Mean Opinion Score MOS Estimasi MOS dengan Metode E-Model ITU-T G.107

• Jitter, atau variasi kedatangan paket, hal ini diakibatkan oleh perubahan dalam karakteristik suatu sinyal. Variasi tersebut bisa berupa panjang antrian, waktu pengolahan data, dan juga waktu penghimpunan ulang paket-paket di akhir perjalanan jitter.

2.6 Metode Pengukuran Kualitas VoIP

Untuk mementukan kualitas layanan suara dalam jaringan IP dapat digunakan beberapa metode di bawah ini :

2.6.1 Mean Opinion Score MOS

Metode ini merupakan metode yang digunakan untuk menentukan kualitas suara dalam jaringan IP yang berdasarkan standar ITU-T P.800. Metode ini bersifat subjektif, karena berdasarkan pendapat orang-perorangan. Untuk menentukan nilai MOS terdapat dua cara pengetesan yaitu, conversation opinion test dan listening test. Rekomendasi nilai ITU-T P.800 untuk nilai MOS adalah seperti Tabel 2.4 : Tabel 2.3 Rekomendasi ITU-T P.800 untuk nilai kualitas berdasarkan MOS Nilai MOS Opini 5 sangat baik 4 baik 3 cukup baik 2 tidak baik 1 buruk Metode MOS dirasakan kurang efektif untuk mengestimasi kualitas layanan suara untuk VoIP, hal ini dikarenakan : 1. Tidak terdapatnya nilai yang pasti terhadap parameter yang mempengaruhi kualitas layanan suara dalam VoIP 2. Setiap orang memiliki standar yang berbeda-beda terhadap suara yang mereka dengar dengan hanya melalui percakapan. Dibutuhkan pendapat banyak orang untuk mengestimasi nilai MOS tersebut.

2.6.2 Estimasi MOS dengan Metode E-Model ITU-T G.107

Di dalam jaringan VoIP, tingkat penurunan kualitas yang diakibatkan oleh transmisi data memegang peranan penting terhadap kualitas suara yang dihasilkan, hal yang menjadi penyebab penurunan kualitas suara ini diantaranya adalah delay , paket loss dan echo. Pendekatan matematis yang digunakan untuk menentukan kualitas suara berdasarkan penyebab menurunnya kualitas suara dalam jaringan VoIP dimodelkan dengan E – Model yang distandardkan kepada ITU–T G.107 . Nilai akhir estimasi E–Model disebut dengan R faktor . R faktor didefinisikan sebagai faktor kualitas transmisi yang dipengaruhi oleh beberapa parameter seperti signal to noise ratio dan echo perangkat, codec dan kompresi, packet loss, dan delay. R Faktor ini didefinisikan sebagai berikut : R = 94,2 - I d - I e 2.1 dengan : I d = Faktor penurunan kualitas yang disebabkan oleh pengaruh delay satu arah I e = Faktor penurunan kualitas yang disebabkan oleh teknik kompresi dan packetloss yang terjadi Nilai I d ditentukan dari persamaan 2.2 berikut ini : I d = 0.024 d + 0.11d – 177.3 Hd – 177.3 2.2 Nilai I e tergantung pada metode kompresi yang digunakan. Nilai R faktor secara keseluruhan dihitung dari persamaan 2.3 R = 94,2 – [0.024 d + 0.11d – 177.3 Hd – 177.3] I e 2.3 Dengan : R = faktor kualitas transmisi d = delay satu arah ms H = fungsi tangga ; dengan ketentuan Hx = 0 jika x 0, lainnya Hx = 1 untuk x = 0 Nilai R faktor mengacu kepada standar MOS , hubungannya dapat dilihat pada Gambar 2.7. 2,6 3,6 4,0 4,3 Tingkat Kepuasan Sangat Baik Baik Cukup Baik Buruk tidak diperkenankan Kurang Baik Buruk berkualitas rendah 50 60 70 80 90 100 1,0 4,4 94 R faktor MOS Nilai Maksimum ITU - T G.107 3,1 Gambar 2.6 Korelasi antara E – Model ITU G.107 dengan MOS ITU P.800 Untuk mengubah estimasi dari nilai R kedalam MOS ITU – P.800 terdapat ketentuan sebagai berikut : 1.Untuk R 0 : MOS = 1 2.5 2.Untuk R 100 : MOS = 4.5 2.6 3.Untuk 0 R 100 : MOS = 1 + 0.035 R + 7x10 -6 RR-60100-R 2.7

BAB III SISTEM TELEKOMUNIKASI BERGERAK UNIVERSAL

3.1 Arsitektur UMTS

Sistem Telekomunikasi Bergerak Universal Universal Mobile Telecommunication System UMTS saat ini dipandang sebagai sebuah sistem impian yang menggantikan Global System for Mobile Communication GSM. UMTS merupakan salah satu evolusi generasi ketiga 3G dari jaringan mobile. UMTS disebut juga sebagai Wideband - Code Division Multiple Access W-CDMA. UMTS menawarkan kesempurnaan pelayanan dengan berbagai kecepatan data yang berbeda dengan rentang dari komunikasi multimedia berkecepatan tinggi seperti panggilan video, sampai kepada pelayanan kecepatan rendah seperti Short Message Service SMS. UMTS juga menyediakan layanan suara berkualitas baik dengan kecepatan data sampai 2 Mbps dalam sel mikro atau dalam ruangan serta 384 Kbps pada area yang luas. Badan UMTS yang telah distandardisasi disebut dengan Third-Generation Partnership Project 3GPP. Untuk menjangkau penerimaan global, 3GPP memperkenalkan UMTS dalam beberapa tahap peluncuran tahunan. Peluncuran pertama diperkenalkan pada bulan Desember 1999, ini menunjukkan peningkatan dan pergantian untuk jaringan GSM yang ada. Untuk peluncuran kedua pergantian yang sama diusulkan sebagai peningkatan untuk IS-95 dengan CDMA 2000 dan TDMA dengan TD-CDMA dan EDGE.