55
B. Penelitian Sebelumnya
Berikut adalah penelitian-penelitian terdahulu mengenai variabel ekspor neto, investasi PMA dan PMDN, inflasi dan pertumbuhan ekonomi:
Pada penelitian yang dilakukan oleh Audrey Liwan dan Evan Lau 2007 yang
berjudul ―Managing Growth: The Role of Export, Inflation and Investment in three ASEAN Neighboring
‖, menunjukkan bahwa ekspor, investasi dan inflasi memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi
Indonesia, Malaysia dan Thailand, hanya perbedaannya adalah pengaruhnya itu positif atau negative. Ekspor berpengaruh positif terhadap pertumbuhan
ekonomi Indonesia, Malaysia dan Thailand. Inflasi berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan ekonomi Thailand dan Malaysia tetapi berpengaruh
positif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Tingkat inflasi di Indonesia cukup stabil selama beberapa tahun, yang mana membawa hubungan positif
antara inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Investasi berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi Indoneisa, Malaysia dan Thailand.
Penelitian yang dilakukan oleh Eni Setyowati, Wuryaningsih DL, Rini Kuswati 2008 yang berjudul ―Kausalitas Investasi Asing terhadap
Pertumbuhan Ekonomi‖ membuktikan bahwa Investasi asing atau PMA berpengaruh positif dan signifikan baik dalam jangka pendek maupun dalam
jangka panjang terhadap pertumbuhan ekonomi. Karena harapan bagi negara berkembang atas peran modal asing yang masuk ke negaranyasebagaimana
yang ditulis Mudrajad 1997 yaitu: pertama, sumber dana eksternal
56
dapatdimanfaatkan oleh negara berkembang sebagai dasar untuk mempercepat pertumbuhanekonomi, kedua, pertumbuhan ekonomi yang meningkat perlu
diikuti denganstruktur ekonomi dan perdagangan; ketiga, modal asing dapat berperan penting dalam mobilisasi dana maupun transformasi struktural;
keempat, kebutuhan akan modal asing menjadi menurun setelah perubahan struktural benar-benar terjadi.
Penelitian yang dilakukan oleh Ervin Mardalena 2009 yang berjudul ―Pengaruh Invetasi Swasta dan Perdagangan Internasional terhadap
Pertumbuhan Ekonomi‖ membuktikan bahwa berdasarkan hasil estimasi model regresi, variabel perdagangan internasional yang mencakup ekspor dan
impor serta ekspor neto mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi sedangkan variabel investasi PMA dan PMDN
berpengaruh positif namun tidak signifikan pada tingkat signifikansi 5 terhadap perrtumbuhan ekonomi.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Adrian Sutawijaya 2010, yang berjudul ―Pengaruh Ekspor dan Investasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Indonesia Tahun 1980- 2006‖ menunjukkan bahwa investasi, baik dari swasta
dan pemerintah serta ekspor baik migas dan non migas berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Tetapi hanya variabel
ekspor migas yang berpengaruh secara signifikan tetapi tidak secara statistik. Investasi swasta PMA dan PMDN akan memberikan dampak yang lebih
besar terhadap pertumbuhan ekonomi sebesar 0.306 sedangkan investasi
57
pemerintah memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi sebesar 0.084.
Peningkatan investasi akan meningkatkan kapasitas produksi yang pada akhirnya berujung pada pembukaan lapangan kerja baru, yang pada
tahap selanjutnya akan mendorong pertumbuhan ekonomi. Di samping itu, adanya peningkatan investasi memungkinkan terjadinya transfer teknologi dan
ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, investasi swasta baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri harus diupayakan peningkatannya dari waktu ke
waktu dengan memberikan berbagai insentif seperti memberikan keringan pajak dan memangkas birokrasi perijinan, memberikan pelayanan yang cepat,
murah, efisien dan sebagainya. Investasi pemerintah walaupun memberikan pengaruh yang lebih kecil namun peranannya tidak boleh diabaikan. Investasi
pemerintah juga harus diupayakan peningkatannya karena disamping memberikan manfaat ekonomi juga memberikan manfaat sosial untuk
mencapai pertumbuhan ekonomi yang diinginkan. Penelitian yang dilakukan oleh Ambar Sariningrum 2010 yang
berjud ul ―Analisis Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja dan Ekspor terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia tahun 1990- 2007‖ membuktikan bahwa
Investasi dan ekspor neto ekspor-impor berpengaruh positif dan signifikan dalam jangka pendek dan jangka panjang.Hal ini disebabkan oleh makin
tingginya produktifitas sumber daya yang dialokasikan pada sumber-sumber pendapatan yang menguntungkan untuk ekspor yaitu sektor yang memiliki
58
keunggulan komparatif serta adanya efek tidak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan investasi.
Penelitian oleh Antoni 2010 yang berjudul ―Kointegrasi antara Inflasi
dan Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia ‖, hasil penelitian membuktikan
bahwa terdapat hubungan jangka pendek dan jangka panjang antara inflasi dan GDP. GDP mempengaruhi tingkat inflasi dalam jangka waktu pendek tetapi
tingkat inflasi tidak mempengaruhi GDP dalam jangka waktu pendek. Sebaliknya, tingkat inflasi mungkin mempengaruhi GDP dalam jangka waktu
panjang. Ini karena Indonesia pernah mengalami masalah tingkat inflasi yang tinggi, maka berdasarkan keputusan penguji yang dilakukan menghasilkan
bahwa tingkat inflasi dan pertumbuhan ekonomi mempunyai hubungan dalam jangka pendek.
Penelitian yang dilakukan oleh Tri Handayani 2011 yang berjudul ―Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia
Periode 1999- 2008‖, hasil penelitian membuktikan bahwa PMA dan
infrastruktur berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia, sedangkan PMDN berpengaruh secara negatif dan
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. PMDN berpengaruh secara negatif terhadap pertumbuhan ekonomi dikarenakan masih minimnya
pelayanan birokrasi di Indonesia, serta ketersediaan informasi potensi penanaman modal bagi investor yang masih terbatas. Infrastruktur
berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi, ini membuktikan bahwa
59
pelaksanaan infrastruktur serta pengalokasian belanja publik sudah cukup terlaksana dengan baik dan bermanfaat bagi masyarakat.
Penelitian yang dilakukan oleh Emine Kilavuz and Betul Altay Topcu 2012
yang berjudul ―Export and Economic Growth in the Case of the Manufacturing Industry: Panel Data Analysis of Developing Countries
‖ menggunakan dua model. Model pertama, menganalisis pengaruh industri
manufaktur ekspor berteknologi rendah dan tinggi terhadap pertumbuhan ekonomi di 22 negara berkembang, yaitu Argentina, Algeria, Afrika Selatan,
Gabon, Meksiko, Malaysia, Peru, Romania, Chili, Turki, Uruguay, Venezuela, Bolivia, Equador, Indonesia, Cote D’ Ivoire, Filipina, Honduras, India, Mesir,
Thailand, Pakistan. Dan model kedua, menganalisis pengaruh industri manufaktur ekspor dan impor berteknologi rendah dan tinggi terhadap
pertumbuhan ekonomi di 22 negara berkembang tersebut. Hasil model pertama menunjukkan bahwa investasi dan variabel
industri manufaktur ekspor berteknologi tinggi berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di 22 negara tersebut. Hasil model
kedua juga menunjukkan bahwa investasi dan variabel industri manufaktur ekspor berteknologi rendah dan tinggi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap pertumbuhan ekonomi, sedangkan industri manufaktur impor berteknologi tinggi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pertumbuhan
ekonomi di 22 negara berkembang tersebut. ini menunjukkan bahwa karena eksternalitas yang dinamis dan positif dalam 22 negara berkembang tersebut,
60
ekspor dengan teknologi tinggi dan rendah memliki pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi 22 negara tersebut. Kebijakan perdagangan
internasional foreign trade policy perlu diaplikasikan dalam 22 negara tersebut, agar dapat meningkatkan industri manufaktur ekspor dan impor
teknologi rendah dan tinggi dalam memproduksi barang demi perekonomian jangka panjang.
Penelitian yang dilakukan oleh Dewi Ernita, Syamsul Amar dan Efrizal Syofyan2013
yang berjudul ―Analisis Pertumbuhan Ekonomi, Investasi dan Konsumsi di Indonesia
‖, hasil penelitian membuktikan bahwa konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah dan ekspor neto berpengaruh
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Kenaikan investasi akan memicu kenaikan pertumbuhan ekonomi karena kenaikan investasi
mengindikasikan telah terjadinya kenaikan penanaman modal atau pembentukan modal. Kenaikan penanaman modal atau pembentukan modal
akan berakibat terhadap peningkatanproduksi barang dan jasa di dalam perekonomian. Peningkatan produksi barang danjasa ini akan menyebabkan
peningkatan terhadap pertumbuhan ekonomi. Begitu juga dengan ekspor neto, jika ekspor mengalami peningkatan maka produksi barang dan jasa juga akan
mengalami peningkatan karena net ekspor yang meningkat mengindikasikan permintaan terhadap barang dan jasa di luar negeri lebih besar dari pada
permintaan barang luar negeri di dalam negeri. Oleh karena itu, perekonomian
61
akan meningkatkan jumlah produksibarang jasa. Peningkatan produksi barang dan jasa ini akan menyebabkan peningkatan terhadap pertumbuhan ekonomi.
Berikut adalah rangkuman dari penelitian-penelitian terdahulu mengenai variabel ekspor neto, investasi PMA dan PMDN, inflasi dan
pertumbuhan ekonomi. Tabel 2.1.
Matriks Referensi Penelitian Sebelumnya
No. Peneliti
Judul Variabel
Metode Hasil
1 Audrey
Liwan and Evan Lau
2007 Managing Growth: The
Role of Export, Inflation and
Investment in three ASEAN Neighboring
Countries 1. Ekspor
2. Inflasi 3. Investasi
4. Pertumbuhan
Ekonomi Analisis
VAR dan VECM
Ekspor berpengaruh positif terhadap
pertumbuhan ekonomi Indonesia, Malaysia
dan Thailand. Inflasi berpengaruh negatif
terhadap pertumbuhan ekonomi Thailand dan
Malaysia tetapi berpengaruh positif
terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Investasi berpengaruh positif terhadap
pertumbuhan ekonomi Indonesia, Malaysia
dan Thailand. 2
Eni Setyowati,
Wuryaningsih DL, Rini
Kuswati 2008
Kausalitas Investasi Asing terhadap
Pertumbuhan Ekonomi 1. PMA
2. Pertumbuhan Ekonomi
VECM Investasi asing atau
PMA berpengaruh positif dan signifikan
baik dalam jangka pendek maupun dalam
jangka panjang terhadap pertumbuhan
ekonomi. 3
Ervin Mardalena
2009 Pengaruh Investasi
Swasta dan Perdagangan
Inetrnasional terhadap Pertumbuhan Ekonomi
1. Investasi Swasta PMA dan
PMDN 2. Ekspor-impor
3. Ekspor Neto 4. Pertumbuhan
Ekonomi OLS
Berdasarkan hasil estimasi model regresi,
variabel perdagangan internasional ekspor-
impor mempunyai pengaruh positif dan
signifikan terhadap
62
pertumbuhan ekonomi sedangkan variabel
investasi swasta PMA dan PMDN
berpengaruh positif namun tidak signifikan
terhadap perrtumbuhan ekonomi.
4 Adrian
Sutawijaya dan Zulfahmi
2010 Pengaruh Ekspor dan
Investasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Indonesia Tahun 1980- 2006
1. Ekspor 2. Investasi
Pemerintah dan Investasi Swasta
3. Pertumbuhan Ekonomi
Ordinary Least
Square OLS
Investasi pemerintah dan swasta PMA dan
PMDN serta ekspor non migas berpengaruh
positif terhadap pertumbuhan ekonomi,
tetapi ekspor migas tidak berpengaruh
secara statistik terhadap pertumbuhan ekonomi.
5 Ambar
Sariningrum 2010
Analisis Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja
dan Ekspor terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Indonesia tahun 1990- 2007
1. Investasi 2. Tenaga Kerja
3. Ekspor-impor, Ekspor Neto
4. Pertumbuhan ekonomi
VECM Investasi dan ekspor
neto ekspor-impor berpengaruh positif dan
signifikan dalam jangka pendek dan jangka
panjang. 6
Antoni 2010
Kointegrasi Antara Inflasi dan
Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia
1. Inflasi 2. Pertumbuhan
Ekonomi VECM
Terdapat hubungan jangka pendek dan
jangka panjang antara inflasi dan GDP Gross
Domestic Product .
GDP mempengaruhi inflasi dalam jangka
pendek, dan inflasi mungkin
mempengaruhi GDP dalam jangka panjang.
7 Tri
Handayani 2011
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Pertumbuhan Ekonmi di Indonesia Periode
1999-2008 1. Pertumbuhan
Ekonomi 2. PMA
3. PMDN 4. Infrastruktur
Ordinary Least
Square OLS
PMA Penanaman Modal Asing dan
infrastruktur berpengaruh secara
positif dan signifikan terhadap pertumbuhan
ekonomi Indonesia, sedangkan PMDN tidak
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi
63
Indonesia. 8
Emine Kilavuz and
Betul Altay Topcu 2012
Export and Economic Growth in the Case of
the Manufacturing Industry: Panel Data
Analysis of Developing Countries
1. Ekspor 2. Impor
3. Pertumbuhan Ekonomi
Analisis data
panel dan OLS
Ekspor berpengaruh secara signifikan
terhadap pertumbuhan ekonomi di negara-
negara berkembang, yang dalam penelitian
ini negara-negara berkembang tersebut
adalah Argentina, Algeria, Afrika Selatan,
Gabon, Meksiko, Malaysia, Peru,
Romania, Chili, Turki, Uruguay, Venezuela,
Bolivia, Equador, In
donesia, Cote D’ Ivoire, Filipina,
Honduras, India, Mesir, Thailand, Pakistan.
9 Dewi Ernita,
Syamsul Amar dan
Efrizal Syofyan
2013 Analisis Pertumbuhan
Ekonomi, Investasi dan Konsumsi di Indonesia
1. Pengeluaran Pemerintah
2. Investasi 3. Konsumsi
4. Ekspor Neto 5. Suku Bunga
6. Inflasi 7. Pendapatan
Disposabel 8. Konsumsi
sebelumnya 9. Pertumbuhan
Ekonomi Two-
Stage Least
Squares 2 SLS
Konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah
dan ekspor neto berpengaruh signifikan
dan positif terhadap pertumbuhan ekonomi
di Indonesia. variabel lain yang tidak
berhubungan dengan analisis ini tidak
disebutkan.
C. Kerangka Berpikir