Edy Saputra : Pabrik Kertas Daur Ulang Di Kota Medan Arsitektur Berkelanjutan, 2008. USU Repository © 2009
BAB 3 ELABORASI TEMA
3.1 Latar Belakang Pemilihan Tema
Perencanaan dan perancangan bangunan dengan memanfatkan potensi alam dan lingkungan yang ada dalam upaya mewujudkan wadah kegiatan kerja dalam pabrik
memerlukan suatu pendekatan arsitektural yang baik dan tepat. Pendekatan arsitektural yang memperhatikan potensi alam beserta unsur-unsurnya yang dapat
dipakai dalam mengembangkan perencanaan seta perancangan fasilitas pabrik adalah pendekatan arsitektur berkelanjutan sustainable architecture.
Dalam salah satu prinsip teori dan bentuk bangunan yang mendukung penerapan arsitektur berkelanjutan, menurut Ryn 1996:55 disebutkan design with nature,
maksudnya alam sebagai representasi wujud bangunan. Prinsip ini menjadi bahan pemikiran dalam menciptakan dan mengembangkan penampilan bentuk bangunan.
Bagaimana keinginan menampilkan suatu bangunan yang dapat mewakili fungsi pabrik. Dimana bangunan nantinya diharapkan mempunyai suasana tersendiri bagi
pekerja dan dapat memberikan suatu kesan yang berhubungan dengan karakter natural.
Edy Saputra : Pabrik Kertas Daur Ulang Di Kota Medan Arsitektur Berkelanjutan, 2008. USU Repository © 2009
Kebanyakan nilai-nilai kemanusiaan tidak diindahkan hanya untuk mencapai dan memaksimalkan efisiensi operasi. Yang terjadi adalah nilai estetika yang rendah dan
mengganggu lingkungan sekitarnya. Juga termasuk tidak tanggap terhadap kesehatan dan keselamatan kerja dari buruh dan pekerja.
Arsitek sebagai koordinator dari banyak disiplin yang terlibat dalam proses konstruksi saat sekarang ini adalah kunci preservasi lingkungan dimana semua orang harus hidup
dan bekerja. Perancangan yang baik justru berarti bagi keuntungan jangka panjang bagi pabrik dan publik.
3.2 Pengertian Tema
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, arsitektur
11
Arsitektur berkelanjutan adalah suatu turunan dari sustainable development perkembangan berkelanjutan. Isu perkembangan berkelanjutan ini telah dimulai sejak
era tahun 1990-an. Arsitektur berkelanjutan pada hakekatnya adalah perancangan fisik dan nonfisik yang memadukan kebutuhan need saat sekarang present dengan
kemampuan generasi masa depan future untuk dapat memenuhi kebutuhannya adalah seni merancang
bangunan, gaya bangunan. Makna kata berkelanjutan dapat dilihat dari kata dalam bahasa inggris, sustainable.
Menurut kamus Oxford, sustainable berarti: keep somethingsomebody alive or in existence. Secara harafiah berkelanjutan artinya kemampuan untuk menjaga suatu
objek tetap hidup atau tetap eksisada.
12
11
Poerwadaminta, WJS. Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka.
12
World Commission on Environment and Development. 1987. Our Common Future. New York: Oxford University Press.
.
Edy Saputra : Pabrik Kertas Daur Ulang Di Kota Medan Arsitektur Berkelanjutan, 2008. USU Repository © 2009
Ada dua aspek penting dalam defenisi ini. Pertama, arsitektur berkelanjutan merupakan perancangan yang melibatkan banyak disiplin ilmu omnidisciplinary, tidak
dapat dibatasi hanya untuk area disiplin ilmu tertentu, tetapi dapat diaplikasikan di seluruh dunia dan siapa saja, baik masa kini maupun masa mendatang. Kedua, tidak
ada tujuan mutlak yang ditetapkan, yang ada hanya kesinambungan perkembangan itu sendiri. Jika dirumuskan dalam garis besar, ada tiga dimensi dan sudut pandang
arsitektur berkelanjutan, yaitu:
Sumber: Understanding Sustainable Architecture Gambar 3.1 Dimensi dan sudut pandang arsitektur berkelanjutan
3.3 Interpretasi Tema