Deskripsi Persyaratan dan Kriteria Ruang Studi Banding Arsitektur dengan Fungsi Sejenis

Edy Saputra : Pabrik Kertas Daur Ulang Di Kota Medan Arsitektur Berkelanjutan, 2008. USU Repository © 2009 Menunggu Ruang tunggu Publik Bertanya jawab Ruang konferensi Publik Beristirahat Ruang makan Musholla Publik Publik Servis Distribusi listrik darurat Ruang genset Servis Distribusi penghawaan buatan Ruang AHU Ruang chiller Servis Servis Distribusi air bersih dan air limbah Ruang pompa Servis Mengontrol distribusi Ruang control Servis Distribusi komunikasi Ruang PABX Servis Menjaga keamanan Ruang CCTV Servis Sumber: Hasil olah data primer

2.3.3 Deskripsi Persyaratan dan Kriteria Ruang

Beberapa persyaratan dan kriteria ruang dalam kaitannya dengan kebutuhan ruang ditunjukkan pada Tabel 2.10 Tabel 2.10 Persyaratan dan kriteria ruang No Nama ruang Kriteria ruang Cahaya Bersih Tenang Sejuk Strategis View 1 Ruang general manager V V V V V 2 Ruang sekretaris V V V 3 Ruang asisten general manager V V V 4 Ruang manajerkepala bidang V V V V V 5 Ruang tata usaha V V V V V 6 Ruang teknisi V V V V 7 Ruang laboratorium V V V V 8 Ruang office boy V V V 9 Ruang rapat direksi V V V V 10 Ruang istirahat kantor V V V V V 11 Toilet V V V 12 Ruang resepsionis V V V V 13 Ruang aula V V V V V 14 Ruang tunggu tamu V V V V V 15 Ruang wawancara V V V V 16 Ruang konferensi V V V V V V 17 Ruang makankafetaria V V V V V V 18 Ruang dapur V V 19 Ruang gudang V 20 Musholla V V V V 21 Ruang laundry V V 22 Ruang klinik V V V 23 Gudang kerja V V V Edy Saputra : Pabrik Kertas Daur Ulang Di Kota Medan Arsitektur Berkelanjutan, 2008. USU Repository © 2009 24 Area kerja V V V V V V 25 Stasiun mesin V V 26 Ruang maintenance V V V 27 Ruang tool crib V V V 28 Ruang inventaris V V V 29 Ruang istirahat karyawan V V V V V V 30 Ruang gantiloker V V V 31 Ruang mekanikal elektrikal V V Sumber: Hasil olah data primer

2.3.5 Studi Banding Arsitektur dengan Fungsi Sejenis

Adapun studi banding arsitektur yang akan diterapkan dalam perancangan diambil dari fungsi atau tipe bangunan sejenis. a. Faustino Winery II, Spanyol Konsultan : Foster Partners Bentuk : Segitiga Sirkulasi : Radial Struktur : Beton bertulang didukung baja Langgam : Fungsionalisme Edy Saputra : Pabrik Kertas Daur Ulang Di Kota Medan Arsitektur Berkelanjutan, 2008. USU Repository © 2009 Sumber: Foster Partners Gambar 2.7 Faustino Winery II Pabrik pengolahan anggur ini dirancang dengan menggunakan pendekatan fungsionalisme. Dengan kondisi topografi tapak, sebuah jalur di atas atap dibuat di atas bangunan, dengan maksud agar anggur yang dipanen dapat langsung dimasukkan ke dalam unit hopper, tempat permulaan proses produksi anggur. Dengan perancangan yang terkubur sebagian di lansekap, pengaruh bangunan menjadi berkurang dan keuntungan perancangan pasif dimaksimalkan, dimana struktur beton menggunakan massa termal untuk mengendalikan atmosfir internal. Pada atap bangunan, dipasang photovoltaic untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Pembagian ruang publik diletakkan di tengah bangunan, sehingga pengguna dapat mengamati setiap operasi tanpa kesulitan. Kesimpulan: Perancangan fungsional dengan memadukan unsur lingkungan pasif lansekap dan aktif photovoltaic. b. Renault Distribution Centre, Inggris Konsultan : Foster Partners Bentuk : Payung Sirkulasi : Linear Struktur : Baja Langgam : Hi-tech Aksonometri Perspektif Perspektif Edy Saputra : Pabrik Kertas Daur Ulang Di Kota Medan Arsitektur Berkelanjutan, 2008. USU Repository © 2009 Sumber: Foster Partners Gambar 2.8 Renault Distribution Centre The Renault Centre merupakan pabrik yang menerapkan permainan struktur. Perancangan ini dikatakan baik secara arsitektural, karena menghapus teori kemonotonan bahwa bentuk massa bangunan dan pengolahan detail ruangnya sederhana. Dengan luas bangunan 25.000 meter persegi, bangunan ini didukung dengan kolom tubular dan baja pelengkung, membentuk siluet yang melengkapi lansekap sekitarnya. Kesimpulan : Efisiensi bahan dengan sistem pabrikasi dan berulang, bentuk unit atau modul yang diadaptasi dari pemecahan analisis lingkungan di sekitarnya. c. McLaren Technology Centre, Inggris Klien : McLaren Group Konsultan : Ove Arup Partners Bentuk : Semisirkular Sirkulasi : Sirkular Struktur : Baja Langgam : Hi-tech Sistem Struktur Tampak Interior Perspektif Konsep Edy Saputra : Pabrik Kertas Daur Ulang Di Kota Medan Arsitektur Berkelanjutan, 2008. USU Repository © 2009 Sumber: Foster Partners Gambar 2.9 McLaren Technology Centre Dilihat dari denah, bangunan ini berbentuk semi sirkular atau setengah lingkaran, setengah lingkaran lagi dilengkapi dengan danau yang merupakan bagian integral dalam sistem pendingin bangunan. Fasade bangunan yang menghadap danau dirancang secara menerus dengan dinding kaca dan dibayangi dengan atap kantilever. Lantai dasar menampung fasilitas produksi dan penyimpanan. Bangunan berstruktur dua lantai ini sebagian ditanam ke dalam tanah untuk meminimalkan intervensi terhadap lingkungan dan juga agar yang kelihatan hanya atap sirkularnya. Kedinamisan bentuk menjadi ciri khas pabrik ini. Selain itu material transparan memberikan kesatuan antara ruang dalam dan ruang luar. Teknologi yang diusung juga memperhatikan kecerdasan dalam detail. Kesimpulan: Teknologi struktur dan bahan mendukung proses kreatif perancangan bentuk dengan memperhatikan efisiensi proses dan ruang serta tanggap lingkungan. d. BMW Welt, Jerman Konsultan : Coop Himmelbau Bentuk : Awan Sirkulasi : Cluster Struktur : Baja Interior Kafetaria Pabrik Perkantoran Detail struktur Perspektif Perspektif Edy Saputra : Pabrik Kertas Daur Ulang Di Kota Medan Arsitektur Berkelanjutan, 2008. USU Repository © 2009 Langgam : Dekonstruksi Sumber: Arcspace Gambar 2.10 BMW Welt Sebagai ikon penting dunia otomotif, Prix hendak melukiskan karyanya seperti dua kerucut bertemu, yang dia sebut sebagai twin cone. Dari atas bonggol kembar dia membuat atap yang konsepnya adalah awan melayang seperti tanpa topangan lain, kecuali pada bonggol kembar. Fasade bangunan berkaca-kaca, menjadikan keseluruhan bangunan seperti sosok virtual yang ternyata benar-benar hadir di lingkungan nyata. Bangunan itu telah menembus batas antara dunia nyata dengan dunia tidak nyata, antara real dengan virtual realities. Bangunan ini disebut sustainable karena konsep inovatif klimatiknya yang diperkirakan menghemat energi sebesar 30. Pengudaraan di ruang hall menggunakan panel atap photovoltaic. Kesimpulan: Perspektif Kantor Dinding Maket Pemodelan komputer Konsep Detail arsitektur Interior Edy Saputra : Pabrik Kertas Daur Ulang Di Kota Medan Arsitektur Berkelanjutan, 2008. USU Repository © 2009 Alur sirkulasi pengunjung dan pabrik yang bersinggungan tetapi tidak melewati batas setiap ruang, kombinasi teknologi struktur dengan bentuk yang berkonsep jelas, memanfaatkan sistem energi lingkungan. e. BMW Plant, Jerman Konsultan : Zaha Hadid Bentuk : Awan Sirkulasi : Linear Struktur : Baja Langgam : Dekonstruksi Sumber: Arcspace Gambar 2.11 BMW Plant Organisasi ruang menunjukkan urutan atau sekuen yang jelas dari depan hingga belakang, mulai dari area publiksibuk sampai kepada aktifitas yang tenang. Sampul fasade ditarik ke dalam untuk memberikan kesan ruang terbuka kepada siapapun. Pengunjung atau pembeli mobil dapat mengunjungi bangunan ini dengan melihat langsung cara perakitan mobil BMW, dengan memberikan transparansi kepada proses mesin. Bentuk focal point yang dinamis dibuat secara visual untuk menunjukkan sistem Perspektif Interior Dinding Detail kolom Interior Edy Saputra : Pabrik Kertas Daur Ulang Di Kota Medan Arsitektur Berkelanjutan, 2008. USU Repository © 2009 ruang yang dinamis mulai dari utara pabrik dan artikulasi bangunan sentral sebagai puncak kulminasi dari aliran bentuk yang beragam. Kelihatannya orientasi dari pabrik ini diwujudkan di bangunan sentral. Kesimpulan: Sekuen ruang diatur dengan bentuk yang distorsi dan berlapis. Sistem bangunan mengutamakan fungsi ruang dan efisiensi. f. INMOS Factory, Inggris Konsultan : Richard Rogers Partners Bentuk : PCB Sirkulasi : Paralel Struktur : Baja Langgam : Hi-tech Gambar 2.12 INMOS Factory Potongan Denah atap Konsep struktur Aksonometri Edy Saputra : Pabrik Kertas Daur Ulang Di Kota Medan Arsitektur Berkelanjutan, 2008. USU Repository © 2009 Richard Rogers mengulang kembali irama dan ritme seperti yang sebelumnya di Pompidou dan Lloyd. Dengan menerapkan material pabrikasi, setiap bagian bangunan dapat dibangun dengan cepat. Sistem struktur yang modern, kabel dan rangka menjadi ciri struktur dan konstruksi pabrik ini. Kecanggihan bangunan ini juga turut merepresentasi fungsi bangunan sebagai pabrik mikrocip. Kesimpulan: Bentuk ditemukan dari pemasangan struktur dan teknologi bahan, mengutamakan fungsi ruang dengan tetap menjaga skala manusia di dalam, sistem pabrikasi untuk efisiensi bahan. g. PT Riau Andalan Pulp Paper dan PT Toba Pulp Lestari, Tbk , Indonesia Narasumber: David Siagian, ST dan Eka Hisar N., ST PT RAPP, Ir. Fadmin Malau PT TPL, Tbk Hasil wawancara dan studi lapangan memberikan panduan dalam perencanaan proses pabrik. Setiap proses di pabrik minimal ditangani oleh 6 enam orang. Keseluruhan proses berlangsung selama 24 jam. Dalam satu hari ada 3 tiga shift pekerja. Masing-masing shift memakan waktu 8 jam. Untuk input 1100 kg dengan penambahan 555.5 kg serat baru akan menghasilkan output 1000 kg. Kapasitas mesin produksi dibagi dalam tiga skala, dan yang memadai untuk pabrik kertas daur ulang dengan jumlah 187 ton adalah tipe L large. Mesin dapat dihubungkan secara paralel atau seri. Pada studi lapangan ditemukan mesin dalam keadaan satu baris dan sambungan, jika diukur untuk setiap proses maka ukuran minimal yang didapat adalah 6 m x 4 m hingga maksimum 6 m x 8 m. Ketinggian tiap mesin bervariasi, mulai dari 3 m hingga 7 m. Untuk ukuran mesin standar disebutkan adalah 6 m x 5 m x 5 m. Kesimpulan: Tinjauan fungsional, kapasitas, pengguna, dan dimensi, menjadi landasan berpikir merancang dengan contoh yang telah ada. Tabel 2.11 Kesimpulan studi banding No Studi Banding Kesimpulan 1 Faustino Winery II Perancangan fungsional dengan memadukan unsur lingkungan pasif lansekap dan aktif photovoltaic. 2 Renault Distribution Centre Efisiensi bahan dengan sistem pabrikasi dan berulang, bentuk unit atau modul yang diadaptasi dari pemecahan analisis lingkungan di Edy Saputra : Pabrik Kertas Daur Ulang Di Kota Medan Arsitektur Berkelanjutan, 2008. USU Repository © 2009 sekitarnya. 3 McLaren Technology Centre Teknologi struktur dan bahan mendukung proses kreatif perancangan bentuk dengan memperhatikan efisiensi proses dan ruang serta tanggap lingkungan. 4 BMW Welt Alur sirkulasi pengunjung dan pabrik yang bersinggungan tetapi tidak melewati batas setiap ruang, kombinasi teknologi struktur dengan bentuk yang berkonsep jelas, memanfaatkan sistem energi lingkungan. 5 BMW Plant Sekuen ruang diatur dengan bentuk yang distorsi dan berlapis. Sistem bangunan mengutamakan fungsi ruang dan efisiensi. 6 INMOS Factory Bentuk ditemukan dari pemasangan struktur dan teknologi bahan, mengutamakan fungsi ruang dengan tetap menjaga skala manusia di dalam, sistem pabrikasi untuk efisiensi bahan. 7 PT TPL dan PT RAPP Tinjauan fungsional, kapasitas, pengguna, dan dimensi, menjadi landasan berpikir merancang dengan contoh yang telah ada. Kesimpulan akhir: Perancangan bentuk sebuah bangunan pabrik dapat diekspresikan dalam berbagai macam rupa. Kebebasan untuk membuat bentuk tetap memperhatikan efisiensi produksi di dalamnya. Pengaturan sirkulasi menjadi perhatian utama dalam efisiensi proses di dalam bangunan. Dengan memperhatikan fungsi pabrik apa yang akan diakomodasi, pengaturan sirkulasi disesuaikan dengan teknologi proses di dalamnya. Konstruksi bangunan pabrik dapat terlepas dari kekakuan bentuk rangka portal, akan tetapi tetap konteks dan tanggap dengan kondisi tapak dan lingkungannya. Pemilihan struktur dapat menampilkan nilai arsitektur bangunan pabrik. Pengolahan massa dengan langgam apapun dapat dilakukan sepanjang tetap memperhatikan lingkungan dan proses pabrik didalamnya. Tinjauan studi banding fungsional, jumlah orang, dan mesin, akan diadaptasi dengan menyesuaikan pada proses pabrik daur ulang kertas. Sumber: Hasil olah data primer Edy Saputra : Pabrik Kertas Daur Ulang Di Kota Medan Arsitektur Berkelanjutan, 2008. USU Repository © 2009

BAB 3 ELABORASI TEMA

3.1 Latar Belakang Pemilihan Tema

Perencanaan dan perancangan bangunan dengan memanfatkan potensi alam dan lingkungan yang ada dalam upaya mewujudkan wadah kegiatan kerja dalam pabrik memerlukan suatu pendekatan arsitektural yang baik dan tepat. Pendekatan arsitektural yang memperhatikan potensi alam beserta unsur-unsurnya yang dapat dipakai dalam mengembangkan perencanaan seta perancangan fasilitas pabrik adalah pendekatan arsitektur berkelanjutan sustainable architecture. Dalam salah satu prinsip teori dan bentuk bangunan yang mendukung penerapan arsitektur berkelanjutan, menurut Ryn 1996:55 disebutkan design with nature, maksudnya alam sebagai representasi wujud bangunan. Prinsip ini menjadi bahan pemikiran dalam menciptakan dan mengembangkan penampilan bentuk bangunan. Bagaimana keinginan menampilkan suatu bangunan yang dapat mewakili fungsi pabrik. Dimana bangunan nantinya diharapkan mempunyai suasana tersendiri bagi pekerja dan dapat memberikan suatu kesan yang berhubungan dengan karakter natural.