Persyaratan pokok program bimbingan dan konseling disekolah Tugas dan Peran guru BK di sekolah

adanya layanan bimbingan dan konseling dalam sebuah lembaga pendidikan khususnya. tidak hanya sampai disitu sebuah layanan bimbingan dan konseling dapat dikatakan baik, akan tetapi bagaimana kemudian layanan-layanan bimbingan dan konseling itu diimplentasikan dan dirasakan oleh seluruh siswa tanpa terkecuali.

5. Persyaratan pokok program bimbingan dan konseling disekolah

Dalam merencanakan suatu program bimbingan dan konseling ada beberapa persyaratan pokok yang perlu diperhatikan : 1 Personil Untuk tahap permulaan pelaksanaaan program bimbingan diperlukan dua macam tenaga, yaitu tenaga professional yang meliputi konselor senior, konselor muda, dan guru konselor. Yang kedua yaitu tenaga SMA. Untuk tenaga konselor hendaknya dari sarjana bimbingan dan koseling dan sarjana psikologi dengan praktek bimbingan konseling untuk tenaga muda setidaknya diploma 3 D III. Dalam buku Penataan Pendidikan Professional Konselor dan Layanan Bimbingan dan Konseling dalam Jalur Pendidikan Formal terbitan Depdiknas. seorang konselor dalam menyelengarakan pelayanan bimbingan dan konseling harus mampu : - Merancang kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling - Mengimplementasikan kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling - Menilai proses dan hasil kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling - Mengembangkan profesionalitas sebagai konselor secara berkelanjutan 2 Fasilitas fisik a. Ruang untuk konseling : Ruang konselor, ruang pertemuan, ruang bimbingan kelompok, ruang penyimpanan data, dan lain-lain b. Alat perlengkapan : Meja, kursi, papan tulis dan lain-lain 3 Fasilitas Teknis Adalah alat-alat ayang dipergunakan untuk mengumpulkan berbagai data seperti tes, angket, daftar cek, skala penilaian, dan sebagainya. 4 Anggaran dana Untuk kelancaran dalam pelaksanaan dalam pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah perlu adan yang memadai, baik untuk personil, pengadaan dan pengembangan alat, dan sebagainya

6. Tugas dan Peran guru BK di sekolah

Dalam keseluruhan proses kegiatan bimbingan dan konseling yang diberikan oleh konselor, tentu perlu diketahui tentang berbagai peran yang perlu dijalankan seorang konselor, adapun beberapa tugas dan perannya sebagai berikut: - Sebagai pembimbing - Sebagai korektor - Sebagai evaluator - Sebagai inspirator - Sebagai informator - Sebagai organisator - Sebagai motivator - Sebagai fasilitator - Sebagai demonstrator - Sebagai mediator - Sebagai supervisor - Sebagai evaluator 29 Dengan Bimbingan dan konseling diharapkan akan menghasilkan tercegahnya atau terhindarnya peserta didik dari berbagai permasalahan yang mungkin timbul yang akan dapat mengganggu, menghambat ataupun menimbulkan kesulitan, kerugian-kerugian tertentu dalam proses 29 http:edy-firmansyah.blogspot.com200802mengoptimalkan-peran-guru-bk-dimuat-di.html perkembangannya. Oleh karena itu dengan menjalankan serangkaian peran yang dipaparkan di atas dengan baik, akan menghasilkan layanan yang baik dan efektif sehingga terentaskannya atau teratasinya berbagai permasalahan yang dialami oleh peserta didik sehingga berdampak pula pada perkembangan berbagai potensi dan kondisi positif peserta didik secara terarah, mantap, dan berkelanjutan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan terhitung sejak pertengahan bulan Februari 2010 sampai dengan selesai dan sebagai tempat penelitiannya adalah “SMA Muhammadiyah 25 Setia budi Pamulang”

B. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui implementasi program layanan bimbingan dan konseling di SMA Muhammadiyah 25 Pamulang

C. Metode Penelitian

Dan untuk memperoleh data yang lengkap, akurat, dan obyektif, maka penulis dalam menyusun penelitian ini melakukan metode peneltian sebagai berkut : Penelitian Deskriptif deskriptif research, ”Penelitian yang ditujukan untuk menjelaskanmenggambarkan fenomena-fenomena yang ada” 1 karena memang penulis bertujuan untuk membuat deskripsi atau gambaran secara sistematis, aktual dan akurat mengenai permasalahan dalam penelitian ini. Sehingga penulis sendiri dapat lebih mudah dalam mengetahui gambaran dari objek penelitian 1 Nana Syaodih.,Metode Penelitain Pendidikan Bandung ,PT. Remaja rosdakarya:2005.,Hal :54 28