Sistem Pelaksanaan Make‐Up Room Yang Dilakukan Housekeeper Pada Kamar Hotel Sahid Raya Garden Yogyakarta
SISTEM PELAKSANAAN MAKE-UP ROOM PADA
HOUSEKEEPING DI HOTEL SAHID RAYA GARDEN
YOGYAKARTA
KERTAS KARYA
Dikerjakan
O
L
E
H
YUDHA AMBALI
NIM :062204007
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
FAKULTAS SASTRA
PROGRAM PENDIDIKAN NON GELAR
DALAM PROGRAM STUDI PARIWISATA
BIDANG KEAHLIAN PERHOTELAN
MEDAN
(2)
SISTEM PELAKSANAAN MAKE-UP ROOM PADA HOUSEKEEPING DI
HOTEL SAHID RAYA GARDEN YOGYAKARTA
KERTAS KARYA
DIKERJAKAN OL E H
YUDHA AMBALI NIM :062204007
Pembimbing
Tengku Djohan Monel, HE.
Kertas karya ini diajukan kepada panitia ujian Program Pendidikan Non Gelar Fakultas Sastra Universitas Sumatra Utara
Salah satu syarat ujian Diploma III Dalam Program Studi Pariwisata
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA FAKULTAS SASTRA
PROGRAM PENDIDIKAN NON GELAR DALAM PROGRAM STUDI PARIWISATA BIDANG KEAHLIAN PERHOTELAN MEDAN
(3)
Disetujui
Oleh
:
Program
Diploma
Sastra
Dan
Budaya
Fakultas
Sastra
Universitas
Sumatera
Utara
Medan
Medan,
Maret
2010
Program
Studi
Pariwisata
Ketua
Drs.
Ridwan
Azhar,
M.
Hum
NIP.
131124058
(4)
PENGESAHAN
Diterima Oleh :
Panitia Penilai Program Pendidikan Non Gelar Sastra dan Budaya Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara Medan
Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat Ujian Diploma III Dalam Bidang Studi Pariwisata
Pada : Tanggal : Hari :
PROGRAM
STUDI
DIPLOMA
SASTRA
DAN
BUDAYA
FAKULTAS
SASTRA
UNIVERSITAS
SUMATERA
UTARA
Dekan,
Drs. Syaifuddin, M.A.Ph.d
Panitia Penilai
No Nama Tanda Tangan
1. Drs. Ridwan Azhar, M.Hum ( ) 2. Drs. Mukhtar, S.Sos, S.Par. MA ( ) 3. T. Djohan Monel, HE ( )
(5)
ABSTRAK
Bisnis perhotelan semakin tumbuh dan berkembang dengan sangat maju di Indonesia , terutama di daerah tujuan wisata mauoun kota – kota besar . Setiap hotel atau bisnis pelayanan jasa yang memberikan pelayanan yang maksimal bagi tamunya atau berusaha memberikan nilai tambah tehadap produk dan jasa serta peningkatan mutu pelayanannya .
Dalam melaksanakan operasional hotel terutama bagian housekeeping yang membersihkan dan menata kamar merupakan aspek yang sangat penting dalam penjualan kamar , serta menambah pendapatan hotel , selain menjual makanan dan minuman . Untuk itu bagian housekeeping merupakan bagian yang bertanggung jawab untuk merencanakan dan mengatur tata cara membersihkan dan menata kamar agar siap dijual kepada tamu dan keberhasilan operasional bagian housekeeping penting ditangani dengan baik mengingat biaya yang dikeluarkan cukup besar .
Keywods : Room Attendant , operasional hotel , housekeeping
(6)
Kata
Pengantar
Puji dan syukur penulis uacapkan kehadirat ALLAH SWT , Tuhan sekalian alam yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat juga menyelesaikan kertas karya ini .
Penulis kertas karya ini merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh setiap mahasiswa guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Diploma III Program Studi Pariwisata , Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara .
Adapun judul kertas karya ini “ SISTEM PELAKSANAAN MAKE‐UP ROOM YANG DILAKUKAN HOUSEKEEPER PADA KAMAR HOTEL SAHID RAYA GARDEN YOGYAKARTA “ . Penulis menyadari bahwa kertas karya ini masih jauh dari sempurna karena masih ada kekurangan baik dari segi bahasa penulisnya , oleh karena itu penulis mengaharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari pembaca untuk kesempurnaannya Penulis telah banyak menerima bantuan dan bimbingan yang penulis dapatkan dalam penyelesaian kertas karya ini , maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang secara langsung maupun tidak langsung , anatara lain :
1 . Bapak Drs . Syaifuddin , MA .Ph , selaku Dekan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Drs . Ridwan Azhar , selaku Ketua Program Studi Pariwisata Fakaultas Sastra Universitas Sumatera Utara dan selaku dosen pembaca yang telah banyak membimbing dan memotivasi hingga kertas karya ini dapat selesai dengan baik.
3. Bapak Drs . Mukhtar Majid , S.Sos , selaku Sekretaris Program Studi Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak T.Djohan Monel HE , selaku Koordinator Praktek Bidang keahlian Perhotelan Program Studi Pariwisata dan selaku dosen pembimbing yang telah banyak membantu serta meluangkan waktunya untuk penulis dalam menyelesaikan kertas karya ini.
(7)
5. Bapak Na’immuddin Deli selaku pemilik dan penerbit diktat Tata Hidang Food and Beverage Service Operation 1,2,3.
6. Seluruh staff pengajar program studi pariwisata khususnya di bidang keahlian perhotelan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.
7. Ayahanda Firman Halomoan Siagian dan Ibunda Hj. Refita Wardhani yang telah banyak memberikan dukungan moral dan material dari awal perkuliahan hingga selesainya kertas karya ini, serta doa restu dan kasih sayang yang diberikan selama ini.
8. Abangku tersayang caNdra KiraNa yang telah memberikan nasehat dan motivasi. 9. Adek‐adek ku yang paling aku sayangi Riko Juliandi dan Vina Syafitri yang memberikan aku inspirasi dan motivasi dalam mengerjakan kertas karya ini.
10. Ayunda Dwi Kinanti , yang telah merelakan waktunya untuk membantu penulis dalam mengerjakan kertas karya ini , serta memberikan motivasi , bantuan dalam segala hal sampai kertas karya ini dapat diselesaikan … “ I LOVE U yanq ….
11. Semua teman‐temanku
12. Seluruh karyawan dan karyawati Sahid Raya Garden Yogyakarta.
Akhirnya penulis berharap semoga kertas karya ini dapat bermanfaat bagi pembaca, khususnya mahasiswa program studi pariwisata bidang keahlian perhotelan.
Billahitaufiqwalhidayah
Wassalamualaikum Wr.Wb
Medan, Maret 2010
Penulis
Yudha Ambali
(8)
DAFTAR
ISI
KATA
PENGATAR
………..………..
i
DAFTAR
ISI...iii
ABSTRAKSI………..………...
v
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Alasan Pemilihan Judul ……… 1
1.2 Tujuan Penulisan ……….. 2
1.3 Batasan Masalah ……….………...3
1.4 Metode Penelitian ………. 3
1.5 Sistematika Penulisan ………4
BAB
II
URAIAN
TEORITIS
2.1 Pengertian Hotel ………6
2.2 Ruang Lingkup Hotel ………6
2.3 Pengertian Umum Housekeeping ………..6
2.4 Ruang Lingkup Housekeeping ………..7
2.5 Penampilan Dan Prilaku Seorang Room Attendant ………..9
(9)
2.7 Pengertian Pelayanan Dan Model Pelayanan ………...12
2.8 Hubungan Housekeeping Dengan Bagian Lain ………12
BAB
III
TINJAUAN
UMUM
TENTANG
HOTEL
SAHID
RAYA
GARDEN
YOGYAKARTA
3.1 Sejarah Berdirinya ……….16
3.2 Fasilitas Yang Dimiliki ………..21
3.3 Klasifikasi Hotel ………22
3.4 Struktur Organisasi Hotel………...23
BAB
IV
TATA
PELAKSANAAN
MAKE
‐
UP
ROOM
PADA
KAMAR
HOTEL
SAHID
RAYA
GARDEN
YOGYAKARTA
4.1 Ruang Lingkup Tugas Housekeeping………28
4.2 Pelaksanaan Make‐Up Room……….28
4.3 Penanganan Kamar VIP……….37
4.4 Setting An Extra Bed……….39
4.5 Menangani Keluhan Tamu ………...…40
4.6 Jenis‐Jenis KeLuhan Tamu ………...41
BAB
V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan……….43
(10)
DAFTAR
PUSTAKA
RIWAYAT
HIDUP
(11)
ABSTRAK
Bisnis perhotelan semakin tumbuh dan berkembang dengan sangat maju di Indonesia , terutama di daerah tujuan wisata mauoun kota – kota besar . Setiap hotel atau bisnis pelayanan jasa yang memberikan pelayanan yang maksimal bagi tamunya atau berusaha memberikan nilai tambah tehadap produk dan jasa serta peningkatan mutu pelayanannya .
Dalam melaksanakan operasional hotel terutama bagian housekeeping yang membersihkan dan menata kamar merupakan aspek yang sangat penting dalam penjualan kamar , serta menambah pendapatan hotel , selain menjual makanan dan minuman . Untuk itu bagian housekeeping merupakan bagian yang bertanggung jawab untuk merencanakan dan mengatur tata cara membersihkan dan menata kamar agar siap dijual kepada tamu dan keberhasilan operasional bagian housekeeping penting ditangani dengan baik mengingat biaya yang dikeluarkan cukup besar .
Keywods : Room Attendant , operasional hotel , housekeeping
(12)
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Alasan Pemilihan Judul
Industri perhotelan merupakan salah satu penghasil devisa negara dari sektor
pariwisata yang mendapat perhatian sangat besar dari pemerintah Republik Indonesia . Penghasil devisa diperoleh dari cara menjual industri jasa yang telah diakui sebagai usaha yang menguntungkan yang ditinjau dari sudut perekonomian .
Mengingat arus wisatawan yang terus meningkat maka perlu adanya perhatian yang serius dari pemerintah serta perencanaan yang matang untuk lebih terarahnya perkembangan dunia pariwisata .
Kegiatan suatu hotel pada dasarnya adalah memberikan pelayanan bagi tamu, disamping penginapan sementara bagi orang – orang yang melakukan perjalanan jauh, makanan dan minuman, rekreasi, konvensi, pesta pernikahan, pertemuan – pertemuan profesi kerja, olah raga yang ada di hotel. Pelayanan yang dilakukan adalah pelayanan yang bertujuan untk memenuhi kebutuhan tamu sehingga tamu merasa puas. Untuk menjaga kesuksesan suatu hotel diperlukan adanya peningkatan mutu pelayanan dan fasilitas yang memadai termasuk menguasai teknik make‐up room, karena dapat memberikan kesan pada tamu bahwa kamar hotel tertata rapi, nyaman dan bersih sehingga tamu merasa betah tinggal di dalam hotel dan berminat untuk datang kembali di hotel tersebut.
(13)
Melihat keadaan d atas, penulis tertarik untuk memilih judul yang berkaitan
dengan kinerja hotel pada pelayanan housekeeping yang memiliki perbedaan antara satu dengan yang lain yang disebabkan oleh faktor yang mempengaruhinya. SAHID RAYA GARDEN HOTEL YOGYAKARTA yang berklasifikasi bintang empat ( **** ) berada di kota Yogyakarta mempunyai sistem pelayanan tersendiri.
Oleh karena itu terkait salah satu upaya yang harus dilakukan dalam peningkatan kinerja pada sistem pelaksanaan Make‐up room, maka penulis tertarik untuk mengangkat masalah itu melalui penulisan kertas karya dengan judul, yaitu : “ SISTEM
PELAKSANAAN MAKE‐UP ROOM PADA HOUSEKEEPING DEPARTEMENT DI HOTEL SAHID
RAYA YOGYAKARTA “.
1.2 Tujuan Penulisan
Pada setiap penulisan ilmiah biasanya dibuat batasan agar terarah pada tujuan yang sebenarnya. Demikian juga halnya penulisan ini akan diuraikan tujuan sesuai dengan judul di atas. Penulis mempunyai beberapa tujuan yaitu :
1. Sebagai salah satu syarat akademis dalam menyelesaikan program studi Diploma III
Pariwisata Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara .
2. Sebagai bahan pebandingan antara teori – teori yang diperoleh selama perkuliahan 3. Penulis ingin menjelaskan bahwa sebuah hotel yang baik adalah hotel yang mampu
mendapatkan keuntungan dengan memberikan kepyasan bagi para tamu. 4. Menjelaskan cara kerja dalam membersihkan dan menata kamar hotel. 5. Melatih penulis untuk dapat mengungkapkan fakta dan kenyataan yang ada di
lapangan kedalam bentuk tulisan dan berpikir secara kritis.
(14)
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan judul kertas karya ini, maka batasan masalah yang akan dibahas
masuk kedalam ruang lingkup yang lebih sempit, karena apabila berbicara mengenai kepuasan dan pelayanan, maka tidak akan terlepas dari pembicaraan masalah perhotelan dimana memberokan kepuasan tamu adalah memenuhi kebutuhannya. Penulis disini membahas tentang membrsihkan dan menata pada setiap kamar hotel, agar tidak terjadi penyimpangan pada uraian maka dibatasi pada ruang lingkup yang lebih sempit agar tehindar dari kesalahan.
1.4 Metode Penelitian
Dalam penyusunan kertas karya ini penulis melakukan penelitian untuk memeperoleh data yang berguna dalam penyelesaian kertas karya ini. Adapaun metode penelitian yang digunakan penulis adalah :
1. Penelitian Kepustakaan ( Library Research )
Ialah metode penelitian dimana data – data yang diperoleh berasal dari buku, majalah, koran, bahan kuliah yang ada hubungannya dengan masalah yang akan dibahas serta sumber pustaka lainnya yang berhubungan eratdengan kertas karya ini.
2. Penelitian Lapangan ( Field Research )
Ialah metode penelitian yang dilakukan secara langsung dengan mengadakan praktek kerja lapangan ( PKL ) dan pengamatan langsung ke objek yang akan diteliti. Metode ini dibagi dua cara yaitu :
a. Observasi ( Praktek Kerja Lapangan )
Merupakan penelitian langsung yang dilakukan di lapangan dengan ikut serta dalam operasional hotel khususnya pada bagian kamar sehingga penulis dapat mengetahui dengan jelas penetapan sistem make‐up room.
(15)
b. Interview ( Wawancara )
Merupakan penelitian yang dilakukan dengan mengadakan tanya jawab pada manajemen yang terkait maupun staff yang ada di Sahid Raya Garden Hotel Yogyakarta mengenai masalah – masalah yang dibahas oleh penulis.
1.5 Sistematika Penulisan
Dalam penulisan kertas karya ini penulis mempunyai sistematika agar lebih teratur dan terarah. Kertas karya ini berisi uraian – uraian yang akan dibahas dalam beberapa bab yaitu meliputi :
BAB
I
:
PENDAHULUAN
Pada bab ini diuraikan alasan pemilihan judul, tujuan penulisan, batasan masalah, metode penelitian dan sistematika penulisan .
BAB
II
:
URAIAN
TEORITIS
Pada bab ini diuraikan isi tentang uraian teoritis mengenai tentang ruang lingkup Hotel secara umum yang memuat tentang pengertian hotel , ruang lingkup hotel , pengertian umum Housekeeping Departement , Ruang Lingkup Housekeeping, penampilan room attendant, pengertian pelayanan dan model pelayanan dan hubungan Housekeeping Departement dengan bagian yang lain.
BAB
III
:
TINJAUAN
UMUM
TENTANG
SAHID
RAYA
HOTEL
YOGYAKARTA
Pada bab ini diuraikan tntang sejarah berdirinya , klasifikasi , fasilitas hotel serta struktur organisasi .
(16)
BAB
IV
:
TINJAUAN
TENTANG
SISTEM
PENANGANAN
MEMBERSIHKAN
DAN
MENATA
KAMAR
(
MAKE
‐
UP
ROOM
)
PADA
BAGIAN
HOUSEKEEPING
.
Pada bab ini mengungkapkan tentang making bad , cleaning bath room ,
restocking bath room , dusting di kamar , restocking guest supplies ,
cleaning occupied room , penanganan kamar VIP , setting an extra bed and
baby crib, menangani keluhan tamu, jenis‐jenis keluhan tamu.
BAB
V
:
PENUTUP
Pada bab ini berisikan tentang kesimpulan.
(17)
BAB
II
URAIAN
TEORITIS
2.1 Pengertian Hotel
Kata hotel berasal dari bahasa Perancis “ Hostel “ , yang berarti rumah penginapan bagi orang‐orang yang sedang mengadakan perjalanan . Dalam perkembangannya Hotel adalah Bentuk bangunan yang menyediakan kamar‐kamar untuk menginap para tamu , makanan dan minuman , dan dikelola secara profesional untuk mendapatkan keuntungan .
2.2 Ruang Lingkup Hotel
Menurut beberapa ahli hotel merupakan tempat tinggal sementara ketika sedang melakukan perjalanan , itu sudah dimulai sejak manusia mengenal aktivitas perjalanan , hanya saja peradaban manusia dan kondisinya menyebabkan penampilan tempat tempat tinggal sementara itu benar‐benar untuk beristirahat dan berlindung dari serangan binatang buas .
2.3 Pengertian Umum Housekeeping Departement
Housekeeping atau tata graha mengandung pengertian sebagai salah satu bagian di hotel yang menangani hal‐hal yang berkaitan dengan keindahan , kerapian , kebersihan , kelengkapan , dan kesehatan seluruh kamar dan area umum lainnya , agar tamu dapat merasa nyaman dan aman . Oleh sebab itu bagian Housekeeping sangat
(18)
penting artinya dalam pengusahaan hotel karena departement inilah yang mempersiapkan kamar‐kamar untuk dijual , dan pendapatan hotel yang paling besar berasal dari penyewaan kamar , maka tata graha harus diperhatikan dengan baik agar tamu betah tinggal di hotel.
2.4 Ruang Lingkup Housekeeping
Housekeeping adalah “ The keeping of house “ yang berarti pemeliharaan rumah tangga sehingga memberikan kesan nyaman kepada penghuniya . Maka bagian ini bertanggung jawab atas kebersihan , keteraturan , dan kerapian seluruh area hotel sehingga siap dijual ( ready for sale ) oleh bagian front office .
Adapun ruang lingkup kegiatannya dapat terperinci sebagai berikut :
a. Kamar hotel yaitu seluruh bagian yang menyangkut segala sesuatu tentang keindahan , kerapian dan kebersihan. Kelengkapan dari kamar mulai dari kamar mandi sampai dengan kamar tidur serta ruangan‐ruangan lain di kamar hotel. b. Ruangan umum ( Public Area ) yaitu segala kegiatan dalam hal kebersihan ,
keindahan , kerapian , kelengkapan , serta kesehatan ruang umum di hotel , baik untuk tamu maupun untuk kepentingan operasional hotel seperti ruang tunggu , restoran , toilet umum , koridor , ruang pertemuan , kantor dan lain‐lain.
c. Penyediaan perlengkapan kamar ataupun ruangan umum , alat pembersih dan pakaian seragam karyawan hotel yaitu segala sesuatu yang menyangkut kegiatan dalam hal pengaturan lena , pakaian seragam karyawan , alat‐alat yang diperlukan di kamar , sarana sanitasi ruangan umum dan lain sebagainya.
d. Tambahan pelayanan lain untuk tamu yaitu pelayanan‐pelayanan lain yang diperlukan oleh tamu antara lain pelayanan cucian ( laundry ), Penyediaan penjaga bayi ( baby sister ), tempat tidur tambahan ( extra bed ), mencatat dan
(19)
melaporkan barang‐barang tamu yang tertinggal ( lost and found ) yang mana pelayanan ini tidak boleh diberikan oleh bagian lain di hotel selain Housekeeping Departement.
Disamping tugas‐tugas tersebut diatas masih ada lagi beberapa hal yang cukup penting menjadi tanggung jawab housekeeping departement antara lain :
Comfortable ( Kenyamanan )
Mengatur keadaan ruang kamar serta fasilitas yang ada harus dapat memberikan rasa nyaman dan betah tinggal di kamar .
Safe ( Rasa Aman )
Housekeeping harus bisa memberikan rasa aman kepada tamu , dan menjaga keselamatan para tamu baik itu dirinya maupun barang‐barangnya selama berada didalam kamar .
Attractive ( Daya Tarik )
Housekeeping harus dapat mengatur keadaan kamar dengan dekorasi sederhana tapi menarik .
Make a Good FriendlyAtmosphere
Memberikan sarana yang baik dan bersifat kekeluargaan . Sambutlah setiap tamu yang datang dengan suasana yang ramah dan kekeluargaan , biarkan tamu santai agar ia merasa seperti di rumah sendiri.
Hospitality ( Ramah Tamah )
Petugas Housekeeping harus bersifat ramah tamah dan sopan santun , baik itu kepada tamu maupun sesama karyawan dan atasan .
(20)
Responsibility ( Tanggung Jawab )
Dalam melaksanakan tugas , setiap petugas housekeeping harus melaksanakannya dengan penuh tanggung jawab .
Cooperation ( Kerjasama )
Dalam melaksanakan tugas harus terjalin kerjasama yang baik antara departemen satu dengan departemen lain sehingga tugas yang akan dikerjakan akan berjalan dengan lancar dan sikronisasi tujuan perusahaaan dapat dicapai. Untuk keseluruhan kegiatan housekeeping dalam satu hotel adalah bertanggung jawab secara :
1. Tekhnis yaitu penyelenggaraan kebersihan , keindahan , kenyamanan serta pemeliharaan hotel secara keseluruhan , dan mengetahui cara‐ cara melakukan pembersihan dengan menggunakan alat.
2. Administratif yaitu bertanggung jawab atas pengaturan laporan serta catatan kepada manajemen yang meliputi : laporan mengenai barang‐barang hotel , laporan keadaan pegawai , laporan budget , anggaran keuangan , laporan mengenai kerusakan barang , kehilangan dan penemuan barang‐barang , laporan permintaan barang dan menerima alat barang‐barang yang diminta.
2.5 Penampilan dan Prilaku Seorang Room Attendant
Seorang roomboy / roommaid harus selalu memperhatikan sikap dan
(21)
sehingga memberikan kesan yang baik juga dengan tujuan perusahaan yaitu menjual produk jasa .
Untuk itu seorang roomboy / roommaid harus mempunyai dasr dan pedoman yang harus diperhatikan dalam menjalankan tugasnya yaitu :
a) Appearance ( Penampilan )
Merupakan sendi utama dalam hospitaly sevice , artinya faktor dominan dalam
keberhasilan terciptanya kepuasan tamu seperti penampilan rapi , bersih , dan ceria dengan sikap dan tingkah laku penuh sopan santun serta pembawaan ramah.
b) Expressience ( Ekspresi )
Mimik muka dan suara harus mampu membuat orang lain senang , betah dan selalu ingin memandang kita berlama‐lama . Wajah harus selalu tersenyum , suara tida terlalu keras dan tidak terlalu lembut , Cara berbicara harus santai tidak terburu‐buru. Pemakaian bahasa yang baik dan pemilihan kata‐kata harus sopan .
c) Intetegensia ( Daya Nalar )
Biasakan mengaitkan segala sesuatu dengan logika, artinya dengan cara menghilangkan perasaan yang tahayul dan hal‐hal yang mistik karena akan membuat pekerjaan menjadi lambat dan prinsip yang dipegang menjadi goyah.
d) Emotion ( Emosi )
Emosi dapat dibina dengan cara menghindari sikap dingin dan acuh tak acuh, tempramen harus senantiasa terkendali atau harus memiliki sikap lapang dada. Berusaha
(22)
untuk membina perasaan humor dalam diri karena hal ini akan membuat segala sesuatu akan menjadi lebih muda dan sehat. Seorang roomboy / roommaid tidak boleh bersifat terlalu sensitif terutama pada perasaan dan jangan pernah merasa rendah diri karena ini akan membuat seseorang tidak percaya diri .
e) Interest ( Perhatian )
Membina pengetahuan mendalam terutama dalam hal tugas untuk dapat meningkatkan prestasi . Seorang roomboy / roommaid harus dapat memberikan perhatian kepada tamu baik itu terhadap pelayanan , kebutuhan dan permintaan tamu yang akan membuat tamu merasa diperhatikan dan tamu merasa puas .
f) Social Adaptation ( Penyesuaian Dengan Lingkungan )
Seorang roomboy / roommaid harus pandai bergaul sehingga dapat menarik perhatian orang lain dan harus mampu membina sikap dan sifat toleransi yang dalam.
2.6 Uraian Tugas Room Attendant
Room attendant adalah para petugas didalam kamar‐kamar tamu , room attendant
berhubungan langsung dengan tamu dan melayaninya lebih dekat dari pada petugas lainnya.
Untuk menjaga mutu pelayanan , setiap room attendant dituntut agar memiliki pengetahuan dan ketrampilan sesuai dengan tugas pokoknya yaitu membersihkan , melengkapikamar dan menata kamar tamu yang menjadi tanggung jawabnya.
Sebelum memulai tugasnya , seorang room attendant harus memperhatikan hal‐ hal sebagai berikut :
(23)
b. Mempersiapkan perlengkapan c. Memasuki dan memeriksa kamar d. Menata kamar tidur
e. Melengkapi Guest supply
f. Membersihkan perabot kamar dan lantai
g. Membersihkan kamar mandi.
2.7 Pengertian Pelayanan dan Model Pelayanan
Pelayanan hotel didasarkan pada konsep yang dibuat oleh Ewout Th.Casee dan Ruud Reuland , bahwa jasa pelayanan bidang hotel berkaitan dengan penyediaan kamar‐ kamar , makanan dan minuman serta fasilitas‐fasilitas penunjang lainnya untuk para tamu yang tidak hanya menghendaki kebersihan kamar atau memenuhi kebutuhan fisik dan kebutuhan sosial psikologis serta tujuan‐tujuan yang dikehendakinya .
Sebagai contoh , seorang tamu yang menginap di hotel tidak hanya membutuhkankamar saja untuk memenuhi kebutuhan fisiknya , akan tetapi di dalam kamar harus mendapatkan rasa aman atau disebut dengan privasi tamu.
Berkaitan dengan pelayanan hotel , terdapat tiga elemen saling berkaitan yang merupakan suatu proses . Elemen pertama disebut provider ialah orang‐orang yang menyediakan pelayanan , yang mempunyai hubungan dengan para tamu baik secara langsung atau tidak langsung . Situasi kerja mereka dipengaruhi oleh sistem , prosedur atau komunikasi dan instruksi kerja yang sudah ditetapkan oleh perusahaan , prilaku yang melekat pada diri individu masing‐masing serta situasi lingkungan . Elemen kedua ialah disebut dengan receiver, ialah orang‐orang yang menerima pelayanan dalam kaitan ini adalah para tamu dengan berbagai pengalaman, ide atau kultur yang berbeda‐beda.
(24)
Elemen ketiga disebut transfer, ialah suatu keadaan yang tercipta oleh interaksi antara kedua elemen sebelumnya.
2.8 Hubungan Housekeeping dengan Bagian Lain
Dengan luasnya ruang lingkup kegiatan bagian tata graha hotel, maka hubungan kerja sama dengan bagian‐bagian lainnya juga tidak dapat diabaikan.Tanpa adanya dukungan dari bagian lain, tata graha juga tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Kerjasama ini harus terus menerus dikembangkan sehingga semua masalah atau kendala operasional yang dihadapi oleh tata graha dapat diselesaikan dengan mudah.
Adapun bentuk‐bentuk kerjasama housekeeping dengan bagian lain adalah :
a. Dengan bagian Front Office Departement
Dibagi menjadi dua bagian, yaitu dari bagian housekeeping dan dari bagian front office.
Dari bagian housekeeping meliputi hal‐hal berikut :
Laporan Status Kamar ( Room Report )
Pihak tata graha harus melaporkan kepada kantor depan tentang status kamar yang sbenarnya. Hal ini sangat penting, agar bagian kantor depan mengetahui kamar yang telah siap untuk dijual ( Ready For Sale ), kamar kotor, kamar rusak ( ooo ), atau kamar yang sedang dibersihkan.
Laporan mengenai kehilangan perlengkapan kamar hotel ( Room Articles Missing Report ).
Laporan mengenai penemuan barang milik tamu yang tertinggal di hotel setelah tamu Check out.
(25)
Dari bagian Front Office meliputi hal‐hal berikut :
Mengirimkan daftar hunian kamar setiap pagi kepada tata graha.
Mengirimkan daftar kamar ( Room list ) yang akan ditempati tamu, meliputi tamu perorangan, tamu rombongan, atau tamu penting ( VIP ).
Memberikan informasi mengenai kamar tamunya sudah Check out, agar kamarnya dapat segera dibersihkan.
Memberikan Guest Slip agar tata graha dapat mengetahui tamu yang baru saja masuk ( Check in ).
Memberitahukan perpindahan tamu dari kamar yang satu ke kamar yang lain (
Change room ).
Memberitahuakan kebutuhan tambahan untuk tamu agar segera dilengkapi oleh bagian housekeeping.
b. Dengan bagian Food and Baverage Departement.
* Penyediaan linen yang digunakan oleh seluruh outlet food and baverage departement.
* Pengiriman makanan melalui room service.
* Membersihkan seluruh area food and baverage departement.
* Menyiapkan makanan untuk karyawan housekeeping.
c. Dengan bagian Maintenance and Engenering.
* Perbaikan atas fasilitas maupun perlengkapan kamar tamu.
(26)
* Penggantian bola lampu, perbaikan instalansi listrik, AC, alat atau mesin yang digunakan jika terjadi kerusakan.
d. Dengan bagian Purchasing Departement ( Pembelian )
* Kebutuhan harian housekeeping departement ( alat‐alat pemebersih, obat pembersih dan perlengkapan tamu ).
e. Dengan bagian Acounting Departement
* Pembayaran gaji karyawan
* Pengendalian biaya‐biaya operasional
* Pengadaan stock minimal barang, investasi
* Mengawasi pengalokasian biaya pada housekeeping departement agar sesuai dengan budget.
f. Dengan bagian Personalia Departement.
* Memberikan informasi tentang keadaan karyawan
* Meminta tambahan karyawan jika terjadi kekurangan karyawan
*Mengembalikan karyawan jika tidak dapat menjalankan tugasnya seperti
indisipliner, melanggar peraturan, dan lain sebagainya.
*Mengembangkan kemampuan karyawan tata graha dengan jalan menyelenggarakan up‐greding course, in housetraining, dan lain‐lain.
* Memberikan Surat Peringatan untuk pegawai yang melanggar peraturan.
(27)
* Cuti Karyawan
Dengan demikian, bagian kepegawaian mengurus dan menentukan segala sesuatu mengenai tenaga tata graha selaku pegawai hotel.
.
(28)
BAB
III
TINJAUAN
UMUM
TENTANG
HOTEL
SAHID
RAYA
GARDEN
YOGYAKARTA
3.1 Sejarah Berdirinya Hotel Sahid Raya Garden Yogyakarta
Hotel Sahid Raya Garden Yogyakarta semula bernama Sahid Garden, sejarah berdirinya hotel Sahid Raya dapat digolongkan menjadi dua periode yaitu masa peralihan dan masa operasional dan masa pengembangan sampai HUT – I.
Hotel Sahid Raya pada mulanya bernama Koba Motel dan Cottage yang didirikan pada tanggal 10 September 1973 dan mulai beroperasi tahun 1975 sampai dengan Agustus 1980. Masa transisi ini sangat erat hubungannya dengan inventarisasi. Pada tanggal 4 Agustus 1980 Koba Motel dan Cottage dengan PT. Sahid Jakarta, merealisir tujuan tersebut maka pada tanggal 5 Agustus 1980, paginya akan datang staff dari Sahid Group untuk melakukan inventarisasi terhadap :
a. Koba Motel dan Cottage beserta isinya
b. Peralatan food and beverage service dan kitchen c. Peralatan disko
d. Peralatan enginering e. Peralatan hall f. Peralatan kantor
g. Peralatan‐peralatan lainnya
(29)
i. Tanah
j. Karyawan dan karyawati
Inventarisasi ini dibantu oleh tenaga‐tenagadari Kusuma Sahid Prince Hotel dan tenaga‐tenaga Koba Motel dan Cottage, setelah selesai inventarisasi maka tanggal 1 September 1980 diadakan transaksi jual beli saham secara resmi antara Bapak Sianipar selaku Presiden Direktur Koba Motel dan Cottage mewakili direksi dengan Bapak Sukamdani S. Gitosardjono, selaku Presiden Sahid Group mewakili Direksi PT. Sahid Jakarta.
* Timbang Terima
Baru sejak diadakannya transaksi jual beli tanggal 1 september 1980 resmilah Koba Motel dan Cottage menjadi milik Sahid Group. Pada tanggal 4 September 1980 diadakan timbang terima Koba Motel dan Cottage dari Bapak Sianipar kepada Bapak Sukamdani S. Gitosardjono dan disaksikan oleh :
1. Bapak Drs. S. Harjomigono ( Direktur Operasional Sahid Group )
2. Bapak Ir. Purnomo Ismadi ( Direktur Teknik dan Umum Sahid Group )
3. Ibu J. Sukamdani ( Direktur Keuangan dan Logistik Sahid Group )
4. Ibu Yanti Sukamdani ( Ass. Direktur Keuangan dan Logistik sahid Group )
5. Bapak Ruby Pramudito S.( P.j.s Manager Koba Motel dan Cottage )
6. Bapak Subroto S. ( Manager Kusuma Sahid Prince Hotel Solo )
(30)
Dari Ex Koba Motel dan Cottage :
1. Bapak M. Pasaribu Cx E.A.M Koba Motel dan Cottage
2. Seluruh karyawan dan karyawati Koba Motel dan Cottage
* Renovasi / Konsolidasi
Untuk mengelola Koba Motel dan Cottage dan mengawasi renovasi ini ditunjuk Bapak Ruby Pramudito, menjadi P.j.s Manager untuk mengelola hotel sesuai dengan garis‐garis besar kebijaksanaan dari Sahid group dengan suratnya tertanggal 8 september 1980 No.031/Sit/do/1980.
a. Renovasi ( Rehabilitasi Fisik )
Dari 48 kamar yang dimiliki, kurang lebih 20 kamar yang perlu diperbaiki. Renovasi ini dimulai tanggal 7 November sampai dengan 2 April 1981.
b. Konsolidasi ke dalam
Konsolidasi ke dalam terhadap karyawan dilaksanakan guna meningkatkan kinerja dan kualitas pelayanan dan hotel sehingga mampu mempercepat perkembangan Hotel Sahid Raya Yogyakarta Konsolidasi itu meliputi masalah kepegawaian, struktur organisasi , prosedur, dan kebijakan, perbaikan administrasi, marketing, perbaikan pelaksanaan pengelolaan asset, juga rute struktur dan kerjasama dengan hotel Sahid yang lain.
(31)
* Peresmian
Hal‐hal tersebut di atas telah dilaksanakan, meskipun pelaksanaannya baru mencapai 90 %. Pada tanggal 1 April 1981 dilaksanakan serah terima jabatan manager dari pejabat yang lama Bapak Ruby Pramudito kepada penggantinya Bapak Sutikno yang sebelumnya sebagai Accounting Food and Beverage Manager Sahid Group Java Hotel, serah terima tersebut dihadiri oleh Direksi dari sahid Group, pimpinan‐ pimpinan unit Sahid Garden Hotel.
Mulai pada saat itu 1 April 1981 diadakan peresmian, maka Koba Motel dan Cottage diganti dengan nama Sahid Garden Hotel. Peresmian ini cukup meriah, dihadiri oleh semua Direksi Sahid Group, pimpinan yang tergabung dalam Sahid Group, para kontraktor, pejabat militer maupun sipil, Wakil Kepala Daerah Tingkat II Kabupaten Sleman, seluruh karyawan dan karyawati Sahid Garden Hotel dan utusan‐utusan karyawan / karyawati Kusuma Sahid Prince Hotel dan Sahid Solo. Pada saat hari berikutnya setelah peresmian, usaha‐usaha yang dilakukan oleh General Manager Bapak Sutikno yaitu melengkapi susunan organisasi pada tiap‐tiap Departement Front Officer Food and Beverage, Engineering Security, dan Kitchen. Supervisor Icharge yang ada pada waktu itu adalah baru Accounting, Housekeeping dan personal. Semua departement head ditraining melalui rapat‐rapat dan diberikan job description dan responsibility serta diberikan pula pengarahan‐pengarahan dan bimbingan‐bimbingan. Meeting untuk semua departement head diadakan sekali seminggu setiap hari Senin, sedangkan untuk departemen yang operationnya diadakan operation meeting ( morning briefing ) setiap pagi masing‐masing departemen head dianjurkan mengadakan training kepada staffnya dimana manager turut serta hadir. Disamping tugas‐tugas intern, tugas‐tugas ekstern juga digiatkan yaitu mengenai hubungan dengan intansi‐intansi pemerintah maupun
(32)
perusahaan‐perusahaan swasta selalu dibina dan ditingkatkan sejak tahun 1984 diadakan pembangunan penambahan‐penambahan 80 kamar dalam bentuk bangunan bertingkat. Pada tanggal 8 Juli 1986 peresmian dioperasikannya bangunan tambahan tersebut, sehingga jumlah kamar seluruhnya 138 kamar. Sahid Garden Hotel adalah merupakan salah satu dari unit Sahid Group.
* Perubahan Nama Hotel
Pada tahun 1992 Pemerintah telah mencanangkan tahun “ Penggunaaan Bahasa Indonesia “ dimana semua yang mengandung bahasa asing harus diganti. Begitu juga Hotel Sahid Raya Yogyakarta.
Pada tahun 1997 ada kebijakan baru dari Direksi Sahid Group bahwa untuk membedakan tingkat klasifikasi hotel bintang diberilah nama tambahan :
‐ JAYA : Untuk Hotel Sahid Bintang 5 ( ***** )
‐ RAYA : Untuk Hotel Sahid Bintang 4 ( **** )
Untuk Hotel Sahid dibawah bintang 4 hanya mencantumkan nama kota saja. Dari kebijakan baru tersebut Hotel Sahid Yogyakarta berubah nama menjadi “ HOTEL SAHID
RAYA YOGYAKARTA “.
Lokasi Hotel Sahid Raya Yogyakarta
Hotel Sahid Raya dapat dikategorikan resort hotel terletak di bagian Timur daerah Istimewa Yogyakarta namun dapat ditempuh dengan waktu lima menit dari Bandara Adisucipto, dan 25 menit dari pusat kota.
(33)
a. High Rise Building b. Motel
c. Cottages
Ketiga jenis bentuk bangunan di atas terdapat dalam satu area hotel yaitu terletak di jalan Babarsari Yogyakarta, yang terdiri dari 137 kamar dengan 9 tipe yaitu :
a. Moderate rooms : 70 kamar
b. Business : 7 kamar
c. Standard motel : 26 kamar
d. cottage : 22 kamar
e. Suite motel : 6 kamar
f. Family cottage : 2 kamar
g. Superior motel : 2 kamar
h. Pent house : 1 kamar
3.2 Fasilitas‐ fasilitas Hotel Sahid Raya Yogyakarta
Fasilitas‐fasilitas yang dimiliki Hotel Sahid Raya ini terbagi menjadi beberapa kategori,
yaitu :
1. Coffee Shop, Bar dan Room Service ( Non penginapan )
Selain fasilitas utama yaitu kamar penginapan di atas, Sahid Garden Hotel juga memiliki fasilitas restoran dan bar yaitu :
(34)
a. Pasir putih Coffee Shop
Terletak di sebelah timur dari front desk dan lobby, coffee shop ini berkapasitas 60 tempat duduk dan buka dari pukul 06.00 WIB – 23.00 WIB.
b. Baron Bar
Terletak di sebelah front desk high rise building. Baron bar ini buka dari pukul 08.00 Pm – 12.00 midnight, disini juga tersedia karaoke, aneka snack serta minuman. Baron bar juga menyediakan minuman alkohol dan minuman non alkohol seperti layaknya sebuah bar.
c. Pool Café
Buka dari pukul 08.00 Am – 18.00 Pm, menyediakan bermacam‐macam snack dan minuman ringan yang disajikan di pool café side.
2. Convention Hall
Hotel Sahid Raya juga menyediakan ruangan pertemuan yang dapat digunakan untuk rapat, seminar, meeting dan lain‐lain.
Ruangan‐ruangan tersebut adalah :
a. Parang Kusuma Ball Room
Terletak di sebelah Parang Tritis Swimming Pool berkapasitas 500 orang
b. Parang Garuda Room
(35)
c. Melati Room
Terletak di sebelah selatan Parang Tritis Swimming Pool dan berkapasitas 25 orang.
d. Nusa Indah
Terletak di sebelah timur Parang Kusuma Ball Room dan berkapasitas 40 orang.
3.3 Klasifikasi Hotel
Yang dimaksud dengan klasifikasi hotel adalah suatu sistem pengelompokan hotel‐ hotel kedalam berbagai kelas atau tingkatan – tingkatan berdasarkan penilaian ukuran sesuatu.
Hotel Sahid Raya Garden merupakan salah satu hotel berklasifikasi hotel bintang ( **** ) yang ada di Yogyakarta . Adapun Hotel Sahid Raya Garden dapat di klasifikasikan atas beberapa kriteria , yaitu :
a .1. Ditinjau dari sistem penerapan kamar ( Type of plan )
Plan adalah suatu penerapan harga kamar Hotel Sahid Raya Garden merupakan
System American plan yaitu harga kamar sudah termasuk biaya makan . karena saat ini Sahid Raya menjual kamar yang sudah termasuk breakfast maka sekarang Sahid Raya menggunakan Continental Plan .
a.2 . Berdasarkan jumlah kamar ( Type of size )
Sahid Raya mempunyai 198 kamar secara keseluruhan . Oleh sebab itu , ditinjau dari
jumlah kamar Sahid Raya Garden termasuk dalam Above Average hotel .
(36)
a.3. Ditinjau dari lamanya tamu menginap
lama tamu yang menginap ( length of Guest stay ) di Sahid Raya Garden adalah rata – rata dua sampai tiga hari . Ditinjau dari lamanya tamu yang menginap hotel ini di golongkan sebagai Residential Hotel dan kebanyakan tamu yang menginap adalah tamu yang di golongkan sebagai Businnest dan tourist .
a.4.Berdasarkan lokasi
jika ditinjau dari segi lokasinya maka hotel ini dapat di golongkan kedalam klasifikasi
Resort Hotel , karena lokasinya terletak di bagian timur kota yogyakarta .
3.4 Struktur Organisasi Hotel
Hotel Sahid Raya Garden mempunyai struktur organisasi berbentuk garis dan staff dimana pimpinan tertinggi dipegang oleh General Manager. Untuk jelasnya struktur organisasi tersebut dapat dilihat dari bagian yang terlampir. Sebagai uraian tugas pokok dan tanggung jawab dari struktur organisasi perusahaan terdiri dari :
1. General Manager
‐ Mengkordinasi dan mengawasi beroperasinya perusahaan
‐ Mengikuti perkembangan pelayanan perhotelan
‐ Membawahi keseluruhan Departemen Head yang ada
‐ Memecahkan segala masalah dan mengambil tindakan‐tindakan yang perlu.
2. Front Office Departement
Front Office merupakan salah satu atau departement dari hotel yang dapat dijadikan wakil dari semua bagian atau deepartement pendukung.
(37)
3. Housekeeping Departement
Housekeeping Departement bertanggung jawab akan keberhasilan area yang misalnya public area room dan lain sebagainya, baik yang ada di hotel bagian dalam maupun bagian luar dan bertanggung jawab atas kebersihan, kerapian dan keindahan serta kenyamanan, keamanan dan juga pnampilanyang menarik di suatu hotel.
4. Laundry Departement
Semua uniform yang dipakai oleh karyawan akan ditangani oleh laundry departement. Selain itu pakaian tamu yang menginap di hotel dilayani oleh laundry. Peranan departemen ini juga dapat menunjang kelancaran operasional sebuah hotel dan uniform yang dipakai karyawan secara bersih dan rapi .
5. Engineering Departement
Yaitu departement yang bertanggung jawab atas maintenance dan report seluruh peralatan yang ada di hotel termasuk seluruh bangunan hotel.
6. Personal Departement
Departement yang berhubungan langsung dengan ketenagakerjaan pada sebuah hotel, departement ini haruslah yang mengurus keperluan dan keberadaan para karyawan baru dan juga memberhentikan atau pemberian pensiun bagi karyawan‐karyawan yang sudah habis masa jabatannya.
(38)
7. Accounting Departement
* Store
Bagian ini mengurusi bagian pergudangan terhadap barang‐barang yang telah dibeli oleh purchasing. Dalam store ini akan diatur penempatan barang‐barang, ini sesuai dengan jenisnya. Dan jika departement concern akan mengambil pesanannya harus dengan store room requisition.
* Cost Control
Suatu departemen yang bertugas menangani control serta memberikan saran‐saran yang relevan kepada semua pihak yang memerlukan di bidang cost tersebut.
* Security
Suatu departemen yang tugasnya selalu menjaga segala macam bentuk usaha mengenai ketentraman dan keamanan tamu serta karyawan sekaligus bangunan hotel dan daerah sekitarnya.
* Purchasing
Departemen yang bertugas untuk mempromosikan dan memasarkan hotel dengan semua produk dan fasilitas yang ada, marketing juga bertugas untuk membina citra hotel bagi para relasi dan langganan. Dengan adanya usaha marketing secara efektif maka tamu‐tamu yang datang dan menginap di hotel akan semakin banyak. Jika tamu‐tamu sudah datang akan diterima oleh pihak front office, kemudian diantarkan menuju kamarnya, maka marketing akan menyediakan majalah atau brosur yang telah disediakan untuk para tamu. Tetapi sebaliknya jika tidak berperan aktif, maka mungkin hotel akan kedatangan tamu.
(39)
* Engineering Departement
Departemen yang bertugas untuk mempromosikan dan memasarkan hotel dengan semua produk dan fasilitas yang ada, marketing juga bertugas untuk membina citra hotel bagi para relasi dan langganan. Dengan adanya usaha marketing secara efektif maka tamu‐tamu yang datang dan menginap di hotel akan semakin banyak. Jika tamu‐tamu sudah datang akan diterima oleh pihak front office, kemudian diantarkan menuju kamarnya, maka marketing akan menyediakan majalah atau brosur yang telah disediakan untuk para tamu. Tetapi sebaliknya jika tidak berperan aktif, maka mungkin hotel akan kedatangan tamu yang sedikit karena masyarakat banyak yang tidak tahu, dan tamu akan singgah ke hotel lain.
* Food dan Beverage Departement
Food dan beverage departement merupakan salah satu bagian hotel yang bertanggung jawab dan beroperasi di bidang pengolahan makanan dan minuman yang diproduksi di kitchen dan bar untuk disajikan kepada tamu yang datang dan memesan makanan dan minuman tersebut, baik tamu hotel maupun tamu yang datang ke coffe shop.
Pada garis besarnya Food dan Beverage terbagi dalam dua bagaian yaitu :
a. F & B service b. F & B Product
Yang berkaitan erat sekali dengan kedua bagian tersebut di atas adalah stewarding, yaitu suatu bagian yang bertugas dan bertanggung jawab atas perabotan, baik pengadaan maupun pemeliharaan, namun keberhasilannya untuk keperluan F & B service dan peralatan F & B Product ( kitchen ).
(40)
BAB
IV
TATA
PELAKSANAAN
MAKE
‐
UP
ROOM
PADA
HOUSEKEEPING
DEPARTEMENT
DI
HOTEL
SAHID
RAYA
YOGYAKARTA
4.1 Ruang Lingkup Tugas dan Tanggung Jawab Housekeeping
House atau “ The Keeping Of The House “ mengandung arti pemeliharaan rumah sehingga memberikan arti bagi yang memenuhinya. Untuk sebuah hotel housekeeping
merupakan bagian yang mutlak diperlukan yang bertugas dalam menyiapkan kamar‐ kamar yang akan dijual kepada tamu dan bertanggung jawab atas kebersihan area hotel. Disamping tugas‐tugas tersebut di atas masih ada beberapa hal yang cukup penting yang menjadi tanggung jawab Housekeeping Departement Hotel yang diantaranya :
- Menyenangkan ( Comfortable )
- Daya Tarik ( Attractive )
- Rasa Aman ( Safe )
- Make a Good and Friendly Atmosphere
- Ramah Tamah ( Hospitality )
- Tanggung Jawab ( Responsibility )
- Kerjasama ( Cooperation )
4.2 Pelaksanaan Make‐Up Room
Setelah tamu check out, kamar harus segera dipersiapkan kembali agar dapat dijual. Pada bagian ini akan dibahas hal‐hal yang harus dilaksanakan oleh housekeeping
(41)
departement khususnya Room section, ketika mempersiapkan kamar yang baru saja ditinggalkan tamu yang check out, atau yang juga dikenal dengan istilah cleaning a check‐ out room. Pada bagian yang lain juga akan dibahas pula bagaimana menangani kamar yang occupaid, setting an extra bed, room key, maupun lost and found.
* Prosedur Teknik Penanganan dan Pembersihan Kamar Tamu ( Make‐Up Room )
4.2.1. Prosedur Pembersihan Kamar Tamu
a. Persiapan Kerja
> Room Boy / Maid menyiapkan perlengkapan kamar dan guest suplies seperti sheet, pillow case, towel, clenex tissue, korek api, lilin, sabun, shampoo, plastik sampah, semua ini ditempatkan dalam sebuah keranjang dan ember, densol ( obat pembersih lantai ), kain pel, dan VIM lantai, serta Bay Fresh ( pewangi ruangan), dan juga baygon untuk nyamuk, semut, laba‐laba.
> Sebelum mempersiapkan semua hal di atas, room boy harus lebih dulu mengoreksi kebersihan dirinya dan seragam serta sepatu, dan menyiapkan kunci kamar.
b. Pelaksanaan kerja
> Room boy menuju kamar yang akan dibersihkan serta membawa semua perlengkapan atau peralatan yang telah terkumpul dalam sebuah keranjang dan meletakkannya dekat dengan pintu kamar yang akan dibersihkan.
> Mengetuk pintu kamar atau menekan bell yang ada di pintu sambil mengucapkan identitas diri. Apabila tamu ada di dalam kamar, Room Boy harus lebih dahulu minta izin untuk membersihkan kamar, tetapi bila tamunya tidak ada di kamar,
(42)
maka Room Boy, langsung membuka pintu kamar dengan kunci yang ada pada
Room Boy dan masuk untuk membersihkannya.
> Sebelum membersihkan kamar, Room Boy harus lebih dulu mengecek peralatan yang ada di dalam kamar seperti lampu, TV dan AC. Apabila semuanya beres, maka lampu dimatikan dan membuka jendela kamar agar sinar dapat masuk kedalam ruangan.
> Melakukan dusting pada perlengkapan yang ada di dalam kamar.
> Lakukan Making Bed.
> Membersihkan kamar mandi.
> Melengkapi guest suplies dalam kamar tamu dan kamar mandi.
> Mengumpulkan sampah dari waste basket yang ada di dalam kamar mandi dan memasukkannya ke tempat sampah yang disediakan oleh Room Boy.
> Menyapu lantai kamar mandi.
> Menyemprot kamar tamu dengan baygon dan bay fresh.
> Kemudian Room Boy mengepel lantai kamar tamu dan kamar mandi dengan menggunakan kain pel, densol, dan ember.
> Dan sebelum meninggalkan kamar yang dibersihkan tadi Room Boy memeriksa dengan sekilas untuk memastikan apakah masih ada yang kurang bersih atau peralatan yang tertinggal.
> Room Boy meninggalkan kamar yang telah dibersihkan dan pindah ke kamar lainnya.
(43)
> Demikianlah seterusnya prosedur pembersihan yang diterapkan di Sahid Raya Garden Hotel Yogyakarta, dan ada juga diantara sebagian Room Boy yang menata kamar hanya sesuai kehendaknya seperti adanya dekorasi yang berlebihan, sehingga Room Boy tersebut memakan waktu yang lama dalam membersihkan sebuah kamar.
> Setelah kamar kotor telah siap dibersihkan barulah Room Boy mengisi air di teko yang tersedia dalam kamar.
>Peralatan dibersihkan dan dikumpulkan kembali dan disimpan pada tempat yang telah ditentukan.
4.2.2 Prosedur Pembersihan Kamar Mandi
a. Persiapan kerja
> Room Boy menyiapakan peralatan seperti ember, densol, kain pel, VIM lantai.
> Menyiapkan kain lap, spons, dan toilet bowl brush.
b. Pelaksanaan kerja
> Membersihkan tembok kamar mandi dengan menggunakan VIM dan spons.
> Membersihkan wash basin
> Membersihkan toilet bowl dengan VIM dan floor brush.
> Room Boy membersihkan kaca dengan lap kering setelah disemprot dengan glass cleaner.
(44)
> Melengkapi guest suplies di dalam kamar mandi dan kamar tamu.
> Periksa kembali apakah masih ada yang kurang bersih atau peralatan yang tertinggal.
Apabila ada kerusakan dalam kamar mandi segera dilaporkan pada supervisor.
4.2.3 Making Bed
Cara‐cara mempersiapkan tempat tidur dengan menggunakan tekhnik standar ( SOP = Standard Operational Procedure ) adalah sebagai berikut :
1. Tariklah bed terlebih dahulu untuk memudahkan pekerjaan
2. Ambillah kertas‐kertas bekas maupun hanger yang bekas dipakai tamu dan taruhlah ditempat masing‐masing agar tidak mengganggu.
3. Lepaslah lena‐lena / sheet yang kotor mulai dari pillow cases, top sheet, blanket dan sheet yang lain dan letakkan secara terpisah.
4. Periksalah apabila ada lena yang terkena noda atau rusak. Lena ini harus dipisahkan dan langsung diserahkan kepada petugas linnen.
5. Angkatlah lena‐lena yang kotor dan masukkan kedalam kantong lena kotor pada trolley cart. Ambillah lena‐lena yang bersih sesuai kebutuhan kamar tersebut.
6. Periksalah roda bed, baikkah matresnya ( lihat kondisi ) dan rapikan posisinya. Rapikan bed pad, bed skirt serta lihatlah kalau ada barang tamu yang tertinggal.
7. Tebarkan sheet pertama sampai seluruhnya membungkus matress. Lipatan tengah sheet tepat pada bagian tengah bed. Posisi berdiri disebelah atas bed.
8. Tebarkanlah sheet kedua dengan posisi jahitan menghadap keatas. Lipatan tengah pas di tengah‐tengah bed / matress, tepian sheet bagian atas tepat dipinggir matress.
(45)
9. Tebarkan blanket dengan tepian atas turun kurang lebih 40 Cm atau selebar pillow.
10. Tebarkan top sheet hingga menutup blanket dengan tepian atas kurang lebih satu jengkal ( kira‐kira 15 Cm, di atas blanket ) dan kemudian lipatlah masukkan kedalam blanket.
11. Selanjutnya lipatlah sisa sheet kedua di bawah hingga menutup blanket dan sheet ketiga, rapikan dan kencangkan.
12. Masukkan sheet, sisi kanan dan sisi kiri bed dan kemudian bagian bawah, ke bawah matress, ujung kanan kiri bagian bawah dibuat sudut 45 derajat atau 90 derajat.
13. Pasanglah pillow case dan letakkan pillow case dibagian atas dengan lubang pillow case berada di tengah bila jumlahnya dua hingga kelihatan rapi.
14. Tutup bed cover dan rapikan
15. Dorong dan kembalikan bed ke posisi semula. Aturlah posisi bed agar harmonis dengan sekitarnya.
Cara membuat sheet bersudut 45 derajat atau 90 derajat adalah sebagai berikut :
1.Masukkan sheet bagian kepala ke bawah matress
2.Sheet bagian kiri / kanan bed masing‐masing sudut diangkat dan selanjutnya bagian yang tidak terangkat dilipatkan ke bawah matress sedang bagian yang diangkat tadi kemudian diturunkan dan dimasukkan ke bawah matress.
3.Masukkan sheet bagian bawah ke bawah matress
4.Rapikan semua sudut dan sisi‐sisinya serta kencangkan.
(46)
1.Ambillah pillow case, bukalah lipatannya dan letakkan dulu di atas bed
2.Ambillah pillow, lipatlah salah satu ujungnya menjadi dua bagian
3.Ambillah pillow casenya dan masukkan pillow yang masih terlipat tadi hingga sampai ujung pillow case dan lepaslah pillow tersebut. Rapikan kedua ujungnya
4.Tariklah tangan yang ikut masuk kedalam pillow case sambil merapikan sudut dan sisis pillow yang tertinggal.
5.Pegang kedua ujung pillow case tersebut, goyang‐goyangkan dan hentakkanlah untuk memposisikan pillow case tersebut dengan benar, lipatlah kedalam salah satu sisisnya dan rapikan
6.Masukkan pula sisis yang lainnya kedalam pillow case, rapikan dan peganglah ujungnya, angkat, rapikan dan letakkan diatas bed.
Cara memasang bed cover :
1. Tebarkan bed cover dari bagian bawah keatas setelah membuka semua lipatannya
2. Aturlah bagian bawah agar sesuai gambar dengan sisi‐sisi bagian bed
3. Tariklah keatas, aturlah bagaian atas agar sesuai gambarnya dan rapikan
4. Sisa bed cover bagian atas dimasukkan ke bawah pillow dan rapikan tepi‐tepinya serta kencangkan.
(47)
4.2.4 Restocking Bath Room
Kamar mandi yang sudah selesai dibersihkan perlu dilengkapi kembali dengan handuk / towel dan guest supplies.
Restocking bath room disisni, khususnya restocking towel
Jumlah kamar dibedakan berdasarkan pada standar kamar :
1. Untuk kamar Executive Suit Room dan President Suit Room :
- 4 bath towel
- 4 hand towel
- 4 face towel
- 1 bath mat
- 2 bath robe ( ekstra perlengkapan kamar mandi ) 2. Untuk kamar standar dan Junior Suite Room
- 2 bath towel
- 2 hand towel
- 2 face towel
- 1 bath mat
Sedangkan restocking guest suplies di bath room meliputi scap shampoo, bath foam, shower cup, denta set, tissue, candle, matches, disposal bag, toilet paper, dan toilet bowl seal. Disamping untuk melengkapi perlengkapan kamar, restocking juga dimaksudkan untuk mengecek penempatan barang‐barang tersebut sudah tepat di tempat yang telah ditentukan sesuai dengan fungsi masing‐masing, dan dapat memberikan kemudahan bagi tamu untuk menggunakannya.
(48)
4.2.5 Dusting di kamar
Pembersih debu kamar dilaksanakan secara berurutan sehingga nantinya berakhir ditempat semula. Peralatan yang ada di dalam kamar harus dibersihkan semua, agar tidak ada debu yang menempel.
Alat yang digunakan dusting ada dua, yaitu :
1. Kain lap yang digunakan untuk membersihkan debu‐debu pada meja dan kursi ( all woden )
2. Kain lap untuk membr=ersihkan kaca dan cermin )
Setelah dusting dilakukan maka perlu dilakukan rechecking apakah semuanya sudah dalam keadaan bersih, terutama pada bagian lampu. Nyalakan lampu untuk mengetahui apakah lampu dapat menyala. Bila mati, mintalah bagian engineering untuk memperbaikinya. Pada lampu DL, periksa apakah ada bekas jari tangan. Bila ada, bersihkan sekali lagi.
4.2.6 Restocking Guest Supplies
Kamar yang sudah dibersihkan perlu dicek lagi kelengkapan fasilitasnya. Letak perlengkapan tersebut harus sesuai standar. Logo mana hotel harus dapat dilihat dan dibaca oleh tamu begitu masuk kedalam kamar. Apabila ada kekurangan harus segera dilengkapi.
4.2.7 Cleaning an Occupied Room
Untuk membersihkan kamar yang occupied diperlukan perhatian yang lebih banyak dari pada membersihkan kamar kosong. Karena di kamar yang occupied banyak barang‐barang milik tamu, room boy harus berhati‐hati. Ia sedapat mungkin jangan terlaalu banyak menyentuh dan memindahkan barang milik tamu.
(49)
Pembersihan terhadap kamar‐kamar yang occupied harus diusahakan cepat, rapi, bersih dan teliti. Prosedur untuk membersihkannya adalah sebagai berikut :
1. Ketuklah pintu sebanyak tiga kali sambil menyebutkan identitas diri. Apabila ada jawaban dsri dalam kamar, tunggu sampai pintu dibukakan oleh tamu, begitu pintu dibuka ucapkan greeting dan tanyakan apakah kamarnya boleh dibersihkan.
2. Buka black out certain agar kamar kelihatan terang. Keluarkan barang‐barang room service, bila ada kumpulkan di room boy counter
3. Keluarkan sampah‐sampah di dalam keranjang sampah, bersihkan asbak‐asbak dan buang ke kantong garbage trolley
4. Benahi bed dengan terlebih dahulu memindahkan barang‐barang milik tamu yang berada di atasnya ke dressing table / dressing chair
5. Rapikan kembali atau benahi pakaian tamu / barang‐barang tamu yang lain dan kembalikan ke tempat semula
6. Bersihkan kamar mandi dengan terlebih dahulu mencuci gelas‐gelas yang telah dipakai, ashtray, dan kemudian ganti handuk‐handuk yang kotir / basah
7. Lengkapi guest supplies, dusting dan isi kembali water jug
8. Periksa lampu‐lampu. Apabila ada yang mati, laporkan kepada atasan agar segera diganti
9. Vacuum karpet
10. Jelaskan kepada tamu bahwa pembersihan sudah selesai dan kemudian memohon diri dengan sopan
11. Tutup kembali pintu dengan hati‐hati dan pastikan pintu sudah dalam keadaan terkunci.
(50)
4.3 Penanganan Kamar VIP
VIP room merupakan prioritas utama sehinggalebih baik bila dipersiapkan sedini mungkin. Yang terpenting adalah bahwa perlengkapan kamar harus komplit’
Prosedur untuk handling VIP room adalah sebagai berikut :
1. Lihat EA list dari FO / VIP notice 2. Cek kamar yang dipesan
3. Catat fasilitas yang masih kurang dan segera melengkapinya. Adapun VIP treatment yang perlu di set‐up adalah sebagai berikut :
- Bed Room : Welcome later Flower table
- Bath Room : Soap VIP
Shampoo VIP Body talc Body lotion Conditioner Comb Shaver Cutton buds Body parfum Flower
(51)
Flower
News paper dan magazine ( oleh bell boy )
- Dining Room
Coffee maker lenkap dengan tea cup, soucer, tea spoon, sugar, tea and coffee / coffee mix
Fruit basket sabagai welcome fruit ( oleh Food and Beverage Service )
- Jaga kebersihan dan kerapian kamar serta semprot dengan air frenshner
- Room boy mendapatkan informasi dari supervisor mengenai kamar‐kamar VIP yang akan CI hari itu berdasarkan EA List atau VIP Notice yang dibuat oleh Front Office Departement
- Agar room boy segera dapat mempersiapkannya maka ia perlu mengetahui kedatangan tamu VIP tersebut
- Mengingatkan kepada room boy shift berikutnya, saat handling over, apabila masih ada fasillitas yang kurang, tullis di dalam log book, kamar‐ kamar yang EA, terutama EA VIP.
4.4 Setting an Extra Bed and Baby Crib / Cot
Extra bed ini akan dipersiapkan dan dipasang di dalam kamar apabila diminta oleh tamu, misalnya :
a. Tamu dan keluarganya tidur dalam satu kamar yang memerlukan tambahan bed / tempat tidur
b. Kamar double bed room diisi oleh tiga orang sehingga diperlukan extra bed c. Tamu rombongan yang terdiri dari tiga orang sepakat untuk tinggal di dalam satu
(52)
Extra bed dibuat sedemikian rupa sehingga mudah untuk dipindah‐pindahkan ( folding bed ) dan juga bentuk sofa, yaitu kursi tamu yang ada di kamar, yang juga dapat digunakan sebagai tempat tidur tambahan ( pada studio room).
Jenis tempat tidu tambahan lain adalah seperti tempat tidur biasa, dengan dua roda dibagian atas sehingga dapat didorong untuk dapat dipasang di dalam kamar. Tempat tidur tambahan bagi bayi disebut baby crib atau baby cot / baby box
Penambahan extra bed atau baby crib didasarkan pemberitahuan oleh Front Office karena biasanya tamu memesan di Front Office saat check‐in
Penambahan extra bed dalam kamar dikenakan biaya tambahan.Pemesanan extra bed juga dapat dilakukan melalui roomboy atau housekeeping Office. Housekeeping Office akan melaporkannya ke Front Office untuk pengenaan biaya tambahan
Di dalam pemasngan extra bed / baby crib di dalam kamar perlu diperhatikan penempatannya, yaitu jangan banyak mengubah tata ruang dalam kamar sehingga kelihatan menjadi terlalu sempit atau kamar kelihatan tidak menarik
Perlengkapan yang diperlukan untuk memasang extra bed adalah :
- Satu pillow dan pillow case
- Dua / Tiga single sheet
- Satu blanket
Dengan adanya extra bed berarti perlengkapan bath room pun harus ditambah, seperti towel, soap, shampoo dan lainnya : untuk baby crib tidak perlu ada tambahan .
Pada saat pembersihan kamar, extra bed atau baby crib juga harus diganti sprei dan sarung bantalnya.
(53)
Setelah dipakai, extra bed atau baby crib harus disimpan kembali dalam gudang.
4.5 Menangani Keluhan Tamu
Begitu banyak jumlah tamu yang perlu diberikan perhatian yang sama karena semua tamu itu penting adanya. Sehubungan dengan peranan tamu yang sangat penting tersebut maka sebaiknya kita mengetahui kelompok tamu yang menginap di hotel. Berdasarkan kebangsaannya tamu hotel dapat dikelompokkan menjadi :
a. Bangsa Indonesia. Ini adalah kelompok tamu yang terbesar yang menjadi tamu kita. Dengan demikian perlu diketahui dan dipelajari sikap dan tingkah lakunya secara umum dari daerah asalnya. Pada dasarnya mereka tidak begitu berbeda dengan kita dalam arti jarang menemui kesulitan dalam soal bahasa. Yang sering dikeluhkan umumnya masalah keinginan tamu yang tidak atau belum dapat dipenuhi oleh pihak hotel ataupun masalah pelayanan fasilitas‐ fasilitas yang kurang mengena di hati tamu.
b. Warga Negara / kebangsaan asing. Kelompok ini merupakan kelompok lainnya yang menginap di hotel. Kita seharusnya
mempelajari berbagai ciri dan sikap serta tingkah laku mereka yang berbeda dan ada kalanya sama sekali berlawanan dengan sikap dan kebiasaan kita. Masalah yang sering timbul dapat disebabkan oleh faktor bahasa. Disamping ketidakpuasan pelayanan, belum terpenuhinya keinginan serta fasilitas dan perlengkapan yang dirasakan mereka seperti yang dipromosikan.
(54)
4.6 Jenis‐Jenis Keluhan Tamu
Keluhan tamu merupakan hasil pelayanan yang kurang memuaskan yang diterima oleh tamu. Setiap keluhan harus diteliti dan dipelajari serta di usahakan agar keluhan tidak terjadi lagi disebabkan oleh sebab‐sebab yang sama.
Setiap keluhan tamu dapat dikelompokkan menurut jenisnya sebagai berikut :
a. Keluhan atas pelayanan yang diberikan oleh karyawan. Keluhan semacam ini jelas disebabkan pelyanan karyawan yang kurang baik. Apabila diperhatikan, keluhan demikian dapat timbul disebabkan tata cara pelayanan yang kurang mengena di hati tamu, atau kesan bahwa karyawan tidak menghargai atau kurang di hormati.
b. Keluhan atas keinginan yang tidak terpenuhi. Keluhan semacam ini biasa disebabkan informasi yang salah satu pemberi informasi yang salah. Keinginan untuk memperoleh sesuatu sebagaimana yang telah disepakati sebelumnya namun tidak terlaksana.
c. Keluhan atas keselamatan dan keamanan. Keluhan semacam ini disebabkan tamu merasa tidak aman untuk berada atau tinggal di hotel.
(55)
BAB
V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Dengan besarnya peranan room attendant dan pengaruhnya dalam sistem operasional kerja pada bagian hosekeeping di hotel Sahid Raya Yogyakarta , maka dapat diambil kesimpulan yaitu :
1. Room attendant merupakan personil yang memiliki peranan penting dalam menyediakan, menyiapkan kamar bersih, rapi dan sehat, sehingga harus mendapatkan perhatian yang serius.
2. Dalam pengembangannya room attendant berusaha memberikan pelayanan yang memuaskan sesuai dengan make‐up room prosedur agar tamu merasa lebih betah tinggal di hotel Sahid Raya Yogyakarta, agar dapat meningkatkan income ( pendapatan ) yang tinggi untuk pihak hotel tersebut.
3. Unsur‐unsur yang membentuk pelayanan yang berkualitas yaitu kualitas manusia yang dicerminkan oleh prilaku, penampilan, sikap pribadi dan berinteraksi kepada tamu hotel dan ketrampilan yang berkaitan dengan teknik dan prosedur tugas / pekerjaan.
4. Housekeeping dalam operasionalnya harus dapat menjaga kebersihan dan kenyamanan serta keamanan area hotel bagi tamu yang menginap.
(1)
Extra bed dibuat sedemikian rupa sehingga mudah untuk dipindah‐pindahkan ( folding bed ) dan juga bentuk sofa, yaitu kursi tamu yang ada di kamar, yang juga dapat digunakan sebagai tempat tidur tambahan ( pada studio room).
Jenis tempat tidu tambahan lain adalah seperti tempat tidur biasa, dengan dua roda dibagian atas sehingga dapat didorong untuk dapat dipasang di dalam kamar. Tempat tidur tambahan bagi bayi disebut baby crib atau baby cot / baby box
Penambahan extra bed atau baby crib didasarkan pemberitahuan oleh Front Office karena biasanya tamu memesan di Front Office saat check‐in
Penambahan extra bed dalam kamar dikenakan biaya tambahan.Pemesanan extra bed juga dapat dilakukan melalui roomboy atau housekeeping Office. Housekeeping Office akan melaporkannya ke Front Office untuk pengenaan biaya tambahan
Di dalam pemasngan extra bed / baby crib di dalam kamar perlu diperhatikan penempatannya, yaitu jangan banyak mengubah tata ruang dalam kamar sehingga kelihatan menjadi terlalu sempit atau kamar kelihatan tidak menarik
Perlengkapan yang diperlukan untuk memasang extra bed adalah :
- Satu pillow dan pillow case - Dua / Tiga single sheet - Satu blanket
Dengan adanya extra bed berarti perlengkapan bath room pun harus ditambah, seperti towel, soap, shampoo dan lainnya : untuk baby crib tidak perlu ada tambahan .
Pada saat pembersihan kamar, extra bed atau baby crib juga harus diganti sprei dan sarung bantalnya.
(2)
Setelah dipakai, extra bed atau baby crib harus disimpan kembali dalam gudang.
4.5 Menangani Keluhan Tamu
Begitu banyak jumlah tamu yang perlu diberikan perhatian yang sama karena semua tamu itu penting adanya. Sehubungan dengan peranan tamu yang sangat penting tersebut maka sebaiknya kita mengetahui kelompok tamu yang menginap di hotel. Berdasarkan kebangsaannya tamu hotel dapat dikelompokkan menjadi :
a. Bangsa Indonesia. Ini adalah kelompok tamu yang terbesar yang menjadi tamu kita. Dengan demikian perlu diketahui dan dipelajari sikap dan tingkah lakunya secara umum dari daerah asalnya. Pada dasarnya mereka tidak begitu berbeda dengan kita dalam arti jarang menemui kesulitan dalam soal bahasa. Yang sering dikeluhkan umumnya masalah keinginan tamu yang tidak atau belum dapat dipenuhi oleh pihak hotel ataupun masalah pelayanan fasilitas‐ fasilitas yang kurang mengena di hati tamu.
b. Warga Negara / kebangsaan asing. Kelompok ini merupakan kelompok lainnya yang menginap di hotel. Kita seharusnya
mempelajari berbagai ciri dan sikap serta tingkah laku mereka yang berbeda dan ada kalanya sama sekali berlawanan dengan sikap dan kebiasaan kita. Masalah yang sering timbul dapat disebabkan oleh faktor bahasa. Disamping ketidakpuasan pelayanan, belum terpenuhinya keinginan serta fasilitas dan perlengkapan yang dirasakan mereka seperti yang dipromosikan.
(3)
4.6 Jenis‐Jenis Keluhan Tamu
Keluhan tamu merupakan hasil pelayanan yang kurang memuaskan yang diterima oleh tamu. Setiap keluhan harus diteliti dan dipelajari serta di usahakan agar keluhan tidak terjadi lagi disebabkan oleh sebab‐sebab yang sama.
Setiap keluhan tamu dapat dikelompokkan menurut jenisnya sebagai berikut : a. Keluhan atas pelayanan yang diberikan oleh karyawan. Keluhan
semacam ini jelas disebabkan pelyanan karyawan yang kurang baik. Apabila diperhatikan, keluhan demikian dapat timbul disebabkan tata cara pelayanan yang kurang mengena di hati tamu, atau kesan bahwa karyawan tidak menghargai atau kurang di hormati.
b. Keluhan atas keinginan yang tidak terpenuhi. Keluhan semacam ini biasa disebabkan informasi yang salah satu pemberi informasi yang salah. Keinginan untuk memperoleh sesuatu sebagaimana yang telah disepakati sebelumnya namun tidak terlaksana.
c. Keluhan atas keselamatan dan keamanan. Keluhan semacam ini disebabkan tamu merasa tidak aman untuk berada atau tinggal di hotel.
(4)
BAB
V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Dengan besarnya peranan room attendant dan pengaruhnya dalam sistem operasional kerja pada bagian hosekeeping di hotel Sahid Raya Yogyakarta , maka dapat diambil kesimpulan yaitu :
1. Room attendant merupakan personil yang memiliki peranan penting dalam menyediakan, menyiapkan kamar bersih, rapi dan sehat, sehingga harus mendapatkan perhatian yang serius.
2. Dalam pengembangannya room attendant berusaha memberikan pelayanan yang memuaskan sesuai dengan make‐up room prosedur agar tamu merasa lebih betah tinggal di hotel Sahid Raya Yogyakarta, agar dapat meningkatkan income ( pendapatan ) yang tinggi untuk pihak hotel tersebut.
3. Unsur‐unsur yang membentuk pelayanan yang berkualitas yaitu kualitas manusia yang dicerminkan oleh prilaku, penampilan, sikap pribadi dan berinteraksi kepada tamu hotel dan ketrampilan yang berkaitan dengan teknik dan prosedur tugas / pekerjaan.
4. Housekeeping dalam operasionalnya harus dapat menjaga kebersihan dan kenyamanan serta keamanan area hotel bagi tamu yang menginap.
(5)
DAFTAR
PUSTAKA
Putra, Na’immuddin Deli dan Basri. 2007 . Manajemen Hotel 3. Medan : Diktat.
Sahid Raya Hotel Yogyakarta. Standard Operational Procedures. Yogyakarta. Putra Na’immuddin Deli dan Basri 2006 . Manajemen Hotel 1 . Medan : Diktat Wyle, Peter dan Nandy Grothe. 1997. Karyawan Bermasalah. Jakarta : Erlangga
(6)
DAFTAR
RIWAYAT
HIDUP
DATA
PRIBADI
Nama : Yudha Ambali
Tempat / Tanggal Lahir : Sigambal, 23 September 1987 Kewarganegaraan : Indonesia
Jenis Kelamin : Laki‐Laki Status : Mahasiswa Agama : Islam
Alamat : Jl. Karya Bakti No. 45 A No. Telp / Hp : 081370465265
Nama Orang Tua
Ayah : Firman Halomoan Ibu : Hj. Refita Wardhani Anak Ke‐ : 2 ( dua )
Jumlah Saudara : 5 ( Lima )
PENDIDIKAN
FORMAL
Tamat Tahun 1999 : SD Negeri 112150 Sigambal
Tamat Tahun 2002 : SMP Madrasah Tsanawiyah Sigambal Tamat Tahun 2005 : SMA Negeri 2 Rantau Utara
Tahun 2006 – Sekarang : Mahasiswa USU Fakultas Sastra Pariwisata