Zarwaini : Gambaran Pemaparan Gas Amoniak Terhadap Gangguan Sistem Pernafasan pada Tenaga Kerja di Bulk Storage Unit Pengantongan Pupuk PT. Pupuk Iskandar Muda Lhokseumawe Tahun 2007, 2007
USU Repository © 2009
berat sering hemoragik dengan obstruksi saluran nafas dan atau edema paru. Gangguan fungsi paru tipe restriktif dapat timbul akibat kerusakan akut bila
ada edema alveolar misalnya akibat paparan uap seng. Gangguan ini biasanya sementara dan mereda dalam beberapa bulan. Paparan lain misalnya
terhadap oksida nitrogen, dapat mengakibatkan kerusakan permanen saluran nafas kecil.Syaifuddin, 1996.
2.2. Tinjauan Amoniak
2.2.1. Sifat Fisik dan Kimia Amoniak
Amoniak merupakan bahan kimia dengan formula molekul NH
3.
Molekul amoniak mempunyai bentuk segi tiga. Amoniak mempunyai sifat fisik dengan
titik didih - 33,34 C, titik beku -77,73
C. Amoniak adalah gas yang tidak mempunyai warna lutsinar dengan bau yang tajam menyengat.
Amoniak juga digunakan untuk produksi serat sintetik, plastik dan bahan peledak. Amoniak tidak bertahan lama dalam lingkungan karena amoniak
tersebut di daur ulang secara alami. Alam mempunyai cara untuk menggabungkan dan mengubah amoniak. dalam tanah atau air, tanaman dan
mikroorganisme dengan cepat mengambil amoniak. Setelah pupuk yang mengandung amoniak dipergunakan dalam tanah, jumlah amoniak dalam tanah
menurun ke tingkat yang rendah dalam beberapa hari. Di udara amoniak paling lama bertahan kira-kira 1 minggu.http:ms.wikipedia.orgwikiAmmonia
Di dekat tempat pembuangan sampah, amoniak dapat ditemukan dalam bentuk gas. Amoniak dapat ditemukan larut dalam kolam atau badan
air. Amoniak juga dapat ditemukan melekat di tanah pada tempat sampah.
Zarwaini : Gambaran Pemaparan Gas Amoniak Terhadap Gangguan Sistem Pernafasan pada Tenaga Kerja di Bulk Storage Unit Pengantongan Pupuk PT. Pupuk Iskandar Muda Lhokseumawe Tahun 2007, 2007
USU Repository © 2009
2.2.2. Pemaparan Amoniak
Pemaparan amoniak terhadap manusia adalah melalui pernafasan dan kontak dengan kulit serta mata. Amoniak juga dapat masuk kedalam tubuh
melalui mulut yakni dengan makanan atau minuman yang mengandung amoniak. Adapun pemaparan amoniak terhadap manusia terbagi atas dua :
1. Pemaparan Akut Pemaparan gas amoniak atau larutan amoniak cair yang akut dapat
menghasilkan kerusakan mata, kulit dan saluran pernafasan. Penelitian yang pernah dilakukan Anderson dan Hagard 1943 tentang efek
amoniak akut terhadap manusia, bahwa toleransi pemaparan singkat maksimum amoniak adalah 300 - 500 ppm dalam waktu 0,5-1 jam. Peneliti lain yakni
Silverman dkk 1946 juga melakukan penelitian yang sama dan ia menemukan bahwa terdapat perubahan rate pernafasan dan juga perubahan
dari iritasi ringan ke iritasi sedang pada 7 subjek penelitiannya yang terpapar dengan konsentrasi amoniak sebesar 500 ppm dalam waktu 0,5 jam.
Mulder dan Van der Zahm 1967 melaporkan bahwa pemaparan amoniak dengan kadar sebesar 5000 - 10.000 ppm adalah sangat fatal. Smyth 1956
melaporkan bahwa pemaparan amoniak dengan kadar 2500 - 6000 ppm dipertimbangkan berbahaya bagi kehidupan manusia.
Beberapa institusi berikut ini juga mengeluarkan ketentuan-ketentuan yang mengatur batas pemaparan singkat dari amoniak. Diantaranya American
Industrial Hygiene Association AIHA tahun 1988 mengeluarkan berupa panduan
terhadap pemaparan singkat amoniak yaitu Emergency Response Planning
Zarwaini : Gambaran Pemaparan Gas Amoniak Terhadap Gangguan Sistem Pernafasan pada Tenaga Kerja di Bulk Storage Unit Pengantongan Pupuk PT. Pupuk Iskandar Muda Lhokseumawe Tahun 2007, 2007
USU Repository © 2009
Guidel ERPGs dengan 3 tingkat :
ERPG 1……………………………..25 ppm ERPG 2……………………………200 ppm
ERPG 3………………………… .1000 ppm
U.S Navy Standard sU.S Bureau of Ships 1962 mengeluarkan batas
konsentrasi maksimum yang diizinkan Maximum Allowable Concentrations yaitu :
Pemaparan kontinu 60 hari : 25 ppm 1 Jam : 400 ppm
Batas pemaparan amoniak yang diklasifikasikan ke dalam bentuk tingkatan-tingkatan tersebut diatas menunjukkan tingkat keparahan yang akan
ditimbulkan oleh amoniak. Sedangkan National Research Council NRC tahun 1987 juga mengeluarkan panduan berupa pemaparan singkat yakni Emergency
Exposure Guidanc Levels EEGLs: 1 Jam EEGL : 100 ppm
24 Jam EEGL : 100 ppm Berbeda dengan kedua panduan diatas yaitu yang dibuat oleh AIHA dan
U.S. Navy Standar , dalam hal ini NRC membuat panduan batas pemaparan untuk
amoniak yaitu sebesar 100 ppm untuk waktu pemaparan yang sama yakni 1 jam dam 24 jam. Sementara itu National Institute for Occupational Savety and
Health NIOSH, Occupational Savety Adminisration OSHA dan Amerika
Conference Goverment IndustriaL Hygiene mengeluarkan pernyataan ketentuan
Zarwaini : Gambaran Pemaparan Gas Amoniak Terhadap Gangguan Sistem Pernafasan pada Tenaga Kerja di Bulk Storage Unit Pengantongan Pupuk PT. Pupuk Iskandar Muda Lhokseumawe Tahun 2007, 2007
USU Repository © 2009
berupa STEL Short Term Exposure Limit yaitu sebesar 35 ppm dengan waktu pemaparan selama 15 menit.http:www.cdc.govcdc.html.
2. Pemaparan Kronik Keracunan yang disebabkan oleh pemaparan kronik tidak sering terjadi.
Pemaparan berulang dari amoniak dapat menyebabkan iritasi kronik dari saluran pernafasan. Bronkhitis kronik dan jalan nafas hiperaktif sering tercatat
pada laporan kasus. Iritasi kronik dari konjugtiva juga dapat terjadi. Amoniak Tidak dipertimbangkan sebagai penyebab penyakit kanker.
http:www.Group.comListperbapeljpkm-1. Toleransi terhadap iritasi yang disebabkan pemaparan amoniak berulang
akan menyebabkan adaptasi pekerja dapat terbiasa terhadap efek pemaparan amoniak tersebut.Proctor N.H dan Hughes,1978.
2.2.3. Nilai Ambang Batas