Gambar 18. Alat-alat Penelitian: A. Tripod B. Kamera Digital Samsung L700 C. Golden Ruler D. Kaliper Digital
3.6.2 Bahan Penelitian
- Lembar kuisioner - Kertas HVS ukuran kuarto
- Photopaper ukuran A4 - Tinta printer
3.7 Cara Penelitian
3.7.1 Pemilihan Sampel
Seluruh mahasiswa FKG-USU T.A 2006-2008 diberi lembaran kuisioner. Dari jumlah mahasiswa tersebut diseleksi lebih lanjut untuk mendapatkan sampel
yang memenuhi kriteria. A
B
D C
3.7.2 Pengambilan Foto
Subyek yang telah diseleksi dilakukan pengambilan foto dengan mempersiapkan pengaturan fotografi yang terdiri dari kamera digital SAMSUNG dan
tripod kamera untuk stabilisasi dan ketepatan tinggi kamera.
Subyek diposisikan di kursi dengan posisi kepala bersandar ke dinding, rileks Natural Head Position, dataran horizontal Frankfurt sejajar lantai, dan median line
disesuaikan dengan fokus lensa kamera. Jarak kamera dengan subyek diatur 60 cm menggunakan Measuring Tape. Subyek diinstruksikan memegang skala foto sejajar
dengan dataran wajah, di bawah bibir kira-kira 1 cm. Subyek diminta untuk senyum maksimal lalu dilakukan pengambilan foto Gambar 19.
Hasil pengambilan foto ditransfer ke Personal Computer PC. Kemudian dilakukan pengeditan foto menggunakan software Ms. Office Picture Manager.
Setelah proses pengeditan, dibuat garis pada median line dan dibuat titik paling distal dan paling mesial dari gigi insisivus sentralis dan lateralis kanan dan kiri rahang atas.
Setelah itu, dibuat garis vertikal pada titik-titik tersebut sejajar garis median line. Selanjutnya, foto dicetak menggunakan kertas foto.
Gambar 19 . Pengaturan Foto : A. Obyek. B. Dinding. C. Kamera dan tripod, jarak kamera de- ngan Obyek 60 cm. D. Hasil Foto. E. Skala Foto
D E
3.7.3 Pengukuran
Pengukuran dilakukan dengan menggunakan golden ruler lalu diukur hasilnya menggunakan kaliper digital. Pertama kali diukur skala pada foto menggunakan
kaliper digital untuk melihat perbandingan skala pada foto dengan ukuran aslinya. Selanjutnya, lebar insisivus sentralis rahang atas diukur menggunakan golden ruler.
Dari pengukuran tersebut langsung didapat lebar insisivus lateralis menurut golden proportion. Selanjutnya dilihat ukurannya di kaliper digital. Lebar insisivus lateralis
sebenarnya diukur tersendiri menggunakan kaliper digital. Hasilnya dikalikan dengan hasil perbandingan skala foto. Pengukuran dilakukan pertama kali pada insisivus
sentralis dan lateralis kanan rahang atas, lalu dilanjutkan dengan bagian kiri. Hasil pengukuran dicatat dan ditabulasi. Semua pengukuran dilakukan oleh operator yang
sama untuk menjaga keakuratan data yang didapat Gambar 20.
Gambar 20. Cara Pengukuran
3.8 Analisis Data