Tangga sebanyak 28 orang 75.7 dan paritas primipara sebanyak 24 orang 64.9.
2. Mobilisasi Dini
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Mobilisasi Dini
pada Ibu Pascasalin di Klinik Bersalin Surya Medan Tahun 2013
No Mobilisasi Dini F
1. Melakukan
2. Tidak Melakukan
24 13
64.9 35.1
Jumlah 37
100.0
Hasil penelitian menunjukkan bahwa distribusi responden berdasarkan mobilisasi dini diperoleh mayoritas yang melakukan mobilisasi sebanyak 24
orang 64.8 dan minoritas yang tidak melakukan mobilisasi dini sebanyak 13 orang 35.1.
3. Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Pelaksanaan Mobilisasi Dini Berdasarkan Faktor Fisiologis
a. Suhu Tubuh
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi yang Mempengaruhi Pelaksanaan Mobilisasi Dini
Pada Ibu Pascasalin Berdasarkan Suhu Tubuh di Klinik Bersalin Surya Medan
Tahun 2013
No Variabel Mobilisasi Dini
Suhu tubuh Jumlah
Normal Tidak normal
N N N 1.
Melakukan 2.
Tidak melakukan 22 91.7 2 8.3 24 64.9
9 69.2 4 30.7 13 35.1
Jumlah 31 6 37 100.0
Universitas Sumatera Utara
Hasil penelitian menunjukkan bahwa diperoleh mayoritas ibu pascasalin yang melakukan mobilisasi dini dengan suhu tubuh normal
sebanyak 22 orang dan minoritas ibu pascasalin yang melakukan mobilisasi dini dengan suhu tidak normal sebanyak 2 orang, ibu pascasalin yang tidak
melakukan mobilisasi dini dengan suhu normal sebanyak 9 orang, serta ibu pascasalin yang tidak melakukan mobilisasi dini dengan suhu tidak normal
sebanyak 4 orang.
b. Perdarahan
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi yang Mempengaruhi Pelaksanaan Mobilisasi Dini
Pada Ibu Pascasalin Berdasarkan Perdarahan di Klinik Bersalin Surya Medan
Tahun 2013
No Variabel Mobilisasi Dini
Perdarahan Jumlah
Normal Tidak normal
N N N 1.
Melakukan 2.
Tidak melakukan 24 100 0 0 24 64.9
10 76.9 3 23.1 13 35.1
Jumlah 34
3 37 100.0
Hasil penelitian menunjukkan bahwa diperoleh mayoritas ibu pascasalin yang melakukan mobilisasi dini dengan perdarahan normal yaitu
sebanyak 24 orang, tidak ada ibu pascasalin yang melakukan mobilisasi dini dengan perdarahan tidak normal, ibu pascasalin yang tidak melakukan
mobilisasi dini dengan perdarahan normal sebanyak 10 orang, serta minoritas ibu pascasalin yang tidak melakukan mobilisasi dini dengan perdarahan tidak
normal sebanyak 3 orang.
Universitas Sumatera Utara
c. Tingkat Nyeri
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi yang Mempengaruhi Pelaksanaan Mobilisasi Dini
Pada Ibu Pascasalin Berdasarkan Tingkat Nyeri di Klinik Bersalin Surya Medan
Tahun 2013
No Variabel Mobilisasi
Dini Tingkat nyeri
Jumlah
Tidak Nyeri Nyeri Nyeri berat Nyeri sangat berat nyeri ringan sedang terkontrol tidak terkontrol
N N N N N N
1. Melakukan
2. Tidak
melakukan 0 0 3 12.5 21 87.5 0 0 0 0 24 64.9
0 0 0 0 6 46.2 7 53.8 0 0 13 35.1
Jumlah 0 0 3 27 7 0 0 37 100.0
Hasil penelitian menunjukkan bahwa diperoleh mayoritas ibu pascasalin yang melakukan mobilisasi dini dengan nyeri sedang sebanyak 21
orang, minoritas ibu pascasalin yang melakukan mobilisasi dini dengan nyeri ringan sebanyak 3 orang, tidak ada ibu yang melakukan mobilisasi dini dengan
nyeri berat, tidak ada ibu pascasalin yang tidak melakukan mobilisasi dini pada tingkat nyeri ringan, ibu pascasalin yang tidak melakukan mobilisasi dini
dengan nyeri sedang sebanyak 6 orang serta ibu yang tidak melakukan mobilisasi dini dengan nyeri berat sebanyak 7 orang.
B.
Pembahasan 1.
Mobilisasi Dini
Dari hasil penelitian yang dilakukan di Klinik Bersalin Surya Medan pada tabel 5.2 diperoleh bahwa mayoritas responden yang melakukan
mobilisasi dini sebanyak 24 orang. Hal ini dapat dipengaruhi oleh kondisi fisik ibu yang sebagian besar normal sehingga ibu dapat melakukan mobilisasi dini
dengan dibimbing oleh petugas kesehatan.
Universitas Sumatera Utara
Pada ibu yang tidak melakukan mobilisasi dini ditemukan 6 orang dengan suhu tubuh yang tidak normal. Suhu yang tidak normal membuat ibu
malas bergerak dan keluar dari tempat tidur karena kondisi tubuhnya yang tidak normal. Ibu pascasalin juga merasa lebih baik istirahat ditempat tidur karena
keadaan suhu tubuhnya dengan kondisi demam. Menurut Yeyeh 2011, mobilisasi dini tidak dibenarkan pada ibu
postpartum dengan penyulit, misalnya anemia, penyakit jantung, penyakit paru–paru, demam, dan sebagainya.
Pada penelitian ini juga ditemukan dari 13 ibu yang tidak melakukan mobilisasi dini terdapat 3 orang dengan perdarahan yang abnormal. Perdarahan
yang abnormal yang dialami ibu pascasalin membuat ibu tidak mau melakukan mobilisasi dini. Ibu merasa takut keluar dari tempat tidur dengan anggapan
perdarahan akan banyak keluar sehingga ibu lebih memilih untuk istirahat di tempat tidur. Ibu tidak tahu dengan mobilisasi dini dapat memperbaiki
kontraksi uterus sehingga dapat menghindari perdarahan abnormal. Menurut Hidayat 2008, dengan tidak dilakukan mobilisasi dini akan
menghambat pengeluaran darah dan sisa plasenta sehingga menyebabkan terganggunya kontraksi uterus.
Dari ibu pascasalin yang tidak melakukan mobilisasi dini terdapat 7 orang dengan nyeri berat terkontrol. Nyeri berat yang dialami oleh ibu
pascasalin membuat ibu tidak mau keluar dari tempat tidur karena merasa tidak nyaman dengan kondisi yang dialaminya. Kemudian ditemukan juga 6 orang
yang tidak melakukan mobilisasi dini dengan nyeri sedang. Sebagian ibu tidak mau keluar dari tempat tidur karena malas dan lebih memilih untuk ditempat
tidur saja.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Suherni 2009, dengan mobilisasi dini penderita merasa lebih sehat dan kuat. Dengan bergerak, otot-otot perut dan panggul akan kembali
normal sehingga otot perutnya menjadi kuat kembali dan dapat mengurangi rasa sakit.
Menurut Potter 2005, yang mempengaruhi pelaksanaan mobilisasi dini diantaranya adalah kondisi fisik. Kondisi fisik meliputi suhu tubuh ibu,
perdarahan yang dialami oleh ibu dan tingkat nyeri pada ibu pascasalin. Sedangkan ibu yang tidak melakukan mobilisasi dini ditemukan sebanyak 13
orang. Hal ini dapat dipengaruhi oleh paritas ibu yang mayoritas primipara, sehingga pengalaman ibu tentang pascasalin belum ada dan tidak tahu manfaat
mobilisasi dini. Pendidikan pada penelitian ini masih ditemukan berpendidikan SMP
yaitu sebanyak 6 orang dan berpendidikan SD sebanyak 2 orang, dengan demikian dapat mempengaruhi pengetahuan ibu tentang manfaat mobilisasi
dini sehingga pelaksanaan mobilisasi dini tidak dilakukan oleh ibu pascasalin.
2. Faktor Fisiologis