Struktur Organisasi Personalia Jaringan UsahaKegiatan Rencana Kegiatan

Andini Miranda : Sistem Akuntansi Aktiva Tetap Pada PT PLN Persero Pembangkitan Sumatera Bagian Utara, 2009. PLN No. 179.K010DIR2004, tanggal 24 Agustus 2004 tentang organisasi PT PLN Persero Penyaluran dan Pusat Pengaturan Beban P3B Sumatera. Artinya melalui keputusan tersebut, organisasi PLN yang bergerak dalam bidang pembangkitan di Sumatera dibuat menjadi dua bagian, yaitu pembangkitan Sumatera bagian Utara dan pembangkitan Sumatera bagian Selatan, di bidang penyaluran tergabung dalam satu unit yaitu P3B Sumatera. PT PLN Persero Pembangkitan Sumatera bagian Utara memiliki bisnis utama sebagai pengelola di bidang pembangkitan sistem kelistrikan Sumatera Utara, NAD dan Riau. Untuk pembangkit yang bertenaga thermal, PT PLN Persero Pembangkitan Sumatera bagian Utara memiliki aset mesin pembangkit sebanyak 59 unit, dengan rincian PLTGU Belawan 10 Unit, PLTG Paya Pasir 5 Unit, PLTG Glugur 2 unit, PLTD Titi Kuning 6 Unit, PLTD Lueng Bata 14 Unit, PLTG Teluk Lembu 1 unit dan PLTD Teluk Dalam 6 unit serta PLTD Gunung Sitoli 13 unit. Pembangkit yang bertenaga hidro air terdiri dari 13 PLMTH dan 3 PLTA. Mikro hidro memiliki kapasitas terpasang total sebesar 7,5 MW dengan daya mampu 6 MW dan untuk tenaga air adalah PLTA Sipansipahoras, Tapanuli Tengah, yang beroperasi akhir tahun 2004 dengan jumlah pasokan sebesar 50 MW, PLTA Lau Renun Dairi berkapasitas 82 MW yang beroperasi sejak akhir 2005 lalu, dan PLTA Koto Panjang Pekanbaru Riau berkapasitas 114 MW.

B. Struktur Organisasi Personalia

Struktur organisasi dalam suatu perusahaan mempunyai peranan yang sangat penting dalam usaha pencapaian tujuan perusahaan, untuk itulah maka struktur Andini Miranda : Sistem Akuntansi Aktiva Tetap Pada PT PLN Persero Pembangkitan Sumatera Bagian Utara, 2009. organisasi harus dirancang sesuai dengan tingkat kebutuhan dan keadaan perusahaan. Dengan demikian struktur organisasi yang baik akan dapat membagi seluruh tugas, wewenang dan tanggung jawab antar unit-unit organisasi. 8

C. Job Description

Job descriptionuraian tugas menerangkan perincian dari tugas dan wewenang dari setiap pegawai yang membangun struktur organisasi pada PT PLN Persero Pembangkitan Sumatera bagian Utara.

1. General Manager

Bertanggung jawab atas pengelolaan usaha, melalui optimalisasi seluruh sumber daya secara efisien, efektif, dan sinergis serta menjamin produksi tenaga listrik, peningkatan mutu dan keandalan serta pelayanan.

2. Bidang Perencanaan

Tugas pokok Manajer Perencanaan adalah bertanggung jawab atas tersedianya perencanaan jangka panjang, perencanaan sumber daya, perencanaan pengusahaan serta perencanaan investasi, analisa dan evaluasi pengembangan pembangkit, pengelolaan kegiatan engineering, lingkungan hidup, perencanaan energi primer, pengembangan dan penerapan sistem informasi, tersedianya data dan pelaporan untuk kepentingan internal dan eksternal serta pengembangan usaha lain yang menunjang bisnis inti perusahaan untuk meningkatkan pendapatan Andini Miranda : Sistem Akuntansi Aktiva Tetap Pada PT PLN Persero Pembangkitan Sumatera Bagian Utara, 2009. dann efisiensi perusahaan. Dalam melaksanakan tugas pokoknya Manajer Perencanaan dibantu oleh beberapa deputi manajer. a. Deputi Manajer Perencanaan Pembangkitan Tugas pokok Deputi Manajer Perencanaan Pembangkitan adalah menyusun rencana korporat perusahaan yang mencakup pengembangan dan penyediaan tenaga listrik baik dalam jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang, serta menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan RKAP serta mengadakan kerja sama dengan pihak-pihak lain dalam hal pengembangan dan penyediaan tenaga listrik. b. Deputi Manajer Perencanaan Pengusahaan Tugas pokok Deputi Manajer Perencanaan Pengusahaan adalah menyusun rencana korporat perusahaan dalam bidang Pembangkitan jangka panjang, penyusunan rencana Anggaran RKAP menganalisa dan mengevaluasi hasil pencapaian kinerja pengusahaan.

3. Bidang Produksi

Tugas pokok Manajer Produksi adalah bertanggung jawab atas perencanaan operasi dan pemeliharaan, pengadaan dan pengendalian bahan bakar inventory, pembinaan operasi dan pemeliharaan, manajemen asset pembangkitan, keselamatan ketenagalistrikan, pencapaian target produksi listrik dengan efisien serta mutu dan keandalan yang baik, serta kepastian jadwal dan ketepatan waktu pemeliharaan asset pembangkit, pencapaian target penjualan tenaga listrik dengan harga yang kompetitif dan berorientasi kepada kebutuhan Andini Miranda : Sistem Akuntansi Aktiva Tetap Pada PT PLN Persero Pembangkitan Sumatera Bagian Utara, 2009. pelanggan. Dalam melaksanakan tugas pokok Manajer Produksi dibantu oleh beberapa deputi manajer. a. Deputi Manajer Thermal Tugas pokok Deputi Manajer Thermal adalah merencanakan pola operasi dan pemeliharaan pembangkitan PLTU, PLTGU, PLTG, dan PLTD termasuk penyusunan anggaran biayanya, menganalisa hasil operasi pemeliharaan. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Deputi Manajer Thermal dibantu oleh staf yang terdiri dari: supervisor PLTU, supervisor PLTGPLTGU dan supervisor PLTD. b. Deputi Manajer Hidro Tugas pokok Deputi Manajer Hidro adalah merencanakan pola operasi dan pemeliharaan Pembangkitan Tenaga Air termasuk anggaran biayanya, menganalisa hasil operasi dan pemeliharaan.

4. Bidang Keuangan

Tugas pokok Manajer Keuangan adalah bertanggung jawab atas perencanaan anggaran operasi dan investasi tahunan serta pengelolaan anggaran, pengelolaan keuangan, pengelolaan akuntansi, pengelolaan pajak dan asuransi, transaksi energi, terselenggaranya pengelolaan pendanaan dan pengelolaan arus kas secara akurat. Dalam melaksanakan tugas pokok Manajer Keuangan dibantu oleh beberapa deputi manajer. a. Deputi Manajer Keuangan Andini Miranda : Sistem Akuntansi Aktiva Tetap Pada PT PLN Persero Pembangkitan Sumatera Bagian Utara, 2009. Tugas pokok Deputi Manajer Keuangan adalah mengelola dan mengendalikan kasbank serta mengelola asuransi dan pajak, menganalisa arus kas, dan laporan keuangan. Untuk melaksanakan tugas tersebut Deputi Manajer Keuangan dibantu oleh staf yang terdiri dari: supervisor administrasi keuangan dan supervisor asuransi dan pajak. b. Deputi Manajer Anggaran Tugas pokok Deputi Manajer Anggaran adalah merencanakan, menyusun, mengelola dan mengendalikan angggaran perusahaan serta menganalisa hasil penyerapan anggaran.

5. Bidang SDM Administrasi

Tugas pokok Manajer SDM Administrasi adalah bertanggung jawab atas tersedianya Sumber Daya Manusia yang berkualitas serta mempunyai kompetensi sesuai bidang tugasnya melalui penyelenggaraan rekrutmen, penempatan, pembinaan dan pengembangan Sumber Daya Manusia secara komprehensif dan terencana serta pengembangan organisasi sesuai kebutuhan Unit Bisnis; pengelolaan kegiatan administrasi pegawai, termasuk penyelenggaraan analisa jabatan dan evaluasi jabatan; kebijakan dalam menghadapi masalah hukum yang timbul selama kegiatan perusahaan, kebijakan dan strategi komunikasi, hubungan masyarakat, hubungan industrial dan Community Development serta penyelenggaraan kesekretariatan dan rumah tangga kantor. Dalam melaksanakan tugas pokok, Manajer SDM Administrasi dibantu oleh bebebrapa deputi manajer. a. Deputi Manajer Perencanaan Organisasi dan SDM Andini Miranda : Sistem Akuntansi Aktiva Tetap Pada PT PLN Persero Pembangkitan Sumatera Bagian Utara, 2009. Tugas pokok Deputi Manajer Perencanaan Organisasi dan SDM adalah merencanakan pengembangan organisasi, penyusunan analisa jabatan dan evaluasi jabatan, penetapan formasi jabatan dan formasi tenaga kerja serta perencanaan kebutuhan fasilitas kepegawaian termasuk penyusunan anggaran biayanya dan merencanakan Diklat, melaksanakan rekrutmen, mengadakan konseling, menganalisa pelaksanaan mutasi jabatan dan pengembangan karier. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Deputi Manajer Perencanaan Organisasi dan SDM dibantu oleh staf yang terdiri dari Jabatan Fungsional, yang terdiri dari supervisor pengembangan organisasi dan SDM dan supervisor diklat dan kompetensi. b. Deputi Manajer Administrasi SDM Tugas pokok Deputi Manajer Administrasi SDM adalah pengelolaan system administrast SDM, kesejahteraan pegawai, emolument pegawai termasuk penyusunan anggaran biayanya, perhitungan pajak penghasilan pegawai. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Deputi Manajer Administrasi SDM dibantu oleh staf yang terdiri dari: supervisor kesejahteraan pegawai dan supervisor administrasi SDM.

6. Bidang Audit Internal

Tugas pokok Kepala Audit Internal adalah menyelenggarakan pembinaan dan penilaian sistem pengendalian manajemen, operasional maupun keuangan serta memberikan rekomendasi bagi perbaiakan dan kemajuan perusahaan. Dalam Andini Miranda : Sistem Akuntansi Aktiva Tetap Pada PT PLN Persero Pembangkitan Sumatera Bagian Utara, 2009. melaksanakan tugas pokoknya Kepala Audit Internal dibantu oleh staf yang terdiri dari Jabatan Fungsional.

7. Sektor Pembangkitan

Bertanggung jawab atas pencapian produksi tenaga listrik secara efisien dengan mutu dan keandalan yang baik dengan berorientasi kepada pemenuhan kebutuhan pelanggan serta bertanggung jawab atas pengelolaan dan pemeliharaan seluruh asset perusahaan yang menjadi tanggung jawab unitnya. 13

8. Proyek

Bertanggung jawab atas tersedianya rencana, serta pelaksanaan, evaluasi dan laporan atas kegiatan operasional proyek pembangunan sarana tenaga listrik sesuai rencana pengembangan sistem kelistrikan unit bisnis.

D. Jaringan UsahaKegiatan

PT PLN Persero Pembangkitan Sumatera bagian Utara adalah unit usaha PLN yang bergerak dalam kegiatan pembangkitan tenaga listrik dengan menggunakan pembangkit jenis PLTA, PLTU, PLTD, PLTG, dan PLTGU yang tersebar di tiga propinsi yaitu Nangroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, dan Riau. Keberadaan mesin pembangkit listrik merupakan tulang punggung sektor Andini Miranda : Sistem Akuntansi Aktiva Tetap Pada PT PLN Persero Pembangkitan Sumatera Bagian Utara, 2009. ketenagalistrikan yang merupakan tugas PLN Pembangkitan Sumbagut, sebab dari sinilah semua rangkaian tugas penyediaan tenaga listrik diawali. Sumber energi listrik diproduksi dengan memanfaatkan berbagai energi primer seperti: minyak, gas alam, air atau kombinasi diantara berbagai energi primer tersebut ditransformasi menjadi energi mekanis yang selanjutnya menggerakkan generator pembangkit listrik. Energi primer: gas alam, HSDMFO dan air ditransformasikan menjadi energi mekanis untuk memutar turbin generator. Dengan demikian produktifitas pembangkit listrik di Sumatera Utara sangat tergantung dengan ketersediaan pasokan energi primer tersebut. 14

E. Kinerja Usaha Terkini

Kinerja usaha terkini ditandai dengan meningkatnya jumlah asset yang dimiliki PT PLN Persero Pembangkitan Sumatera bagian Utara dilihat dari perbandingan nilai pada Neraca tahun 2008 yaitu Rp 7.606.838.871.048 dan Neraca tahun 2007 yaitu Rp 7. 079.237.297.867. Terjadi peningkatan jumlah asset perusahaan senilai Rp 527.601.573.181. Sesuai dengan faksimile Direktur Pembangkitan No. 006150DIRKIT2004-Fax, tanggal 05 Februari 2004, perihal Sertifikasi Pembangkitan berupa instruksi agar semua Pembangkit sudah mendapatkan sertifikasi ISO 9001, ISO 14001 dan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja SMK3. Sehubungan dengan faksimile Andini Miranda : Sistem Akuntansi Aktiva Tetap Pada PT PLN Persero Pembangkitan Sumatera Bagian Utara, 2009. Direktur Pembangkitan tersebut, PT PLN Persero Pembangkitan Sumbagut telah menyelesaikan Sertifikasi ISO 9001:2000, ISO 14001:2004 dan SMK3.

1. PT PLN Persero Pembangkitan Sumbagut

Kantor Induk ISO 9001:2000 Tanggal 24 Agustus 2006

2. Sektor Pembangkitan Belawan

- PLTUGU Belawan ISO 9001:2000 Tanggal 16 September 2004 ISO 14001:2004 Tanggal 10 Nopember 2004 SMK3 Tanggal 10 Januari 2006 - PLTG Paya Pasir ISO 9001:2000 Tanggal 10 Oktober 2006 ISO 14001:2004 Tanggal 04 Oktober 2006 SMK3 Audit Sertifikasi Tanggal 13-17 Nopember 2006 - PLTG Glugur ISO 9001:2000 Tanggal 10 Oktober 2006 ISO 14001:2004 Tanggal 04 Oktober 2006 - PLTG Paya Pasir ISO 9001:2000 Tanggal 10 Oktober 2006 ISO 14001:2004 Tanggal 04 Oktober 2006 SMK3 Audit Sertifikasi Tanggal 13-17 Nopember 2006 - PLTD Titi Kuning ISO 9001:2000 Tanggal 10 Oktober 2006 ISO 14001:2004 Tanggal 04 Oktober 2006

3. Sektor Pembangkitan Lueng Bata

- PLTD Lueng Bata ISO 9001:2000 Tanggal 18 April 2005 ISO 14001:2004 Tanggal 04 Oktober 2006 Andini Miranda : Sistem Akuntansi Aktiva Tetap Pada PT PLN Persero Pembangkitan Sumatera Bagian Utara, 2009. SMK3 Audit Sertifikasi Tanggal 27-29 Maret 2006

4. Sektor Pembangkitan Pekanbaru

- PLTA Koto Panjang ISO 9001:2000 Tanggal 16 Oktober 2006 ISO 14001:2004 Tanggal 26 Agustus 2005 SMK3 Tanggal 3 Januari 2006 - PLTDG Teluk Lembu ISO 9001:2000 Tanggal 16 Oktober 2006 ISO 14001:2004 Tanggal 16 Oktober 2005 SMK3 Audit Sertifikasi Tanggal 14-16 Maret 2006

5. Sektor Pembangkitan Pandan

PLTA Sipansihaporas PLTMH ISO 9001:2000 Tanggal 05 Juli 2006 ISO 14001:2004 Tanggal 24 Maret 2005 SMK3 Tanggal 10 Januari 2006 Cabang usaha PLTA Sipansihaporas PLTMH yang tersebar sebagai berikut: - PLTMH Batang Gadis 1 2. - PLTMH Tonduhan 1 2. - PLTMH Aek Raisan 2. - PLTMH Kombih 1. - PLTMH Kombih 2. - PLTMH Aek Silang. - PLTMH Aek Sibundong.

F. Rencana Kegiatan

Andini Miranda : Sistem Akuntansi Aktiva Tetap Pada PT PLN Persero Pembangkitan Sumatera Bagian Utara, 2009. Rencana kegiatan yang dilakukan PT PLN Persero Pembangkitan Sumatera bagian Utara yaitu seperti disebutkan berikut ini. 1. Pembangunan pembangkit listrik dengan energi terbarukan direncanakan akan dibangun di sembilan kabupaten yaitu Humbang Hasundutan, Toba Samosir, Simalungun, Dairi, Pakpak Barat, Padang Lawas, Labuhan Batu Rantau Prapat dan Tapanuli Utara. 2. Selain membangun pembangkit dengan sumber energi dari energi terbarukan, PT PLN Persero Pembangkitan Sumatera bagian Utara juga membangun beberapa pembangkit baru dari uap, gas dan air. Diharapkan melalui rencana- rencana pembangunan pembangkit ini, maka krisis energi listrik atau defisit 90 MW bisa diatasi dan bahkan bisa memenuhi permintaankebutuhan pelanggan lama dan baru yang terus meningkat. 3. PT PLN Persero Pembangkitan Sumatera bagian Utara merencanakan akan membangun dari 113,3 MW pembangkit listrik di Sumatera Utara, sebanyak 26,7 MW dijadwalkan sudah terealisasi tahun 2009 dan sebanyak 10 MW lagi pada 2010. Sisanya masih belum dipastikan karena masih dalam taraf penandatanganan kerjasama, tetapi akan segera terealisasi melihat tingginya minat investor berinvestasi di sektor pembangkit listrik. 4. PT PLN Persero Pembangkitan Sumatera bagian Utara memperkirakan total kebutuhan dana untuk investasi instalasi ketenagalistrikan sampai tahun 2018 akan mencapai US 83,7 miliar. Kebutuhan dana tersebut terdiri dari instalasi pembangkitan senilai US 56,9 miliar, transmisi US 14,4 miliar, dan distribusi US 12,4 miliar. Kebutuhan dana 10 tahun ke depan itu baik untuk Andini Miranda : Sistem Akuntansi Aktiva Tetap Pada PT PLN Persero Pembangkitan Sumatera Bagian Utara, 2009. proyek listrik PLN. Kebutuhan daya tersebut tercantum dalam Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik RUPTL PLN tahun 2008-2018. 5. Target bauran energi pembangkit pada 2018 adalah batubara sebanyak 63, gas 17, panas bumi 12, air 6, dan BBM 2. Rincian batubara yang dibutuhkan tahun 2018 adalah sebesar 107,1 juta ton, gas alam cair 73,9 miliar kaki kubik, gas alam 501,2 miliar kaki kubik, solar 1,55 juta kiloliter dan minyak bakar 183.600 kiloliter. 6. Perkiraan kebutuhan subsidi listrik tahun 2009 per golongan tarif adalah untuk golongan sosial Rp 2,7 triliun dan rumah tangga semua golongan R1 450 VA-R3 6.600 VA ke atas mencapai Rp 38,8 triliun. Adapun konsumen bisnis sampai dengan 200 kVA ke atas Rp 8,305 triliun, industri sampai 30.00 kVA ke atas Rp 18,19 triliun, dan pemerintah Rp 2,87 triliun. 18

BAB III TOPIK PENELITIAN

A. Deskripsi Sistem Akuntansi Aktiva Tetap

Sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan yang disusun sesuai dengan suatu skema yang menyeluruh untuk