Metode Analisis Data 1. Metode Analisis Regresi Berganda Pengujian Asumsi Klasik Uji Normalitas Data Pengujian Multikolinearitas korelasi yang sempurna

Fajrinur : Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil Studi Kasus Pada Pajak USU, 2007. USU Repository © 2009

8. Metode Analisis Data 1.

Metode Analisis Deskriptif Yaitu merupakan cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada melalui pengumpulan, menyusun dan menganalisis data sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai objek penelitian.

2. Metode Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda dilakukan untuk mengadakan prediksi nilai dari variabel terikat yaitu memulai usaha kecil Y dengan ikut memperhitungkan nilai-nilai variabel bebas yang terdiri dari modal X 1 , peluang X 2 , Pendidikan X 3 , emosional X 4 , dan pengalaman X 5 sehingga dapat diketahui pengaruh terhadap memulai usaha kecil pada Pajak USU. Analisis regresi berganda dalam penelitian ini menggunakan bantuan aplikasi software SPSS Statistic Product and Service Solution 12,0 for Windows. Adapun model persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut: Dimana: Y = Memulai usaha kecil a = Konstanta b 1 -b 5 = Koefision regresi X 1 = Modal X 2 = Peluang X 3 = Pendidikan X 4 = Emosional X 5 = Pengalaman e = Standard error Y= a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 +b 4 X 4 +b 5 X 5 + e Fajrinur : Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil Studi Kasus Pada Pajak USU, 2007. USU Repository © 2009

3. Pengujian Hipotesis

a. Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk menguji apakah suatu kuesioner layak digunakan sebagai instrumen penelitian. Validitas menunjukkan seberapa nyata suatu pengujian mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas berhubungan dengan ketepatan alat ukur melakukan tugasnya mencapai sasaran. Pengukuran dikatakan valid jika mengukur tujuannya dengan nyata dan benar. Reliabilitas menujukkan akurasi dan konsistensi dari pengukurannya. Dikatakan konsistensi jika beberapa pengukuran terhadap subjek yang sama diperoleh hasil yang berbeda-beda Jogiyanto, 2004:120.

b. Uji Signifikan Simultan Uji–F

Uji–F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh bersama-sama terhadap variabel terikat. H o : b 1 = b 2 = b 3 = b 4 = b 5 = 0, artinya secara bersama-sama tidak dapat pengaruh dari variabel bebas X 1 , X 2 , X 3 , X 4, X 5 , yaitu faktor modal, peluang, pendidikan, emosional dan pengalaman terhadap memulai usaha kecil, yaitu variabel terikat Y. H a : b 1 ≠ b 2 ≠ b 3 ≠ b 4 ≠ b 5 , artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh dari X 1 , X 2 , X 3 , X 4, X 5 , yaitu faktor modal, peluang, pendidikan, emosional dan pengalaman terhadap memulai usaha kecil, yaitu variabel terikat Y. Kriteria pengambilan keputusan: H o diterima jika F hitung F tabel pada = 5 H a diterima jika F hitung F tabel pada = 5 Fajrinur : Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil Studi Kasus Pada Pajak USU, 2007. USU Repository © 2009

c. Uji signifikan silmutan Uji–t

Uji–t menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel secara bebas individual terhadap variabel terikat. H o : b 1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh dari variabel bebas X 1 , X 2 , X 3 , X 4, X 5 , yaitu faktor modal, peluang, pendidikan, emosional, dan pengalaman terhadap memulai usaha kecil, yaitu variabel terikat Y. H a : b 1 ≠, artinya secara parsial terdapat pengaruh dari variabel bebas X 1 , X 2 , X 3 , X 4 ,X 5 , yaitu faktor modal, peluang, pendidikan, emosional, dan pengalaman terhadap memulai usaha kecil, yaitu variabel terikat Y. Kriteria pengambilan keputusan: H o diterima jika t hitung t tabel pada = 5 H a diterima jika t hitung t tabel pada = 5

d. Koefision Determinan R

2 Koefision determinan R 2 pada intinya mengukur seberapa kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Jika R 2 semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X 1 , X 2 , X 3 , X 4, X 5 adalah besar terhadap variabel terikat Y. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika R 2 semakin mengecil mendekati nol maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X 1 , X 2 , X 3 , X 4, X 5 terhadap variabel terikat Y semakin mengecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.

4. Pengujian Asumsi Klasik

Fajrinur : Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil Studi Kasus Pada Pajak USU, 2007. USU Repository © 2009 Sebelum dapat menggunakan model regresi linier berganda dalam menganalisis variabel-variabel, maka terlebih dahulu diuji syarat-syarat yang harus dipenuhi. Dengan kata lain menguji dengan model asumsi klasik, yakni sebagi berikut:

1. Uji Normalitas Data

Pengujian normalitas data dilakukan untuk melihat normal tidaknya sebaran data yang akan dianalisis. Model regresi yang baik adalah distribusi normal atau mendekati normal.

2. Pengujian Multikolinearitas korelasi yang sempurna

Pengujian ini untuk melihat apakah pada model regresi ditemukan korelasi antar variabel bebas. Jika terjadi korelasi maka dinamakan telah terdapat problem multikolinearitas pada penelitian ini.

3. Pengujian Autokorelasi