konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari; dan e kompetisi secara profesional dalam konteks global dengan tetap melestarikan nilai dan
budaya nasional.
18
5. Keterampilan-Keterampilan Guru Dalam Mengajar
Menurut Moh. Uzer Usman bahwa terdapat beberapa keterampilan guru dalam mengajar antara lain :
a. Ketarampilan bertanya b. Keterampilan memberikan penguatan
c. Keterampilan mengadakan variasi d. Keterampilan menjelaskan
e. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran f. Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil
g. Keterampilan mengelola kelas h. Keterampilan mengajar perseorangan
19
Jadi setidak-tidaknya untuk menjadi seorang guru yang professional harus memiliki 8 keterampilan guru dalam mengajar, sehingga ia akan
mampu melakukan pembelajaran dengan baik.
6. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kegiatan Belajar Mengajar
Faktor yang dapat mempengaruhi kegiatan belajar mengajar sebenarnya sangatlah banyak sekali, namun disini hanya akan diambil garis
besarnya saja, yakni: a. Tenaga Pengajar guru
Tenaga pengajar guru merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar mengajar, karena sebaik dan sebagus
apapun potensi anak didik tanpa bimbingan seorang guru yang handal maka potensi itu akan sia-sia.
18
http:www.tendik.orgPeraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
19
Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru...h. 74
Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa seorang guru merupakan ujung tombak dalam pendidikan yang yang sangat berpengaruh
terhadap perkembangan anak didik, khususnya dalam proses belajar mengajar di kelas
b. Anak Didik Guru dan anak didik merupakan dua komponen yang tidak dapat
terpisahkan selamanya dalam kegiatan belajar mengajar, guru sebagai tenaga pengajar tidak akan ada artinya tanpa kehadiran seorang anak
didik. c. Kurikulum
Dalam kegiatan belajar mengajar kurikulum merupakan salah satu sarana yang dapat mengantarkan anak didik mencapai tujuan yang
diinginkan, yakni tujuan pendidikan nasional, oleh karena itu kurikulum menentukan tercapainya tujuan yang diinginkan, jika
kurikulum tidak dapat mengantarkan anak didik menjadi lebih baik dalam pendidikan maka dapat dikatakan bahwa kurikulum tersebut
kurang berkualitas. d. Media Pendidikan
Media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium, yang secara harfiah berarti perantarapengantar.
Media adalah perantara pengantar pesan dari sipengirim kepenerima pesan, jelasnya media adalah sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dari sipengirim ke sipenerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian
siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi
20
Namun media pendidikan bukan hanya terpaku pada benda atau alat saja akan tetapi dalam hal ini seorang tenaga pengajar pun guru
merupakan media pendidikan yang mengantar pesan pendidikan kepada anak didik murid
20
Hamzah B. Uno, Profesi Kependidikan, Jakarta : PT. Bumi Aksara 2007, Cet. Ke. 1, h. 113-114
e. Fasilitas Sarana dan Prasarana Pendidikan fasilitas, sarana dan prasarana pendidikan merupakan faktor yang
menyokong terciptanya kegiatan belajar mengajar yang lebih baik dan berkualitas
Sarana sekolah meliputi semua peralatan serta perlengkapan yang langsung digunakan dalam proses pendidikan di sekolah, contoh :
gedung sekolah, ruangan, meja, kursi, alat peraga dan lain-lain. Sedangkan prasarana merupakan semua komponen yang secara tidak
langsung menunjang jalannya proses belajar mengajar atau pendidikan di sekolah, contoh : jalan menuju sekolah, halaman sekolah, tatatertib
sekolah, dan sebagainya.
21
Dari keterangan tersebut di atas terlihat jelas bahwa pendidikan yang berkualitas mesti disokong oleh fasilitas, sarana dan prasarana yang memadai
agar kegiatan belajar mengajar berjalan dengan lancar sebagaimana mestinya.
Fasilitas sarana dan prasarana pendidikan membantu sekali dalam tercapainya tujuan pendidikan yang diharapkan karena ini merupakan salah
satu alat yang akan membantu tercapainya tujuan pendidikan, dan akan memperingan tugas guru dalam proses belajar mengajar.
B. Kerangka Berpikir
Kepala sekolah merupakan komponen yang sangat penting dalam sebuah lembaga pendidikan yakni sekolah, dimana mutu suatu kepala
sekolah akan sangat erat sekali hubungannya dengan berbagai aspek kehidupan sekolah, slah satunya yang sangat penting adalah mengenai
kegiatan belajar mengajar.
21
Soekarno Indrafachrudi dan Hendyat Soetopo, Administrasi Pendidikan,Surabaya:IKIP Malang 1989. h. 135 1984