BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pedoman Penentuan Ukuran Gigi-geligi Anterior
Dokter gigi memerlukan pedoman dalam menentukan ukuran gigi-geligi anterior. Dua prinsip dasar estetis dalam menentukan ukuran anasir gigitiruan anterior
adalah lebar dan panjang gigi. Kedua faktor tersebut saling mempengaruhi satu sama lain.
5
2.1.1 Lebar Gigi
Dokter gigi memerlukan informasi sebagai petunjuk dalam menentukan lebar gigi-geligi anterior. Petunjuk sebelum pencabutan merupakan hal penting dalam
menentukan lebar gigi-geligi anterior rahang atas. Petunjuk sebelum pencabutan dapat berupa foto wajah, foto radiografi, gigi keluarga terdekat, dan gigi yang telah
dicabut. Bila petunjuk sebelum pencabutan tidak ditemukan, ada beberapa pedoman yang dapat digunakan dalam menentukan lebar gigi-geligi anterior rahang atas,
diantaranya menggunakan pedoman pengukuran wajah seperti lebar biziogomatik, keliling kranial, papila insisivum, permukaan lateral hidung, lebar hidung, dan sudut
mulut Scott, 1952; Smith, 1957; Scandret, 1982; Hoffman, 1986; Latta, 1991; Aleem, 1997.
1-2,13
2.1.1.1 Lebar Bizigomatik
Dalam memprediksi lebar gigi-geligi anterior rahang atas, lebar bizigomatik dapat dijadikan sebagai pedoman bagi dokter gigi. Lebar gigi insisivus rahang atas
7
diperkirakan sama dengan 116 dari lebar bizigomatik Gambar 1. Namun ada juga yang berpendapat bahwa lebar gigi insisivus rahang atas sama dengan 118 dari lebar
bizigomatik. Bila lebar bizigomatik dibagi 3,3 akan menghasilkan lebar gigi-geligi anterior.
1,3,5,14-15
Gambar 1. Lebar bizigomatik sebagai pedoman penentuan lebar insisivus sentralis
rahang atas
1
2.1.1.2 Keliling Kranial
Salah satu pedoman yang dapat digunakan dalam menentukan lebar gigi- geligi anterior adalah keliling kranial. Jumlah lebar enam gigi anterior rahang atas
dalam lengkung rahang memiliki hubungan dengan keliling kranial. Lebar enam gigi anterior rahang atas didapat dengan melakukan pengukuran keliling horizontal dari
keliling bidang kranial melewati glabella pada bagian anterior dan titik oksipital maksimum pada bagian posterior. Pada spesimen kering keliling kranial tersebut
dibagi 11 untuk mendapatkan lebar enam gigi anterior rahang atas. Pada orang hidup keliling kranial tersebut dibagi 13. Menurut Kern 1967, perbandingan antara lebar
gigi-geligi anterior rahang atas dengan keliling kepala adalah 110 pada lebih dari 90 subyek yang diteliti.
1,5
2.1.1.3 Papila Insisivum
Menurut Schiffman 1964, jarak dari pertengahan papila insisivum ke permukaan labial dari gigi insisivus sentralis normalnya adalah 8-10 mm Gambar 2.
Pada orang muda terdapat garis yang menghubungkan secara transversal puncak kaninus rahang atas dengan papila insisivum.
15-16
Gambar 2. Papila insisivum sebagai pedoman penentuan lebar gigi-geligi anterior rahang atas
16
2.1.1.4 Permukaan Lateral Hidung dan Lebar Hidung
Dalam memprediksi lebar gigi-geligi anterior rahang atas, permukaan lateral hidung dapat dijadikan sebagai pedoman. Hal ini dapat dilakukan dengan cara
menarik garis khayal dari intercanthal yang menghubungkan permukaan lateral hidung hingga ke permukaan oklusal rim. Tanda yang terproyeksi di oklusal rim
tersebut merupakan distal kaninus rahang atas Gambar 3.
15
Gambar 3. Permukaan lateral hidung sebagai pedoman penentuan lebar gigi-
geligi anterior rahang atas
15
Lebar hidung juga dapat dijadikan pedoman dalam memprediksi lebar gigi- geligi anterior rahang atas. Jarak antara puncak kaninus rahang atas diperkirakan
sama dengan lebar hidung. Garis vertikal yang diperpanjang dari permukaan lateral cuping hidung sering melalui bagian tengah dari gigi kaninus rahang atas. Dengan
mengukur lebar antara cuping hidung dapat memberikan gambaran dari lebar gigi- geligi anterior rahang atas yang serasi dengan pasien.
1,17
Gambar 4. Lebar hidung sebagai pedoman penentuan lebar gigi-geligi anterior rahang atas
17
2.1.1.5 Sudut Mulut