B
W
= panjang frame sampel suara bit R
cod
= bit rate codec Kbps Masing-masing paket suara terdiri dari bit overhead RTPUDPIP dan sejumlah
frame suara. Bila tidak ada kompresi header yang dilakukan, ukuran bit overhead RTPUDPIP adalah 40 byte. Selain itu lapis Point-to-Point Protocol PPP juga
digunakan untuk mentransmisikan paket suara sehinngga ada penambahan overhead frame PPP sebanyak 7 byte pada paket suara. Jadi panjang paket suara dihitung
dengan Persamaan 3.4.
W W
PPP IP
USDP RTP
F
B N
O O
B +
+ =
3.4 dimana B
F
= panjang satu paket suara bit O
RTPUDPIP
= bit overhead RTPUDPIP bit O
PPP
= bit overhead yaitu 56 bit N
W
= jumlah kode suara bit B
W
= panjang frame sampel suara bit
3.5.3 Jitter
Setelah menyebrangi jaringan backbone IP, paket suara sampai pada gateway VoIP. Pada buffer dejitter gateway VoIP, kedatangan paket suara yang pertama
mengalami delay pada sejumlah waktu tertentu, dan paket suara yang berurutan dibaca buffer dejitter dengan langsung secara periodik Jika kita ingin membatasi
packetloss yang terjadi pada buffer dejitter P
loss,jit
, maka delay jitter, T
jit
sedikitnya sama dengan:
BB q
UTRAN q
R MT
q jit
T T
T N
T T
, ,
1 ,
+ +
+ =
3.5
dimana T
jit
= delay jitter pada buffer T
q,MT
= delay antrian paket suara pada medium udara yang besarnya sama dengan durasi frame radio 10 ms.
N
I
T
R
= durasi Transmission Time Interval TTI ms T
q,UTRAN
= delay antrian pada UTRAN ms T
q,BB
= delay antrian pada jaringan backbone IP ms
3.5.4 Delay Antrian Total Jaringan
Ketika paket suara tiba pada lapis MAC medium udara, diasumsikan tidak ada paket suara yang diantrikan. Pada lapis PPP, paket suara menerima prioritas
Head-of-Line HOL. Maximum Transfer Unit MTU untuk trafik data dilakukan dengan syarat bahwa paket suara tidak menunggu lebih dari durasi frame radio.
Delay ini disebut dengan delay antrian T
q,MT
. Kapasitas dari kanal transport wireless mempunyai bit rate R
T
, dengan jumlah frame radio untuk setiap rentang keberangkatan adalah N
I
, dan durasi dari frame radio adalah T
R
= 10 ms, dimana N
I
T
R
disebut dengan Transmission Time Interval TTI. Lapis fisik medium udara UMTS juga mempunyai jitter. Untuk kedatangan
paket sebelum TTI, paket akan dilayani dengan segera, sedangkan paket yang tiba setelah TTI, tidak langsung dilayani sehingga sehingga menghasilkan penambahan
delay yang hampir sama dengan durasi TTI atau sebesar N
I
T
R
. Dengan demikian jitter pada lapis fisik ini adalah sama dengan N
I
T
R
. Delay ini disebut juga delay antrian pada medium udara, T
q,Al
. Ketika paket suara dari MT mengakses UTRAN melalui sebuah Base Station, yaitu Node B, dan melewati satu atau lebih Radio
Network Controller RNC, paket suara mengalami sejumlah delay antrian yang disebut dengan delay antrian, T
q,UTRAN
. Pada jaringan backbone IP, setiap paket suara akan diantrikan. Distribusi
delay antrian pada jaringan backbone IP, bergantung pada strategi penjadwalan yang digunakan. Setiap paket suara diasumsikan menerima prioritas HOL dan mempunyai
delay antrian T
q,BB
. Dengan demikian delay antrian total yang dilewati oleh paket suara dapat dirumuskan dalam Persamaan 3.6.
est BB
q UTRAN
q AI
q MT
q q
P T
T T
T T
, ,
, ,
+ +
+ =
3.6 dimana T
q
= delay antrian total pada jaringan ms T
q,MT
= delay antrian medium udara sebesar durasi frame radio 10 ms
AI q
T
,
= delay antrian pada medium udara sebesar satu TTI ms T
q,UTRAN
= delay antrian pada UTRAN ms T
q,BB
= delay antrian pada jaringan backbone IP ms
3.5.5 Delay Minimal Total Jaringan