8. Selalu melakukan inovasi di segala hal. menjadi tuntutan yang
perlu dimiliki oleh seorang kepala sekolah. Jika delapan kompetensi ideal tadi belum bisa terpenuhi, maka
ideal minimal seorang kepala sekolah adalah memiliki idealisme untuk memajukan sekolah, memajukan profesionalisme guru, memajukan
kreatifitas siswa dan membangun soft skill komunitas sekolah yang dipimpinnya.
10
d. Kinerja Kepala Sekolah
Kinerja kepala sekolah dalam kegiatan belajar mengajar ini dimaksudkan sebagai kemampuan kerja kepala sekolah dalam
melaksanakan tugasnya sebagai seorang pendidik dan administrator yang professional yang seharusnya memiliki kompetensi dan keterampilan
dalam mengelola suatu lembaga pendidikan, agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai. Sebagai seorang kepala sekolah, sebagai pemimpin
pendidikan hendaknya memiliki pengertian dan pengetahuan yang luas tentang penyelengaraan pendidikan dan pengajaran di sekolah, sifat-sifat
pribadi yang bisa menjamin pelaksanaan kegiatan pimpinan pendidikan yang baik
Sebagai penanggung jawab dalam penyelenggaraan pendidikan kepala sekolah mempunyai fungsi sebagai, Leader, Administrator,
Edukator, Manajer, Supervisor, Motivator
11
1. Fungsi kepala sekolah sebagai leader yakni harus mampu memberikan
petunjuk dan pengawasan, meningkatkan kemampuan tenaga kependidikan, membuka komunikasi dua arah dan mendelegasikan tugas.
2. Kepala sekolah sebagai administrator, fungsi ini memiliki hubungan yang
sangat erat dengan berbagai aktivitas pengelolaan administrasi yang bersifat pencatatan, penyusunan dan dokumentasi seluruh program sekolah
3. Kepala sekolah sebagai pendidik harus menciptakan iklim sekolah yang
kondusif, memberikan nasehat kepada warga sekolah, memberikan dorongan kepada seluruh tenaga kependidikan, serta melaksanakan model
10
http:www.koranpendidikan.comartikel2226delapan-kompetensi-kepala-sekolah- ideal.html
11
Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, Bandung : Rosda, 2003. Cet Ke-4. H.99
pembelajaran yang menarik, dan mengadakan program akselerasi bagi peserta didik yang cerdas di atas normal.
Upaya yang dapat dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerjanya sebagai educator, khususnya dalam peningkatan kinerja tenaga
kependidikan dan prestasi belajar peserta didik dapat dideskripsikan sebagai berikut :
1. Mengikut sertakan guru-guru dalam penataran-penataran, untuk menambah wawasan para guru, kepala sekolah juga harus
memberikan kesempatan kepada guru-guru untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya dengan belajar kejenjang
pendidikan yang lebih tinggi. 2. Kepala sekolah harus berusaha menggerakan tim evaluasi hasil
belajar peserta didik untuk lebih giat bekerja, kemudian hasilnya diumumkan secara terbuka dan diperlihatkan dipapan
pengumuman. Hal ini bermanfaat untuk memotivasi para peserta didik agar lebih giat belajar dan meningkatkan prestasinya.
3. Menggunakan waktu belajar secara efektif di sekolah, dengan cara mendorong para guru untuk memulai dan mengakhiri pembelajaran
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, serta memanfaatkannya secara efektif dan efisien untuk kepentingan
pembelajaran. 4.
Sebagai manajer kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk memberdayakan tenaga pendidik melalui kerja sama, memberi kesempatan
kepada para tenaga kependidikan untuk meningkatkan profesinya dan mendorong keterlibatan seluruh tenaga kependidikan dalam berbagai
kegiatan yang menunjang program sekolah. 5.
Kepala sekolah sebagai supervisor harus mampu melakukan berbagai pengawasan dan pengendalian untuk meningkatkan kinerja tenaga
kependidikan.. Pengawasan dan pengendalian ini merupakan kontrol agar kegiatan pendidikan di sekolah terarah pada tujuan yang telah ditetapkan.
Pengawasan dan pengendalian ini merupakan tindakan preventif agar para
tenaga kependidikan tidak melakukan penyimpangan dan lebih berhati-hati dalam melaksanakan pekerjaanya.
6. Sebagai motivator, kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat
untuk memberikan motivasi kepada para tenaga kependidikan dalam melakukan berbagai tugas dan fungsinya. Motivasi ini dapat ditumbuhkan
melalui pengaturan lingkungan fisik, pengaturan suasana kerja, disiplin, dorongan, penghargaan secara efektif dan penyediaan berbagai sumber
belajar melalui pengembangan pusat sumber belajar.
12
7. Kepala sekolah sebagai pencipta iklim kerja, Budaya dan iklim kerja yang
kondusif akan memungkinkan setiap guru lebih termotivasi untuk menunjukkan kinerjanya secara unggul, yang disertai usaha untuk
meningkatkan kompetensinya. Oleh karena itu, dalam upaya menciptakan budaya dan iklim kerja yang kondusif, kepala sekolah hendaknya
memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut : 1 para guru akan bekerja lebih giat apabila kegiatan yang dilakukannya menarik dan
menyenangkan, 2 tujuan kegiatan perlu disusun dengan dengan jelas dan diinformasikan kepada para guru sehingga mereka mengetahui tujuan dia
bekerja, para guru juga dapat dilibatkan dalam penyusunan tujuan tersebut, 3 para guru harus selalu diberitahu tentang dari setiap pekerjaannya, 4
pemberian hadiah lebih baik dari hukuman, namun sewaktu-waktu hukuman juga diperlukan, 5 usahakan untuk memenuhi kebutuhan sosio-
psiko-fisik guru, sehingga memperoleh kepuasan modifikasi dari pemikiran E. Mulayasa tentang Kepala Sekolah sebagai Motivator, E.
Mulyasa, 2003 8.
Kepala sekolah sebagai wirausahawan, dalam menerapkan prinsip-prinsip kewirausaan dihubungkan dengan peningkatan kompetensi guru, maka
kepala sekolah seyogyanya dapat menciptakan pembaharuan, keunggulan komparatif, serta memanfaatkan berbagai peluang. Kepala sekolah dengan
sikap kewirauhasaan yang kuat akan berani melakukan perubahan-
12
Soebagio Atmodiwiryo, Manajemen Pendidikan Indonesia, Jakarta : Ardadidya Jaya, 2000. h. 162
perubahan yang inovatif di sekolahnya, termasuk perubahan dalam hal-hal yang berhubungan dengan proses pembelajaran siswa beserta kompetensi
gurunya
13
2. Mobilisasi Kegiatan Belajar Mengajar 1. Pengertian Mobilisasi