Sejarah Singkat Perusahaan Analisis Anggaran Biaya Produksi Sebagai Alat Pengawasan Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia – Medan

BAB IV HASIL PENELITIAN

B. Data Penelitian

1. Sejarah Singkat Perusahaan

Perjalanan sejarah dan perkembangan minuman Coca Cola ini sangat menarik untuk dikaji. Karena bukan hanya mengandung nilai-nilai historis yang dalam juga mengandung makna dan pengetahuan tentang perjalanan usaha yang merentang ke segala penjuru dunia. Minuman Coca Cola saat ini sudah berumur lebih dari satu abad atau tepatnya 117 tahun. Beredar dari 155 negara di dunia dan jumlah produksi per hari sekitar 450 juta botol. Bermula dari seorang ahli farmasi DR. John Styth Pamberton yang menemukan ramuan khusus berupa bahan baku dasar yang pada tanggal 8 mei 1886 di kota Atlanta, Georgia, Amerika Serikat. Ramuan inilah yang setelah dicampur dengan gula murni dan air steril diberi nama Coca Cola oleh Frank M. Robinson seorang rekan usaha merangkap sebagai akuntan. Setahun kemudian barulah Coca Cola dijual untuk pertama kali melalui Jacob’s Pharmacy di kota yang sama. Spanduk yang bercat minyak dengan tulisan “Drink Coca Cola” dipasang di depan perusahaan Jacob’s Pharmacy.Ternyata minuman ini sangat disukai dan laris sehingga penjualannyapun makin menyebar. Minuman ini dikemas dalam guci besar dan indah yang ditempatkan pada lokasi strategis di perkantoran, pasar, taman, rekreasi, hotel, restoran, dan sebagainya. Coca Cola Merda Listana L.Malau : Analisis Anggaran Biaya Produksi Sebagai Alat Pengawasan Pada…, 2007 USU Repository © 2009 melaju terus menembus batas Negara dan waktu memasuki millennium ketiga dengan menyandang predikat “Brand of Century” Sebelum meninggal pada tahun 1888, DR. Pamberton mewariskan penemuannya kepada seorang manajer ulung Asa Candler. Empat tahun kemudian Asa Candler mendirikan perusahaan dengan nama “The Coca Cola Company” di kota yang sama. Ide cemerlang datang kemudian dari Joseph Biedenharm yang mencoba mengemas minuman tersebut ke dalam botol. Ide seorang pemilik toko di Missisipi itu kemudian disambut oleh pengusaha Tennessee dengan mendirikan pabrik minuman Coca Cola yang kali pertama di dunia pada tahun 1899. Pabrik ini membeli Concentrate atau bahan baku dasar dari The Coca Cola Company, kemudian mengolahnya dengan air steril, gula murni, gas CO2 sehingga menjadi minuman yang siap disajikan dalam botol. Inilah awal dari suatu sistem dagang yang untuk dalam sejarah perdagangan dunia yang disebut Franchised System sistem waralaba. Sistem waralaba ini adalah suatu kerjasama saling menguntungkan antara dua perusahaan The Coca Cola Company dan Pabrik Minuman yang sama sekali terpisah modal kepemilikan dan manajemennya. Sistem dagang yang sama berlaku untuk seluruh usaha Coca Cola di seluruh dunia yang meliputi di 200 negara dengan tingkat konsumsi lebih dari 1 miliar sajian minuman setiap hari. Pada akhir millennium kedua, tercatat 16 miliar peti atau 384 miliar sajian produk Coca Cola dikonsumsi masyarakat dunia. Merda Listana L.Malau : Analisis Anggaran Biaya Produksi Sebagai Alat Pengawasan Pada…, 2007 USU Repository © 2009 Coca Cola di Indonesia Coca Cola hadir di Indonesia pada tahun 1927 ketika De Nederland Mineral Water Fabriek Pabrik Air Mineral Hindia Belanda membotolkannya kali pertama di Batavia. Produksi Coca Cola lumpuh pada jaman penjajahan jepang 1942 – 1945. Namun setelah kemerdekaan Indonesia, pabrik tersebut beroperasi kembali di bawah nama The Indonesian Bottles Ltd. NV IBL dengan status perusahaan nasional. Pada tahun 1971 dengan pertambahan partner usaha dan modal IBL menjalin kerjasama dengan tiga perusahaan Jepang yaitu : Mitsui Co. Ltd, Mitsui Toatsu Chemical Inc. dan Mikuni Coca Cola Bottling Co., membentuk pabrik pembotolan modern pertama di Indonesia dengan nama baru PT Djaya Beverages Bottling Company DBBC. Sampai saat ini, ada 11 pabrik pembotolan Coca Cola di Indonesia. Sebelas pabrik tersebut berlokasi di : Jakarta, Semarang, Surabaya, Bandung, Bali, Lampung, Padang, Medan, Banjarmasin, Makassar, dan Menado. Coca Cola di Medan Di Medan pabrik Coca Cola terletak di Jalan K.L. Yos Sudarso Km. 14 Medan – Belawan, kelurahan Martubung, kecamatan Medan Labuhan dan menempati areal seluas 48.700 M2. Pabrik pembotolan Coca Cola di Medan mulai dirintis pada tahun 1972 oleh PT Brasseries D’el Indonesie, perusahaan PMA Prancis. Produk andalan perusahaan ini sebenarnya Bir. Coca Cola, Sprite, dan Fanta merupakan produk sampingan. Pada tahun 1980 PT Brasseries D’el Indonesie diambil alih oleh PT Multi Bintang Indonesia yang juga produsen Bir Merda Listana L.Malau : Analisis Anggaran Biaya Produksi Sebagai Alat Pengawasan Pada…, 2007 USU Repository © 2009 terkenal di Indonesia. Karena ingin berkonsentrasi pada produk utama Bir, PT Multi Bintang Indonesia merelokasi pabriknya ke Tangerang dan menjual pabrik pembotolan di Coca Cola Medan kepada PT Pan Java Bottling Company. Akuisisi dilakukan pada tanggal 2 Mei 1994. PT Coca Cola Pan Java Unit Medan mendistribusikan produknya kepada distribusi tunggal yaitu PT Coca Cola Kendalisodo yang berada dalam satu kantor dengan PT Coca Cola Pan Java. Untuk kemudian PT Coca Cola Kendalisodo Unit Medan mendistribusikannya kepada pelanggan. Karena perkembangan perusahaan begitu cepat, pada tahun 1992 perusahaan ini melakukan kerjasama dengan Coca Cola Amatil Limited, Australia CCA, satu grup perusahaan pembotolan Coca Cola terkemuka di kawasan Asia Pasifik dan Eropa Timur yang berkantor di Sidney, Australia dan sejak itu PT Pan Java Bottling Company berubah namanya menjadi PT Coca Cola Pan Java. Untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing, pada tanggal 1 Januari 2000 kesepuluh perusahaan pembotolan dan distribusi Coca Cola yang berada di bawah bendera perusahaan Coca Cola Amatil Limited, Australia berubah namanya menjadi PT Coca Cola Bottling untuk perusahaan pembotolan dan PT Coca Cola Amatil Indonesia untuk perusahaan distribusi. The Coca Cola Company merupakan perusahaan asing yang paling berhasil beroperasi di Asia karena keunikan produk dan sistem pemasaran serta pemahamannya terhadap pasar dan budaya lokal yang didukung oleh sekitar 9.000 karyawan, melayani lebih dari 400.000 pelanggan di seluruh Nusantara. Merda Listana L.Malau : Analisis Anggaran Biaya Produksi Sebagai Alat Pengawasan Pada…, 2007 USU Repository © 2009 Sampai saat ini PT Coca Cola Bottling Indonesia Unit medan telah cukup berhasil dalam menghasilkan dan mengkombinasikan serta memodifikasikan produknya dan hasil produksinya telah tersebar secara luas di berbagai daerah.

2. Struktur Organisasi Perusahaan