi.
1
Media massa mass comunication, atau dalam hal ini disebut pula media jurnalistik, merupakan alat bantu utama dalam proses komunikasi massa.
Komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang besar. Proses komunikasi massa melibatkan
aspek-aspek komunikasi intra pribadi, komunikasi antarpribadi, komunikasi kelompok dan komunikasi organisasi. Teori-teori komunikasi massa umumnya
memfokuskan perhatiannya kepada hal-hal yang menyangkut stuktur media, hubungan media dengan masyarakat, hubungan antar media dengan khalayak,
aspek-aspek budaya dari komunikasi massa, serta dampak atau hasil komunikasi massa terhadap individu.
2
Sebab komunikasi massa sendiri secara sederhana berarti kegiatan komunikasi yang menggunakan media communicating with
1
Wawan Kuswandi, komunikasi Massa Sebuah Analisis Media Televisi, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1996, Cet ke-1, h. vii
2
S. Djuarsa Sendjaja, Ph.D., Dkk, Teori Komunikas,Jakarta: Universitas Terbuka, 2004, Cet ke-8, h. 1.26
media. Menurut bittner sebagaimana yang dikutip oleh Asep Saeful Muhtadi
menyatakan bahwa komunikasi massa dipahami sebagai “message communicated through a mass medium to a large number of people
,” suatu komunikasi yang dilakukan melalui media kepada sejumlah orang yang tersebar di tempat-tempat
yang tidak ditentukan. Jadi media massa menurutnya adalah, suatu alat transmisi informasi seperti koran, majalah, buku, radio, dan televisi, atau suatu kombinasi
bentuk-bentuk media itu.
3
Pada jaman Caesar, banyak toko di kota-kota besar yang telah mulai memakai tanda dan simbol atau papan nama. Itulah media utama dalam beriklan
yang digunakan masyarakat Romawi pada saat itu. Setelah sistem percetakan ditemukan oleh Gutenberg pada tahun 1450 dan muncul sejumlah surat kabar
mingguan, iklan semakin sering digunakan untuk kepentingan komersial. Sebelum Gutenberg menemukan sistem percetakan pada tahun 1450, iklan
sudah dikenal peradaban manusia dalam bentuk pesan berantai. Pesan berantai itu disampaikan untuk membantu kelancaran jual beli dalam masyarakat, yang kala
itu mayoritas masih belum mengenal huruf, dengan cara-cara barter. Dunia pemasaran menyebut pesan berantai itu sebagai the word of mouth.
4
Sedangkan sejarah Iklan di Indonesia pertama kali diperkenalkan oleh seorang Belanda yang bernama Jan Pieterzoon Coen, seorang Gubernur Belanda
pada tahun 1619 hingga tahun 1629. Beliau juga adalah penerbit Bataviasche
3
Asep Saeful Muhtadi, Jurnalistik pendekatan teori dan praktek, Jakarta: PT. Logos, Wacana Ilmu, 1999, h. 73
4
Rhenald Kasali, Manajemen Periklanan: Konsep dan Aplikasinya di Indonesia, Jakarta: Percetakan PT Anem Kosong Anem, 1995, Cet ke-V, h. 3
Nouvelle, suratkabar pertama di Indonesia yang terbit pada tahun 1744, satu abad setelah J.P. Coen meninggal.
5
Iklan merupakan salah satu elemen yang dapat dikatakan cukup penting dalam pemasaran. Iklan merupakan salah satu cara yang sering digunakan oleh
produsen untuk memasarkan produk mereka. Sehingga dapat dikatakan bahwa periklanan merupakan salah satu elemen penting dari communication mix.
Diantara elemen lainnya dalam bauran komunikasi, periklanan merupakan cara yang murah untuk meraih khalayak sasaran karena menggunakan media massa
sebagai mediumnya.
6
Di era globalisasi dan multi informasi ini iklan telah merambah kesetiap lorong waktu, gerak nadi dan sisi kehidupan semua lapisan manusia. Iklan dengan
berbagai visi dan misi disampaikan kepada masyarakat kelas bawah hingga atas dengan meyakinkan. Mulai dari tukang obat maupun penyumbar syahwat hingga
calon pejabat, mereka tidak segan-segan dan malu-malu berjanji, berorasi dan membeli dengan harga mahal jam tayang televisi dan radio maupun halaman
koran dan majalah untuk menyampaikan maksutnya.
7
Sayangnya iklan yang terlalu banyak dapat menyebabkan terjadinya noise gangguan dalam marketing
karena banyaknya informasi yang diterima oleh masyarakat yang kemudian menyebabkan masyarakat menjadi kebanjiran informasi.
Masyarakat kini
menjadi overcommunicated
karena pikirannya
berhadapan dengan komunikasi yang berlebihan.
8
Keadaan terlalu banyak
5
http:iklancantik.com
6
Rajeev Batra, John G. Myers, dan David A. Aaker, Advertising Management, London: Prentice-Hall International Inc, 1996, Cet. Ke-5. h. 73.
7
http:.Hidayatullah.com
8
Al Ries dan Jack Trout, Positioning: The Battle of Your Mind, International edition, Singapore: McGraw-Hill, 1987 h. 5
informasi tersebut cenderung membuat konsumen untuk menerima informasi yang hanya sesuai dengan pengetahuan serta pengalamannya.
Iklan Layanan Masyarakat Public Service Announcement, Salah satu bentuk dari Iklan Layanan Masyarakat lebih di tempatkan di tengah-tengah suatu
acara. Iklan ini biasanya dimuat atas permintaan pemerintah atau suatu LSM Lembaga Swadaya Masyarakat untuk menggalang solidaritas masyarakat atas
suatu masalah. Sejak awal penyiarannya, Rajawali Citra Televisi Indonesia RCTI banyak menyiarkan iklan yang tidak dibayar semacam ini dengan bentuk
yang sangat menarik.
9
Iklan layanan masyarakat yaitu iklan yang bersifat Non profit dan bersifat sosial keuntungan. Iklan ini adalah berusaha mendapatkan atau membentuk citra
baik di tengah masyarakat, umumnya iklan layanan masyarakat bertujuan memberikan informasi dan penerapan serta pendidikan kepada masyarakat dalam
rangka pelayanan dengan mengajak masyarakat untuk berpartisipasi, bersikap positif terhadap pesan yang disampaikan. Jadi esensi yang membedakan iklan
standar dan iklan layanan masyarakat terletak pada tujuan keuntungan yang diraih dan diharapkan.
10
Tetapi iklan seperti ini masih jarang di Indonesia. Masih banyak yang belum dipikirkan secara masak pesan dan misi yang hendak disampaikan, di
samping banyak juga media yang belum menyadari pentingnya iklan ini dalam membangun masyarakat. Iklan seperti ini masih ditempatkan sekadar sebagai
stopper oleh media. Artinya, prioritas pemuatannya berada di belakang. Bila
semua iklan komersial yang dipesan telah masuk dan ternyata ada sisa halaman
9
Rhenald Kasali PhD, Manajemen Periklanan, PT. Pustaka Utama Grafiti, 1992, Cet. Ke-V, h. 121.
10
Rendra, Pengantar Periklanan, h. 66
yang pas, baru iklan layana masyarakat itu bisa masuk. Dapat dibayangkan betapa terpencilnya posisi iklan layanan masyarakat. Jika dikaji lebih lanjut, akan
menjadi jelas betapa pentingnya iklan layanan masyarakat ini.
11
Sebuah iklan yang baik mampu menumbuhkan perasaan suka atau senang karena perasaan suka maupun tidak suka yang dimiliki konsumen terhadap sebuah
iklan akan diasosiasikan dengan produk yang diiklankan tersebut.
12
Dan iklan yang seperti ini akan menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi pengiklan,
bagaimana mereka harus menyampaikan pesan dengan cara yang dimengerti masyarakat.
Setiap iklan yang ditayangkan memberikan sesuatu yang berharga bagi masyarakat sesuai dengan format dan target audience yang sudah ditentukan yang
pada akhirnya diharapkan dapat membentuk sikap pada merek. Tingginya terpaan iklan melalui berbagai media, membuat audience akan selektif dalam
memperhatikan pesan yang coba di sampaikan karena manusia cenderung untuk melihat hanya apa yang dilihat dan mendengar apa yang dia dengar.
13
Kita dapat membuat produk atau merek menjadi menonjol dalam periklanan, salah satunya dengan menggunakan daya tarik para figur masyarakat,
seperti, seorang bintang televisi, aktor atau aktris, atlet, ilmuan dan sebagainya. Selebritis aktor, aktris, entertainer, atlit adalah pribadi yang dikenal masyarakat
untuk mendukung suatu produk.
14
11
Rhenald Kasali PhD, Manajemen Periklanan, PT. Pustaka Utama Grafiti, 1992, Cet. Ke-V, h. 201
12
Batra. Rajeev. David A. Aaker. Mayers G.John. Advertising Management, Upper Sadle River.New York :Prentice-Hall.Inc,1996 Cet. Ke-5. h. 293.
13
Jalaluddin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2000 h. 53.
14
M. Suyanto, Iklan Televisi Perusahaan Top Dunia, Yogyakarta: Andi, 2005, Cet. Ke- 1, hlm 92
Peneliti melihat dalam salah satu Iklan Layanan Masyarakat Puisi 100 Tahun Kebangkitan Nasional yang di perankan oleh Dedy Mizwar. Dimana iklan
yang mengakat sisi Nasionalisme yang dipelopori oleh Budi Utomo ini mengingatkan kita kembali akan proses kebangsaan yang mengacu pada
bangkitnya semangat persatuan, kesatuan, dan nasionalisme serta kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Dalam hal ini iklan disampaikan dalam
bentuk sastra, dengan memiliki kata-kata yang negatif kemudian dilanjutkan
dengan kalimat yang justru membuat kata negatif itu menjadi positif.
Arti dari Hari Kebangkitan Nasional adalah masa bangkitnya semangat persatuan, kesatuan, dan nasionalisme serta kesadaran untuk memperjuangkan
kemerdekaan Indonesia, yang sebelumnya tidak pernah muncul selama penjajahan 350 tahun meskipun kita dari suku, agama, ras dan tempat yang berbeda.
15
Dari proses perjalanannya, Budi Utomo dapat dipandang sebagai pelopor pergerakan nasional untuk melawan penjajah. Organisasi ini berdiri karena
timbulnya suatu kesadaran akan keterbelakangan yang diakibatkan oleh kolonialisme dan tradisionalisme. Bangsa Indonesia akan ketidaksamaan hak
diskriminasi antara penjajah dan bangsa terjajah. Keterbelakangan itu menimbulkan keinginan untuk maju dan terbebas dari penjajahan. Dengan melalui
berbagai proses yang panjang akhirnya bangsa Indonesia mewujudkan dan mempertahankan kemerdekaan sampai saat ini.
16
Dalam Al-Qur’an, surat Al-Hujuraat ayat 13 dikatakan bahwa,
15
http:www.google.com . Artikel “Arti dari Hari Kebangkitan Nasional Budi Utomo”.
16
http:www.google.com . Artikel ”Perjalanan Seabad Kebangkitan Nasional”.
ﻥ ﻥ
+ ,
- . ﺕ
+ 1 2 .
1 2 .
“Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang lelaki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-
suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu disisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha tahu lagi Maha Mengenal.” Penelitian ini bertujuan untuk meneliti respon dari mahasiswa terhadap
puisi yang dibacakan oleh Dedi Mizwar mengenai Puisi 100 Tahun Kebangkitan
Nasional. Hal ini peneliti merasa tertarik untuk mengambil judul skripsi ”Respon Mahasiswa Dakwah dan Komunikasi UIN Syahid Terhadap Iklan Layanan
Masyarakat, 100 Tahun Hari Kebangkitan Nasional”
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah