g Memperlancar terjadinya involusio uteri.
5. Tujuan Asuhan Masa Nifas
a. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologis.
b. Melaksanakan skrining yang komprehensif, mendeteksi masalah, mengobati,
dan merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayinya. c.
Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi, KB, cara dan manfaat menyusui, imunisasi, serta perawatan bayi sehari-hari.
d. Memberikan pelayanan KB Saleha, 2009.
B. Mobilisasi Dini
1. Pengertian Mobilisasi Dini
Mobilisasi dini ialah kebijaksanaan agar secepat mungkin membimbing ibu postpartum bangun dari tempat tidurnya dan membimbing ibu secepat
mungkin untuk berjalan. Setelah itu, ibu sudah diperbolehkan bangun dari tempat tidur dalam 24–48 jam postpartum kemudian melakukan mobilisasi agar
tidak terjadi pembengkakan akibat tersumbatnya pembuluh darah ibu Saleha, 2009.
Mobilisasi menyebabkan perbaikan sirkulasi, membuat napas dalam dan menstimulasi kembali fungsi gastrointestinal normal, dorong untuk menggerakkan
kaki dan tungkai bawah sesegera mungkin, biasanya dalam waktu 12 jam. 2.
Manfaat Mobilisasi Dini
Adapun manfaat dari mobilisasi dini tersebut yaitu : a.
Penderita lebih merasa sehat dan kuat. Dengan bergerak, otot-otot perut dan panggul akan kembali normal sehingga otot perutnya menjadi kuat kembali dan
dapat mengurangi rasa sakit.
Universitas Sumatera Utara
b. Mobilisasi dini bisa memungkinkan ibu belajar merawat anaknya. Dengan
mobilisasi dini memungkinkan ibu merawat anakya, misalnya mengganti pakaian dan menyusui bayinya sesuai posisi yang diinginkan.
c. Mencegah terjadinya trombosis dan tromboemboli. Dengan mobilisasi dini
sirkulasi darah akan lancar sehingga resiko trombosis dan tromboemboli dapat dihindarkan Suherni, 2009.
3. Kerugian Tidak Melakukan Mobilisasi Dini adalah :
a. Peningkatan suhu tubuh karena adanya involusi uteri yang tidak normal
sehingga sisa darah tidak bisa dikeluarkan dan menyebabkan infeksi. b.
Perdarahan yang abnormal. Dengan mobilisasi dini kontraksi uterus akan baik sehingga fundus uteri keras, maka resiko perdarahan abnormal dapat
dihindarkan karena kontraksi membentuk penyempitan pembuluh darah yang terbuka.
c. Involusi uterus yang tidak baik. Tidak dilakukan mobilisasi dini akan
menghambat pengeluaran darah dan sisa plasenta sehingga menyebabkan terganggunya kontraksi uterus.
Konsep mobilisasi mula-mula berasal dari ambulasi dini yang merupakan pengembalian secara berangsur-angsur ke tahap mobilisasi sebelumnya untuk
mencegah komplikasi Hidayat, 2008. 4.
Macam-Macam Mobilisasi
Mobilisasi dibagi menjadi 2 yaitu : a.
Mobilisasi penuh Mobilisasi penuh ini menunjukkan bahwa syaraf motorik dan sensorik mampu
mengontrol seluruh area tubuh.
Universitas Sumatera Utara
b. Mobilisasi sebagian
Umumnya mempunyai gangguan syaraf sensorik dan motorik pada area tubuh. Mobilisasi ini dibedakan menjadi dua, yaitu : mobilisasi temporer dan
permanen.
5. Rentang Gerak dalam Mobilisasi