Zarwaini : Gambaran Pemaparan Gas Amoniak Terhadap Gangguan Sistem Pernafasan pada Tenaga Kerja di Bulk Storage Unit Pengantongan Pupuk PT. Pupuk Iskandar Muda Lhokseumawe Tahun 2007, 2007
USU Repository © 2009
terpapar pada konsentrasi yang lebih tinggi. Amoniak yang tertelan meskipun dalam jumlah kecil, baik yang berasal dari pembersih rumah tangga, pembersih
jendela atau di pabrik kimia dapat menyebabkan rasa terbakar di mulut dan tenggorokan. Beberapa tetes dari amoniak cair yang tertumpah ke kulit dan
mata akan menyebabkan rasa sakit seperti terbakar jika tidak dibersihkan atau dicuci dengan cepat. Pemaparan amoniak yang lebih tinggi pada mata dapat
menyebabkan kerusakan mata dan pada akhirnya dapat menimbulkan kebutaan. Kadar resiko minimal Minimal Risk Level MRLs
dapat terlihat pada tabel 2.1. Ketentuan kadar resiko minimal ini dapat berasal dari manusia yang berhasil
didapat dari penelitian pengaruh amoniak, baik untuk pemaparan singkat maupun untuk pemaparan dalam jangka waktu yang lama.
Pemaparan melalui inhalasi dari konsistensi dalam kadar 2500 - 6500 ppm dapat menyebabkan iritasi kornea yang berat, dyspnea, bronchospasme, chest pain,
edema paru dan dapat lebih fatal lagi; produksi sputum pink frothy sering terjadi. Juga dapat terjadi bronkhitis atau pneumonia, serta beberapa penurunan fungsi
paru pernah dilaporkan.http :www.cdc.govTexProfilesphs 9003.html
2.3. Kerangka Konsep
Tenaga Kerja o
Umur o
Pendidikan o
Masa Kerja
Zarwaini : Gambaran Pemaparan Gas Amoniak Terhadap Gangguan Sistem Pernafasan pada Tenaga Kerja di Bulk Storage Unit Pengantongan Pupuk PT. Pupuk Iskandar Muda Lhokseumawe Tahun 2007, 2007
USU Repository © 2009
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui gambaran pemaparan gas amoniak terhadap gangguan sistem pernafasan pada
tenaga kerja di Bulk Storage unit pengantongan pupuk PT. Pupuk Iskandar
Muda Lhokseumawe. 3.2
. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di lokasi Bulk Storage Unit Pengantongan Pupuk PT. Pupuk Iskandar Muda PT. PIM Lhokseumawe.
Adapun alasan pemilihan lokasi penelitian adalah karena belum pernah dilakukan penelitian yang sama di perusahaan tersebut.
3.2.2 . Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan Juni – Agustus 2007.
3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi
Populasi meliputi seluruh tenaga kerja yang bekerja pada lokasi Bulk Storage
Unit Pengantongan Pupuk PT. Pupuk Iskandar Muda Gas Amoniak
NH
3
Gangguan Sistem Pernafasan
Zarwaini : Gambaran Pemaparan Gas Amoniak Terhadap Gangguan Sistem Pernafasan pada Tenaga Kerja di Bulk Storage Unit Pengantongan Pupuk PT. Pupuk Iskandar Muda Lhokseumawe Tahun 2007, 2007
USU Repository © 2009
Lhokseumawe yaitu 24 orang. 3.3.2. Sampel
Jumlah sampel yang menjadi subjek penelitian adalah 24 orang
3.4. Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. 1. Data primer diperoleh dengan cara pengambilan sample udara
parameter NH
3
dengan menggunakan alat Mini Pump Impinger dengan bantuan petugas dari Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Medan, serta
pengisian kuesioner oleh tenaga kerja di bagian Bulk Storage. 2. Data sekunder mencakup data umum perusahaan yang diperoleh
dari bagian Diklat dan
Biro Perencanaan
Produksi dan
Pengawasan Proses PT. Pupuk Iskanda Muda.
3.5 Definisi Operasional
1. Gas Amoniak adalah gas yang berasal dari pupuk urea di lokasi Bulk
Storage.
2. Tenaga Kerja adalah pekerja yang bekerja di lokasi Bulk Storage Unit Pengantongan Pupuk PT. Pupuk Iskandar Muda Lhokseumawe.
3. Gangguan Sistem Pernafasan merupakan gangguan pada saluran pernafasan
yang ditandai dengan adanya gejala-gejala gangguan pernafasan yang dialami oleh pekerja di lokasi Bulk Storage.
4. Umur adalah usia tenaga kerja yang dihitung berdasarkan ulang tahun terakhir pada saat dilakukan penelitian.
Zarwaini : Gambaran Pemaparan Gas Amoniak Terhadap Gangguan Sistem Pernafasan pada Tenaga Kerja di Bulk Storage Unit Pengantongan Pupuk PT. Pupuk Iskandar Muda Lhokseumawe Tahun 2007, 2007
USU Repository © 2009
5. Pendidikan adalah jenjang pendidikan formal tertinggi pekerja yang telah diselesaikannya.
6. Masa kerja adalah jangka waktu dalam tahun yang dihitung pada saat tenaga kerja pertama kali bekerja sampai pada saat penelitian ini dilakukkan.
3.6. Aspek Pengukuran