Pelaksanaan layanan ini merupakan barometer dari keberadaan bimbingan dan konseling dalam suatu lembaga pendidikan, karena dari pelaksanaan
layanan-layanan inilah para siswa dapat merasakan sejauh mana peran bimbingan dan konseling itu dapat berjalan dengan baik atau tidak dalam
membantu permasalahan para siswa Selain serangkaian layanan yang dijelaskan diatas terdapat juga kegiatan
yang bertujuan untuk mendukung kegiatan pelayanan Bimbingan dan konseling tersebut. Adapun kegiatan pendukungnya sebagai berikut :
1. Aplikasi Instrumentasi
27
, yaitu kegiatan yang berupaya untuk mendapatkan data dan informasi mengenai peserta didik, mulai dari informasi mengenai
bagaimana lingkungan tempat peserta didik tinggal ataupun data lainnya yang berkaitan dengan peserta didik atau klien. Kegoiatan ini biasanya menggunakan
instrument tertentu dan atau kegiatan ini juga bisa diartikan sebagai kegiatan bimbingan dan konseling dengan menggunakan alat atau instrument untuk
mengungkapkan suatu keadaan tertentu dari siswa klien
2. Alih tangan kasus, yaitu merupakan kegiatan pendukung layanan
lainnya, sebagai upaya yang dilakukan guru BK atau konselor agar siswa atau klien mendapatkan penangan yang lebih baik dan dapat lebih
tuntas permasalah atau kasus yang dihadapi siswa dengan cara mengalihkan atau memindahkan penangan kasus kepada pihak lainnya
yang lebih ahli dan tanggung jawab dalam memecahkan masalah atau kasus – kasus yang dialami siswa, seperti contohnya siswa yang
mengkonsumsi zat psikotropika yang sudah kronis, diserahkan kepada
pusat rehabilitasi pencandu zat psikotropika, dan kasus-kasus lainnya.
27
Dewa Ketut Sukardi Desak P.E. Nila kusumawati, Proses Bimbingan dan Konseling di Sekolah ; Untuk Memperoleh Angka Kredit, . . . , hal. 79 91
3. Himpunan data
28
, suatu kegiatan yang dilakukan untuk
mengumpulkan data, kemudian setelah data terkumpul dilakukan klasifikasi atau penggolongan data ke dalam bentuk tertentu hal ini
dilakukan sebagai upaya untuk mendapat data atau informasi tentang
siswa atau klien. 4.
Konferensi kasus, merupakan salah dari kegiatan pendukung layanan
lainnya, yang sengaja dibuat dalam bentuk forum yang hanya dihadiri oleh beberapa orang tertentu yang dilakukan oleh pembimbing atau
konselor untuk membahas dan mengurai permasalahan atau kasus serta
bagaimana pemecahannya. 5.
Kunjungan rumah, ini adalah kegiatan pendukung layanan yang yang
bertujuan upaya mengidentifikasi keadaan keluarga yang berhubungan dengan permasalahan atau kasus yang dihadapi siswa atau klien yang
berada dibawah tanggung jawab pembimbing atau konselor
Kegiatan pendukung ini dilakukan oleh seorang konselor dalam menjalankan kegiatannya ketika penerapan layanan bimbingan dan konseling
tersebut tidak berjalan dengan baik, maka dari itu dilaksanakan beberapa kegiatan pendukung tersebut guna mendapatkan data yang lebih akurat atau
permasalahan para siswaklien dapat terpecahkan dengan baik. Dari serangkain penjelasan diatas mengenai apa itu bimbingan dan apa itu
konseling, siapa yang saja yang dapat menjadi seorang konselor dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku di dalamnya, kemudian bagaimana pelayanan
bimbingan dan konseling diterapkan dalam sebuah lembaga pendidikan, apa saja prinsip yang digunakan dalam bimbingan dan konseling, tujuannya apa
dengan diadakan bimbingan dan konseling, apa yang menjadi landasan ketika bimbingan itu dilaksanakan, itu semua yang kemudian menjadi indikator
28
Zikri Neni Iska Bimbingan dan Konseling Pengantar Pengembangan Diri Pemecahan Masalah Peserta Didik klien. Jakarta . Kizi Brother’s 2008. Hal. 59-64
adanya layanan bimbingan dan konseling dalam sebuah lembaga pendidikan khususnya. tidak hanya sampai disitu sebuah layanan bimbingan dan konseling
dapat dikatakan baik, akan tetapi bagaimana kemudian layanan-layanan bimbingan dan konseling itu diimplentasikan dan dirasakan oleh seluruh siswa
tanpa terkecuali.
5. Persyaratan pokok program bimbingan dan konseling disekolah