54
terjual akan semakin besar sehingga laba yang diperolehpun akan meningkat. Harapan agar memberikan tambahan keutungan yang lebih besar daripada beban
tetapnya sehingga akan meningkatkan keuntungan yang tersedia Sartono, 2001:263.
c. Variabel Net Profit Margin
Variabel Net Profit Margin memiliki koefisien regresi bertanda positif dengan nilai sebesar 1,547.
Variabel ini mengukur kepekaan EAT terhadap perubahan penjualan secara time series. Nilai koefisien positif tersebut
menunjukkan hubungan searah antara NPM dengan ROI. Hubungan searah berarti bahwa dengan meningkatnya nilai NPM maka semakin meningkat pula ROI. Nilai
koefisien sebesar 1,547 menunjukkan bahwa setiap peningkatan sales penjualan sebesar 1 kali akan menyebabkan peningkatan EAT sebesar 1,547 kali
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa NPM berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROI. Berdasarkan t
hitung
-nya NPM juga lebih besar dari pada t
tabel
hal ini menunjukkan bahwa secara parsial NPM berpengaruh signifikan terhadap Return On Investment. NPM merupakan laba netto per rupiah penjualan
dimana faktor yang membuat variabel Net Profit Margin berpengaruh secara parsial dan searah dengan Return On Invesment antara lain besarnya persediaan
yang dimiliki pada satu periode tahun tertentu tersedia sesuai pemintaan dan ekspor kopi mengalami peningkatan yang berarti. Sehingga laba yang diperoleh
sesuai dengan yang diharapkan perusahaan, hal ini sesuai dengan teori Bambang 43:2001 yang menunjukkan hubungan antara ROI dan Net Profit Margin NPM
disebut Du-pont Sistem sehingga dalam perhitungan rasio keuntungan netto sesudah pajak dengan jumlah investasiaktiva dalam Du-pont system
diperhitungkan juga bunga dan pajak sehingga dapat meningkatkan ROI.
d. Variabel Operating Rasio
Variabel Operating Ratio memiliki koefisien regresi bertanda positif dengan nilai sebesar 0,01330. Variabel ini mengukur biaya operasi per rupiah
penjualan dengan mengukur harga pokok penjualan, biaya administrasi, biaya umum terhadap penjualan umum yang digunakan perusahaan untuk
memaksimalkan penjualan umum kopi glondong dan meminimalkan biaya operasi secara ekspor dalam memperoleh keuntungan. Secara parsial koefisien tersebut
55
tidak berpengaruh signifikan terhadap Return On Investment ROI karena t
hitung
- nya lebih kecil dari t
tabel.
Variabel tersebut memiliki signifikansi sebesar 0,90 yang berada di atas α penelitian sebesar 5 atau 0,05.
Faktor yang membuat variabel Operating Ratio tidak berpengaruh secara parsial namun searah terhadap Return On Investment antara lain besarnya biaya
operasi yang dikeluarkan perusahaan pada satu periode tahun tertentu selalu meningkat sehubungan dengan laba yang meningkat juga namun ekspor kopi
tidak mengalami peningkatan yang berarti. Sehingga laba yang diperoleh juga tidak sesuai dengan yang diharapkan perusahaan
e. Variabel Firm Size