Sri Agustina Rejeki Silalahi : Tanggung Jawab Perusahaan Dalam Penyampaian Prospektus Di Pasar Modal, 2008.
USU Repository © 2009
Undang-Undang Pasar Modal ini untuk menginformasikan kepada masyarakat dalam waktu yang tepat seluruh informasi materiel mengenai usahanya atau
efeknya yang dapat berpengaruh kepada keputusan pemodal terhadap efek dimaksud dan atau harga dari efek tersebut.
123
Pasal 80, 81, dan Pasal 90 Undang-Undang Pasar Modal Tahun 1995 melarang pencantuman fakta materiel yang tidak benar dan pernyataan yang
menyesatkan dengan ancaman ganti rugi secara perdata dan ancaman hukuman pidana bagi pelanggaran ketentuan tersebut.
B. Tanggung jawab Perusahaan dalam Penyampaian Prospektus
Perusahaan emiten, penjamin emisi, dan pihak-pihak lainnya yang terlibat dalam proses penawaran umum dapat menjadi sasaran gugatan hukum baik secara
perdata maupun secara pidana. Securities Act of 1933 membebankan tanggung jawab ini berdasarkan Section 11, Section 12 dan Section 14. Dapat pula dilihat
ketentuan yang serupa dalam Undang-Undang Pasar Modal Tahun 1995.
124
123
Pasal 1 ayat 25 Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.
124
Asril Sitompul, Op. Cit., hal. 45.
Prospektus dapat diterbitkan oleh emiten, akan tetapi biasanya yang ditunjuk oleh perusahaan untuk membuat prospektus ialah penjamin emsi yang
mempunyai hubungan bisnis dengan perseroan terbatas tersebut. Baik oleh perusahaan maupun oleh penjamin emisi, biasanya dalam penyusunan prospektus
membutuhkan bantuan profesional seperti bantuan dari profesi penunjang pasar modal.
Sri Agustina Rejeki Silalahi : Tanggung Jawab Perusahaan Dalam Penyampaian Prospektus Di Pasar Modal, 2008.
USU Repository © 2009
Yang harus disadari oleh para pihak yang terlibat dalam pembuatan prospektus adalah bahwa prospektus tersebut merupakan dokumen yang akan
disebarluaskan kepada publik, dan yang akan dinilai oleh masyarakat khususnya calon investor, oleh karena itu dalam penyusunan harus dengan hati-hati.
Prinsip kehati-hatian dalam mengungkapkan informasi yang dapat memberikan pengaruh secara langsung atau tidak langsung bagi calon investor,
harus menjadi bahan pertimbangan bagi siapa saja. Bila si pelaku dengan sengaja melakukan pelanggaran, yang biasanya dapat terbukti pada rekayasa laporan
keuangan, adanya fakta materiel yang sengaja disembunyikan atau dihilangkan, menyebabkan informasi tersebut bersifat menyesatkan.
Siapakah yang bertanggung jawab jika ada pihak-pihak yang menderita kerugian akibat adanya prospektus yang menyesatkan. Penjamin emisi menduduki
posisi penting. Pasal 1 angka 17 UUPM memberikan defenisi sebagai berikut: Penjamin
emisi efek adalah pihak yang membuat kontrak dengan Emiten untuk melakukan penawaran umum bagi kepentingan Emiten dengan atau tanpa kewajiban untuk
membeli sisa efek yang tidak terjual.
125
Pertanggungjawaban hukum dari penjaminan emisi dalam kaitannya dengan pelaksanaan prinsip keterbukaan pada perdagangan saham di pasar
perdana, akan berhadapan dengan masalah-masalah yang timbul dari kegiatan Penjamin emisi adalah perusahaan yang
menjamin penjualan obligasi. Pada dasarnya penjamin emisi merupakan mediator antara emiten dengan pemodal.
125
Pasal 1 angka 17 Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.
Sri Agustina Rejeki Silalahi : Tanggung Jawab Perusahaan Dalam Penyampaian Prospektus Di Pasar Modal, 2008.
USU Repository © 2009
penjaminan emisi tersebut. Misalnya, Penjamin Emisi dalam kasus Huddleston ikut digugat melalui class action oleh pembeli saham berkenaan dengan masalah
pelanggaran prinsip keterbukaan dalam prospektus dan penawaran saham.
126
Status penjamin emisi di antara para pihak yang terlibat dalam perdagangan efek ini cukup unik, dimana selain daripada penasihat hukum
perusahaan, penjamin emisi ini juga merupakan pihak yang melaksanakan kegiatan due diligence secara terus menerus sampai penawaran umum
dilaksanakan.
127
Bapepam sebagai badan suatu pengawas bertanggung jawab atas pembinaan, pengaturan dan pegawasan kegiatan pasar modal dengan tujuan untuk
mewujudkan terciptanya kegiatan pasar modal yang teratur, wajar dan efisien serta melindungi kepentingan pemodal dan masyarakat. Di antara seluruh pelaku
pasar modal, maka tanggung jawab terbesar terletak pada emiten. emiten yang Tanggung jawab hukum akan timbul bagi para pelaku pasar modal apabila
padanya terdapat unsur kesalahan. Dalam hukum pidana kesalahan dapat berupa kejahatan dan pelanggaran sedangkan dalam hukum perdata, jika tanggung jawab
tersebut berasal dari perbuatan melawan hukum, maka wujudnya dapat berupa perbuatan dengan unsur kesengajaan atau kurang hati-hati atau karena ingkar
janji, kesalahan moral dalam mematuhi kode etik profesi. Kalau terjadi kesalahan dalam bidang keuangan maka akuntan publik ikut bertanggung jawab. Tanggung
jawab profesi penunjang juga terbatas karena pada dasarnya hanya mempunyai tanggung jawab berasumsi atau tanggung jawab di atas kertas.
126
Bismar Nasution, Op. Cit., hal. 137.
127
Asril Sitompul, Op. Cit., hal. 59.
Sri Agustina Rejeki Silalahi : Tanggung Jawab Perusahaan Dalam Penyampaian Prospektus Di Pasar Modal, 2008.
USU Repository © 2009
sering diajukan ke pengadilan, hal ini wajar mengingat emitenlah sebagai pemilik kegiatan dan memungut hasil dari listing tersebut.
128
1. Duduk Perkara
C. Analisis Kasus PT Perusahaan Gas Negara