Undang-Undang Dasar dan Ketetapan MPR

kewajiban masing-masing, serta tata cara penyelesaian masalah yang terjadi dalam sengketa antara konsumen dan penyedia barang danatau penyelenggara jasa yang diatur dalam peraturan perundang-undangan bersangkutan. Beberapa diantara yang terbaru adalah Undang-Undang tentang Metrologi Legal Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1981, Undang-Undnag tentang Lingkungan Hidup Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1982, Undang-Undang tentang Ketentuan- Ketentauan Pokok Pers Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1982, Undang-Undang Penindustrian Undang-Undang No 5 Tahun 1984, Undang-Undang tentang Rumah Susun Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1985, Undang-Undang tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1992, Undang- Undang tentang Kesehatan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992, Undang- Undang tentang Pangan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1996, dan terakhir Undang-Undang Perlindungan Kosumen Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999; Lembaran Negara Tahun 1999 No.42. Jadi kalau dirangrum keseluruhnyan, dan terlihat bahwa kaidah-kaidah hukum yang mengatur hubungan dan masalah hukum antara pelaku usaha penyedia barang danatau penyelenggara jasa dengan kosumennya masing-masing terlihat termuat dalam : - Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, terutaman dalma buku kedua, ketiga, dan keempat; - Kitab Undang-Undang Hukum Dagang, Buku kesatu dan buku kedua; - Berbagai peraturan perundang-undangan lalu yang memuat kaidah-kaidah hukum bersifat perdata tentang subjek-subjek hukum, hubungan hukum dan masalah antara penyedia barang atau penyelenggara jasa tertentu dan konsumen 5 .

c. Hukum Konsumen Dalam Hukum Publik

Dengan hukum publik dimaksudkan hukum yang mengatur hubungan antara negara dan alat-alat perlengkapan atau hubungan antara negara dengan perorangan. Termasuk hukum publik dan terutama dalam kerangka hukum kosumen danatau hukum perilndungan konsumen, adalah hukum administrasi negara, hukum pidana, hukum acara perdata danatau hukum acra pidana dan humum internasional khusunya hukum perdata Indtenasional. Jadi, segala kaidah hukum maupun asas-asas hukum ke semua cabang-cabang hukum publik itu sepanjamg berkaitan dengan hubungan hukum kosumen danatau masalahnya dengan penyedia barang dan atau penyelenggara jasa, dapat pula diberlakukan. Dalam kaitan ini anatara lain ketentuan perizinan usaha, ketentuan- ketentuan pidana tertentu, ketentuan-ketentuan hukum acara dan berbagai konvensi danatau ketentuan hukum perdata Internsioal. Di antara kesemua hukum publik tersebut, tampaknya hukum administrasi negara, selanjutnya disebut hukum administrasi, hukum pidana, hukum internasional khususnya hukum perdata internasional dan hukum acara perdata serta hukum acara pidana paling banyak pengaruhnya dalam pembentukan hukum konsumen.

D. Pengertian Konsumen dan Pelaku Usaha

5 Celina Tri Siwi Krstiayanti, Hukum Perlindungan Konsumen, Jakarta: Sinar Grafika, 2011, h. 40-62.