118
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil uji kausalitas Granger, terdapat tiga variabel yang memiliki hubungan baik satu arah maupun dua arah terhadap pertumbuhan
ekonomi, yaitu ekspor neto, PMA dan PMDN, sedangkan variabel inflasi tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi maupun sebaliknya,
karena nilai probabilitasnya lebih besar dari 0.05. Selanjutnya, berdasarkan hasil estimasi VAR, terdapat tiga variabel yang berpengaruh
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, yaitu variabel Ekspor Neto, PMA dan PMDNkarena nilai t-statistic-nya lebih besar dibandingkan
dengan nilai t-table-nya. 2. Berdasarkan hasil uji Variance Decomposition, variabel Ekspor Neto,
PMA dan PMDN masing-masing berkontribusi terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia periode 2000-2012, dengan pertumbuhan ekspor
netosebagai variabelyang paling besar pengaruhnya terhadap pertumbuhan ekonomi, yaitu sebesar 92.4, hal ini dikarenakan kinerja ekspor di
Indonesia yang bisa tetap bertahan di tengah gejolak krisis ekonomi. Kondisi ini didukung oleh struktur ekspor yang semakin terdiversifikasi
119
dengan semakin meningkatnya permintaan dari pasar negara-negara emerging markets
terutama Cina dan India. Pertumbuhan permintaan ekspor dari Cina selalu berada di atas kisaran 20 walaupun sempat turun
pada tahun 2008 dan 2009 yaitu menjadi 17.3 dan -15.9 tetapi dapat kembali meningkat pada tahun berikutnya menjadi 20.85 pada 2011.
Pertumbuhan permintaan ekspor dari India juga berada di atas kisaran 20, menurun pada 2009 menjadi -15.2 dan meningkat pada tahun
berikutnya hingga pada kisaran 30, yaitu 35 pada 2011.Pengaruh diversifikasi negara tujuan ekspor semakin kuat dengan masih tingginya
pertumbuhan ekonomi di kedua negara tersebut. Pertumbuhan ekonomi Cina dan India yang masih kuat dilandasi oleh reorientasi perekonomian
yang mengarah pada penguatan perekonomian domestik.Sebelum krisis, pertumbuhan kinerja ekspor di Indonesia terutama disebabkan oleh
tingginya permintaan dunia, masih kompetitifnya produk ekspor Indonesia dan dukungan kebijakan pemerintah dalam mendorong kegiatan ekspor.
Variabel berikutnya yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi adalahPMA sebesar 4.52 dan PMDNsebesar 0.37. Meskipun
mengalami berbagai kemajuan, kinerja investasi di Indonesiamasih relatif terbatas. Menurut laporan perekonomian Indonesia yang dipublikasikan
oleh Bank Indonesia, kondisi iklim investasi yang belum kondusif merupakan penyebab utama dari masih rendahnya rasio investasi terhadap
PDB. Survei Bank Dunia menunjukkan bahwa iklim investasi di Indonesia
120
masih berada di bawah negara-negara ASEAN lainnya dan Cina. Survei tersebut mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat menghambat investasi
antara lain ketidakpastian peraturan,lemahnya penegakan hukum, sarana dan prasarana untuk kegiatan produksi serta produktivitas tenaga kerja
yang relatif belum optimal, ketersediaan infrastruktur yang belum memadai, dan pemanfaatan teknologi yang belum optimal dibandingkan
negara pesaing. 3. Hasil uji Impulse Response menunjukkan bahwa adanya guncanganpada
ekspor neto dan PMA memberikan respon positif dalam jangka pendek terhadap pertumbuhan ekonomi, walaupun pada periode sebelumnya
respon yang diberikan cenderung berfluktuatif. Sedangkan adanya guncanganpada PMDN memberikan respon negatif dalam jangka pendek
terhadap pertumbuhan ekonomi walaupun pada periode sebelumnya respon yang diberikan cenderung stabil. Pengaruh guncangan dari variabel
ekspor neto, PMA dan PMDN akan hilang atau kembali normal dalam
jangka panjang.
B. Saran