44
4.2.8 Ketetapan Pajak Ekspor
Izin ekspor oleh pemerintah sudah diberlakukan sejak dulu dari tahun 80an eksport sudah berlaku di Indonesia, hasil–hasil pertanian termasuk kopi sudah
menjadi komoditas ekspor kenegara-negara tujuan ekspor. Kemudahan Izin Ekspor dalam hal ini adalah bagaimana hambatan dan tanggapan pemerintah
dalam memberikan izin ekspor terhadap produk kopi tersebut. Sebelumnya, pemerintah diketahui berencana menghapuskan PPN produk primer. Pemerintah
melakukan amandemen UU No.182000, yang antara lain tidak lagi menjadikan produk pertanian sebagai obyek pajak karena sebelumnya ada tarif karantina yang
memberatkan pengusaha, yaitu tarif karantina pemasukan benih atau bibit yang perlu dibuat variasi besaran tarifnya www.pajak.co.id
.
Maka dari itu dalam penelitian ini menggunakan variabel dummy dalam pengukurannya dimana
sebelum terjadi revisi sebelum tahun 2003 yang tarif PPN nya masih bernilai 10 akan bernilai 0 sedangkan sesudah revisi sesudah tahun 2003 dimana tarif PPN
bernilai 0 akan diberi nilai 1. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.8 Nilai Ketetapan Pajak Ekspor perusahaan eksportir kopi tahun 2000 sampai dengan 2005
Ketetapan Pajak Eksport No
Nama Perusahaan
2000 2001
2002 2003
2004 2005
1 PT. ATM
1 1
1 2
PT. AWP 1
1 1
3 PT. TRQ
1 1
1 4
PT. AVI 1
1 1
5 PT. LKM
1 1
1 Sumber : Kantor Pemeriksaan dan Penyidikan Pajak Jember
Pada Tabel 4.8 terlihat bahwa angka sebelum tahun 2003 bernilai 0 sedangkan pada tahun 2003 dan seterusnya angka bernilai 1, hal ini menunjukkan
bahwa ketetapan pajak terjadi perubahan setelah tahun 2003 dimana terjadi
45
penghapusan Pajak Pertambahan Nilai sebesar 10 dalam komoditas pertanian termasuk juga kopi. Menurut AEKI Sekjen Asosiasi Ekportir Kopi Indonesia
memprediksikan nilai ekspor kopi bakal naik sedikitnya 5 setelah pemerintah memutuskan penghapusan PPN Pajak pertambahan nilai tersebut.
4.3 Analisis Regresi Linier Berganda