Tekstur Tanah Tanah dan Topografi

Hotmian Harianja : Infiltrasi Pada Berbagai Kelas Umur Tegakan Kelapa Sawit Elaeis guineensis, 2009 USU Repository © 2008 saat terjadi laju infiltrasi besar. Ketersediaan lapisan sampah hutan dapat memperbesar laju infiltrasi sampai 4 kali laju infiltrasi tanpa adanya lapisan sampah, seperti yang terdapat pada Tabel 1. Tabel 1. Laju infiltrasi pada berbagai tutupan vegetasi. Vegetasi Laju infiltrasi mmmenit Tanah gundul Hutan tanpa lapisan sampah Hutan dengan lapisan sampah 5,5 17,5 72 Sumber : Harto 1993.

B. Tekstur Tanah

Tekstur tanah menunjukkan komposisi partikel penyusun tanah yang dinyatakan sebagai perbandingan proporsi relatif antara fraksi pasir sand berdiameter 2,00 – 0,20 mm atau 2000 – 200 µm, debu silt berdiameter 0,20 - 0,02 mm atau 200 – 2 µm dan liat clay diameternya 2 µm Hanafiah, 2004. Tekstur tanah sebenarnya merupakan perbandingan relatif dari berbagai golongan besar partikel tanah dalam suatu massa tanah, terutama perbandingan antara fraksi-fraksi pasir, debu dan liat. Tekstur tanah turut menentukan tata air dalam tanah dan besar kecilnya aliran permukaan yang ditentukan oleh kecepatan infiltrasi, yaitu kemampuan tanah untuk merembeskan air. Walaupun curah hujan demikian lebat, aliran air permukaannya akan berlaju kecil kalau kapasitas infiltrasi besar. Artinya air di permukaan banyak melakukan rembesan ke dalam tanah, seperti pada tanah-tanah berpasir, lempung berpasir yang mempunyai kedalaman lapisan kedap yang dalam atau dengan kata lain pada tanah bertekstur Hotmian Harianja : Infiltrasi Pada Berbagai Kelas Umur Tegakan Kelapa Sawit Elaeis guineensis, 2009 USU Repository © 2008 kasar. Pada tanah bertekstur halus, keadaannya adalah sebaliknya, walaupun curah hujan tidak seberapa lebat, aliran air permukaan akan melaju cepat dikarenakan infiltrasi air ke lapisan-lapisan tanah berlangsung sangat lambat Kartasapoetra, 1989. Hardjowigeno 1987 mengatakan bahwa tanah dengan tekstur kasar seperti pasir adalah tahan terhadap erosi karena butir-butir yang besar kasar tersebut memerlukan lebih banyak tenaga untuk mengangkut. Demikian pula tanah-tanah dengan tekstur halus seperti liat, tahan terhadap erosi karena daya kohesi yang kuat dari liat tersebut sehingga gumpalan-gumpalannya sukar dihancurkan. Tekstur tanah yang paling peka terhadap erosi adalah debu dan pasir yang sangat halus. Oleh karena itu, makin tinggi kandungan debu dalam tanah, maka tanah menjadi peka terhadap erosi. Setiap jenis tanah mempunyai laju infiltrasi yang berbeda, dari yang sangat tinggi sampai sangat rendah. Jenis tanah berpasir umumnya cenderung mempunyai laju infiltrasi tinggi, akan tetapi tanah liat sebaliknya, cenderung mempunyai laju infiltrasi rendah. Untuk satu jenis tanah yang sama dengan kepadatan yang berbeda mempunyai laju infiltrasi yang berbeda pula. Makin padat tanah makin kecil laju infiltrasinya. Kelembaban tanah yang selalu berubah setiap saat juga berpengaruh terhadap laju infiltrasi. Makin tinggi kadar air di dalam tanah, laju infiltrasi tanah tersebut makin kecil. Dengan demikian, dapat dimengerti bahwa jika ada satu jenis tanah terjadi infiltrasi, infiltrasinya makin lama makin kecil Harto, 1993. Hotmian Harianja : Infiltrasi Pada Berbagai Kelas Umur Tegakan Kelapa Sawit Elaeis guineensis, 2009 USU Repository © 2008

C. Bahan Organik

Dokumen yang terkait

Pendugaan Cadangan Karbon Pada Tegakan Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Umur 10 Tahun di Perkebunan Kelapa Sawit PT. Putri Hijau, Kabupaten Langkat

3 83 102

Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.)pada Berbagai Perbandingan Media Tanam Sludge dan Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) di Pre Nursery

4 102 53

Respons Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Terhadap Pemberian Kompos Sampah Pasar dan Pupuk NPKMg (15:15:6:4) di Pre Nursery

6 79 69

Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit ( Elaeis Guineensis Jacq.) Dengan Menggunakan Media Sekam Padi dan Frekuensi Penyiraman di Main Nursery

10 98 74

Respon Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis jacq) Terhadap Pupuk Cair Super Bionik Pada Berbagai Jenis Media Tanam di Pembibitan Utama

0 30 78

Studi Keanekaragaman Jenis Serangga Di Areal Pertanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Pada Berbagai Umur Tanaman Di PTPN III Kebun Huta Padang

0 37 81

Respon Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq) di Main Nursery Terhadap Komposisi Media Tanam dan Pemberian Pupuk Posfat

6 92 114

Intersepsi Pada Berbagai Kelas Umur Tegakan Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis )

0 52 80

Model pendugaan cadangan karbon pada kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) umur 5 tahun di perkebunan kelapa sawit PT. Putri Hijau, Kabupaten Langkat.

6 77 76

Pendugaan Cadangan Karbon Pada Tegakan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Umur 15 Tahun di Perkebunan Kelapa Sawit Putri Hijau, Besitang Sumatera Utara

5 61 75