Rismala Saputri : Tinjauan Juridis Dan Kriminologi Kejahatan Penggelapan Sepeda Motor Di PT. Federal International Finance FiIF Cabang Medan, 2008.
USU Repository © 2009
pejanjian kredit. Banyaknya kejahatan penggelapan yang terjadi di PT. Federal International Finance FIF Cabang Medan membuat kita harus melakukan
sesuatu untuk menaggulangi atau memperkecil angka penggelapan sepeda motor tersebut. Karena adanya penggelapan sepeda motor ini tidak hanya merugikan
pihak PT. Federal International Finance FIF Cabang Medan tetapi juga menimbulkan resiko yang besar bagi pihak yang bersangkutan dengan perjanjian
kedit khususnya, seperti penjamin yang merupakan orang yang menjamin pelunasan hutang konsumen, atau pihak ketiga yang membeli sepeda motor kredit
yang digelapkan karena membeli dengan tidak dilengkapi surat-surat yang lengkap BPKB dan dapat dijerat dengan pasal penadahan 480 KUHP.
C. Faktor-Faktor Yang Mendorong Terjadinya Kejahatan Penggelapan
Sepeda Motor di PT. FIF Cabang Medan
Dari hasil penelitian para pakar yang berlandaskan berbagai cara pendekatan dan pengamatan dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor penyebab
terjadinya penggelapan sepeda motor kredit adalah :
a. Faktor Intern
Faktor Intern Endogen merupakan faktor-faktor yang berasal dari dalam diri individu sendiri. Faktor Internal Endogen ini telah ada sejak kelahiran.
Dengan kata lain faktor internal adalah semua sifat, bakat, kemampuan dalam bentuk potensi, proses perkembangannya dan kecepatannya ditentukan oleh
susuan gen dan faktor endogen umum yang individual. Secara umum, berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis
terhadap faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kejahatan penggelapan
Rismala Saputri : Tinjauan Juridis Dan Kriminologi Kejahatan Penggelapan Sepeda Motor Di PT. Federal International Finance FiIF Cabang Medan, 2008.
USU Repository © 2009
sepeda motor kredit di PT. FIF Cabang Medan, yang berasal dari internal pelaku adalah :
1. Faktor Keluarga
Keluarga adalah lingkup terkecil yang dapat membentuk kepribadian seseorang. Pola tingkah laku seseorang sangat dipengaruhi oleh keluarganya,
dalam hal ini peran orang tua sangat penting. Orang tua mempunyai tanggung jawab atas pendidikan, penanaman modal
dan agama dalam diri anak-anak. Hubungan yang serasi dan harmonis, kesatuan pendapat dan kemanunggalan sikap dalam membawa anak-anak menghadapi
hidup dan kehidupan dengan segala tantangannya akan memungkinkan pertumbuhan yang serasi antara jiwa dan raga si anak.
Apabila orang tua dapat mendidik moral, tingkah laku dan agama anak maka akan kecil kemungkinan seorang anak dapat melakukan kejahatan. apalagi
kejahatan yang menyangkut harta kekayaan benda seperti penggelapan. Oleh karena itu orang tua harus mampu menggerakkan hati anak-anak
mereka kepada kebaikan-kebaikan dan menjauhkan dari kejahatan.
2. Pemanfaatan Kesempatan Terjadinya Kejahatan
Kejahatan dapat muncul bukan hanya dari adanya niat si pelaku tetapi juga karena adanya kesempatan. Tindakan atau aksi kriminil yang dilakukan oleh para
penjahat karena adanya hal-hal yang mendukung, karena adanya suatu
Rismala Saputri : Tinjauan Juridis Dan Kriminologi Kejahatan Penggelapan Sepeda Motor Di PT. Federal International Finance FiIF Cabang Medan, 2008.
USU Repository © 2009
kesempatan yng membuat kemungkinan tindakan kriminil itu berlangsung. Adanya kesempatan inilah yang dimanfaatkan pelaku untuk melakukan aksinya.
Adapun hal-hal yang memberi kesempatan bagi terlaksananya penggelapan sepeda motor di PT. Federal International Finance FIF Cabang
Medan sesuai dengan hasil penelitian di lapangan adalah sebagai berikut : a.
Mudahnya mendapatkan fasilitas kredit Untuk memperoleh fasilitas kredit di PT. Federal Internasional Finance
FIF pelaku hanya perlu melengkapi persayaratan berupa : Foto copy Kartu Tanda Penduduk KTP, kartu keluarga, slip gaji dan rekening air, listrik, atau
telepon. Untuk meyakinkan pihak PT. Federal International Finance FIF bahwa pelaku dapat memenuhi kewajiban pembayaran setiap bulannya, pelaku dapat
mengajukan seseorang sebagai penjamin. Orang inilah yang akan menanggung resiko apabila pelaku melanggar perjanjian. Setelah syarat administrasi ini
terpenuhi maka pihak PT. Federal International Finance FIF akan melakukan survey langsung ke lapangan untuk memastikan bahwa data yang ada di formulir
isian telah sesuai dengan kenyaataan yang ada di lapangan. Apabila telah sesuai dan memenuhi persyaratan untuk mendapatkan kredit maka PT. Federal
International Finance akan mencairkan dana untuk membiayai sepeda motor tersebut. Pelaku hanya membayar uang muka dan angsuran setiap bulannya yang
besarnya dan lama waktu kredit sesuai dengan ketentuan. b.
Jumlah uang muka dan angsuran yang terjangkau. Untuk melakukan kredit sepeda motor seorang konsumen hanya cukup
membayar uang muka yang besarnya ditentukan oleh perusahaan dan dapat dijangkau masyarakat. Pada periode tertentu PT. Federal International Finance
Rismala Saputri : Tinjauan Juridis Dan Kriminologi Kejahatan Penggelapan Sepeda Motor Di PT. Federal International Finance FiIF Cabang Medan, 2008.
USU Repository © 2009
FIF menawarkan subsidi uang muka dan diskon atau potongan harga uang angsuran untuk sepeda motor Honda type tertentu. Besarnya jumlah uang
angsuran dipengaruhi oleh besarnya uang muka yang dibayarkan. Adanya kemudahan yang ditawarkan ini sering menyebabkan munculnya niat masyarakat
untuk melakukan kejahatan karena dengan mengeluarkan uang yang tidak begitu besar sepeda motor dapat beralih ke tangan masyarakat.
c. Adanya kolusi dengan internal perusahaan karyawan
Untuk memperoleh pembiayaan sepeda motor bagi konsumen harus memenuhi kriteria yang diajukan oleh pihak perusahaan adalah :
Usaha berjalan minimal 3 tahun. Dilihat jenis usaha dan prospeknya.
Gajipenghasilan ± Rp.1.500.000,-bulan.
Memiliki rumah sendiri.
Persetujuan suamiistri.
Alamat kantortempat usaha.
Ketentuan ini berlaku secara resmi dari perusahaan. Pada tahap survey di lapangan surveyor akan melihat apakah konsumen dapat memenuhi kriteria
tersebut. Apabila kriteria tersebut tidak terpenuhi maka permohonan kredit akan ditolak.
Namun pada kenyataannya sering dijumpai seorang konsumen yang tidak memenuhi kriteria yang ditentukan juga dapat memperoleh fasilitas kredit. Hal
ini tentunya mengidentifikasi adanya “permainan” antara konsumen dengan pihak karyawan surveyor.
d. Adanya sistem target bagi karyawan
Rismala Saputri : Tinjauan Juridis Dan Kriminologi Kejahatan Penggelapan Sepeda Motor Di PT. Federal International Finance FiIF Cabang Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Dalam perusahaan leasing terdapat penetapan target yang harus dipenuhi oleh karyawan, termasuk di PT. Federal International Finance FIF Cabang
Medan. Bagi karyawan ditetapkan bahwa target perbulan nya harus dapat dipenuhi oleh karyawan karena target ini sangat berpengaruh bagi pendapatangaji
mereka. Pendapatan karyawan di PT. Federal International Finance FIF Cabang Medan terdiri dari gaji pokok dan insentif. Gaji pokok besarnya ditentukan
berdasarkan posisi atau jabatan masing-masing sedangkan insentif adalah bonus gaji bagi karyawan yang besarnya tergantung dari seberapa besar karyawan
tersebut dapat memenuhi target yang ditetapkan perusahaan. Berdasarkan wawancara penulis dengan Bpk. Chandra Zaini selaku
surveyor, bahwa target yang harus dipenuhi oleh petugas lapangan adalah menyelesaikan 75 masalah yang ditanganinya dengan terjun langsung ke
lapangan. Ada beberapa target yang ditetapkan oleh perusahaan diantaranya adalah sebagai
berikut : a. Booking Quality. Target yang ditetapkan untuk surveyor. Seorang surveyor
harus melakukan survey langsung ke lapangan untuk menentukan apakah seorang konsumen memenuhi syarat atau tidak untuk mendapatkan
pembiayaan kredit sepeda motor. Penentuan ini didasarkan pada kualitas konsumen.
b. Account Collection. Target yang ditetapkan untuk kolektorpenagih.
Seorang kolektor bertugas untuk menagih pembayaran kredit pada konsumen yang telah menunggak dan membuat penjadwalan kapan
konsumen yang menunggak tersebut akan malakukan pembayaran.
Rismala Saputri : Tinjauan Juridis Dan Kriminologi Kejahatan Penggelapan Sepeda Motor Di PT. Federal International Finance FiIF Cabang Medan, 2008.
USU Repository © 2009
c. Rolling. Target yang ditetapkan untuk Eksekutor. Penetuan target
berdasarkan penyelesaian kasus yang ditangani. d.
Marketing. Target penjualan yang harus dipenuhi adalah sebanyak 1000 unit setiap bulannya.
Apabila target yang ditetapkan ini dapat dipenuhi oleh karyawan maka mereka akan memperoleh pendapatan yang besar pada akhir bulan.
b. Faktor Ekstern
Faktor Ekstern merupakan faktor yang berasal dari luar indvidu yang tercakup dalam faktor lingkungan seperti lingkungan keluarga, masyarakat,
geografis dan fasilitas yang ada di dalamnya seperti ; makanan, kesempatan, belajar dan lainnya.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis, faktor-faktor eksternal yang mendorong terjadinya penggelapan sepeda motor kredit adalah :
1. Tekanan Ekonomi
Keadaan perekonomian yang serba sulit saat ini disebabkan oleh krisis moneter yang berkepanjangan sejak tahun 1998 hingga sekarang bahkan harga kebutuhan
hidup terus meningkat. Keadaan ini membuat masyarakat bingung karena pendapatan yang diperoleh terkadang tidak sesuai dengan kebutuhan yang
semakin meningkat. Sementara kebutuhan hidup keluarga, anak dan istri harus tetap dipenuhi. Perubahan keadaan ekonomi tentunya akan sangat mempengaruhi
kehidupan masyarakat. Kondisi perekonomian yang tidak stabil dan terus meningkatnya kebutuhan pokok menyebabkan masyarakat tertekan sehingga
Rismala Saputri : Tinjauan Juridis Dan Kriminologi Kejahatan Penggelapan Sepeda Motor Di PT. Federal International Finance FiIF Cabang Medan, 2008.
USU Repository © 2009
mudah melakukan kejahatan. Bagi masyarakat dalam kondisi ekonomi yang sulit meminjam uanghutang menjadi solusi yang aman untuk sementara bagi mereka.
Wawancara dengan Bpk. Dedi Pasaribu selaku Eksekutor PT. Federal International Finance FIF Cabang Medan :
“Rata-rata yang melakukan kejahatan penggelapan sepeda motor di PT. Federal International Finance FIF Cabang Medan adalah mereka yang
terlilit masalah hutang piutang. Mereka terpaksa menjual atau menggadaikan sepeda motor untuk membayar hutang dan memenuhi kebutuhan hidup
keluarga”
48
2. Faktor Lingkungan
.
Penyebab terjadinya kejahatan adalah lingkungan. Dunia adalah bertanggung jawab terhadap bagaimana jadinya saya dari pada diri saya sendiri
49
48
Wawancara dengan Bpk.Chadra Zaini Collector PT. Federal International Finance Cabang Medan
49
Chainur Arrasjid, Op. Cit, hal.51-52.
. Sejak dilahirkan manusia hidup di dalam suatu lingkungan tertentu yang menjadi
wadah bagi kehidupannya. Lingkungan tersebut merupakan keseluruhan dari kondisi maupun benda yag ditempah manusia dan yang mempengaruhi seluruh
kehidupanya. Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa lingkungan tersebut merupakan segala sesuatu yang ada di sekeliling manusia, baik yang bersifat
material maupun immaterial dan juga yang hidup maupun yang tidak hidup. Semua hal-hal tersebut mempengaruhi kehidupan manusia dan dipengaruhi oleh
manusia.
Rismala Saputri : Tinjauan Juridis Dan Kriminologi Kejahatan Penggelapan Sepeda Motor Di PT. Federal International Finance FiIF Cabang Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Menurut pendapat mahzab lingkungan, ada beberapa faktor lingkungan yang dapat dipandang sebagai sebab kejahatan, yaitu ;
a Lingkungan yang memberi kesempatan akan timbulnya kejahatan.
b Lingkungan pergaulan yang memberi contohtauladan.
c Lingkungan ekonomi
50
Lingkungan sosial yang menunjukkan kesenjangan antara kalangan yang mampu dan kurang mampu, dengan adanya kekayaan yang dipertontonkan akan
membangkitkan nafsu ingin memiliki yang lebih besar bagi yang kurang mampu sehingga mendorong timbulnya kejahatan. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa
budaya masyarakat Indonesia yang masih kental dengan aroma iri hati. Melihat tetangga punya barang baru maka akan cepat muncul rasa ingin memiliki barang
yang sama agar tidak ketinggalan. Tidak mampu membeli tunai maka kredit adalah cara yang paling mudah. Ketika pembayarannya mulai bermasalah dan
keadaan ekonomi sulit maka akan mendorong timbulnya kejahatan penggelapan. Adapun faktor lingkungan yang dapat mendukung terlaksananya kejahatan
penggelapan sepeda motor adalah : .
a. Faktor Adanya Agen Perantara
Agen perantara adalah pihak yang menjadi penghubungperantara antara konsumen dan PT. Federal International Finance. Agen inilah yang akan
mengurus semua kelengkapan persyaratan yang diperlukan untuk pengajuan kredit sepeda motor di PT. Federal International Finance.
Dalam hal kredit di perusahaan leasing, agen sangat berperan bagi pihak konsumen dan perusahaan. Bagi konsumen yang tidak ingin repot dan bisa cepat
50
Ediwarman, Op. Cit., USU Press, Medan, 1994, hal. 74.
Rismala Saputri : Tinjauan Juridis Dan Kriminologi Kejahatan Penggelapan Sepeda Motor Di PT. Federal International Finance FiIF Cabang Medan, 2008.
USU Repository © 2009
mendapatkan kredit sepeda motor, agen adalah orang yang tepat. Sedangkan bagi pihak perusahaan khususnya karyawan lapangan, agen sangat membantu untuk
pemenuhan target penjualan sepeda motor. Dan bagi agen sendiri, keuntungannya adalah mendapatkan komisi atas jasanya yang akan ia terima dari konsumen dan
pihak perusahaan. Adanya saling ketergantungan inilah yang menyebabkan seringnya timbul kejahatan penggelapan sepeda motor.
b. Faktor Adanya Penadah
Penadah adalah orang yang menampung sepeda motor kredit yang belum lunas pembayarannya. Penadah disini adalah orang yang menerima gadai atau
menerima penjualan barang yang berasal dari hasil kejahatan. Pelaku penggelapan menjual atau menggadaikan sepeda motor kredit tersebut kepada penadah dengan
harga yang lebih murah. c.
Faktor Adanya Penjamin Penjamin adalah orang yang menjamin seluruh hutang seseorang dan
bertanggung jawab untuk membayar hutang tersebut apabila pihak yang dijaminkan tersebut tidak memenuhi kewajibannya.
Adanya penjamin inilah yang juga menyebabkan pelaku penggelapan mudah melaksanakan kejahatan. Apabila penjamin adalah orang yang mempunyai
pengaruh yang cukup kuat di masyarakat atau merupakan oknum aparat penegak hukum maka akan sangat meyakinkan pihak perusahaan. Pengajuan kredit
tentunya akan diterima dan sepeda motor akan langsung dapat dimiliki.
3. Faktor Teknologi
Rismala Saputri : Tinjauan Juridis Dan Kriminologi Kejahatan Penggelapan Sepeda Motor Di PT. Federal International Finance FiIF Cabang Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Teknologi sebagai suatu sarana yang dipergunakan oleh manusia pada saat ini sudah mengalami kemajuan dan perkembangan yang sangat pesat. Dengan
adanya televisi, radio, surat kabar dan internet, kita dapat mengetahui berbagai jenis produk baru kedaraan bermotor dengan berbagai keunggulan yang
ditawarkan. Media cetak dan media elektronik menjadi faktor yang mempengaruhi orang melakukan kejahatan. Iklan yang intensif dilakukan untuk
menarik konsumen agar membeli sepeda motor yang ditawarkan. Banyaknya iklan tentunya banyak menarik minat masyarakat yang ingin
mendapatkan sepeda motor dimana harga yang ditawarkan terjangkau, cara memperoleh kreditnya mudah, dan ditambah lagi penawaran menarik dari
perusahaan pembiayaan seperti : pemberian subsidi uang muka, penarikan undian bagi konsumen yang membayar angsuran tepat waktu dan sebagainya.
Kemudahan-kemudahan yang ditawarkan tersebut menjadi daya tarik bukan hanya mereka yang berniat baik ingin memiliki tetapi juga mereka yang
memiliki niat jahat. Karena dengan hanya membayar uang muka yang dan angsuran berjalan, sepeda motor sudah berada di tangan dan dapat langsung
dipakai.
BAB IV
Rismala Saputri : Tinjauan Juridis Dan Kriminologi Kejahatan Penggelapan Sepeda Motor Di PT. Federal International Finance FiIF Cabang Medan, 2008.
USU Repository © 2009
UPAYA-UPAYA YANG DILAKUKAN UNTUK MENCEGAH DAN MENANGGULANGI KEJAHATAN PENGGELAPAN SEPEDA MOTOR
DI PT. FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE FIF CABANG MEDAN
Upaya atau kebijakan untuk melakukan pencegahan dan penanggulangan kejahatan adalah termasuk dalam kebijakan kriminal. Kebijakan kriminal ini tidak
terlepas dari kebijakan yang lebih luas yaitu kebijakan sosial Sosial Policy yang terdiri dari kebijakanupaya untuk melindungi masyarakat yang disebut dengan
sosial defence policy. Dengan demikian maka apabila kebijakan yang dipergunakan dalam menanggulangi kejahatan adalah kebijakan kriminal. Maka
jalan jalan yang harus ditempuh adalah dengan menggunakan kebijakan penal atau kebijakan hukum pidana. Khususnya terhadap kebijakan yudikatifaplikatif
harus memperhatikan dan mengarah pada tercapainya kebijakan sosial itu. Dalam melakukan pencegahan dan penanggulangan kejahatan harus ada
keseimbangan antara kebijakan penalkebijakan hukum pidana dengan kebijakan sosial atau non-penal. Di pandang dari sudut politik kriminal maka kebijakan
yang paling strategis adalah kebijakan non-penal karena lebih bersifat preventif. Sedangkan kebijakan hukum pidana atau kebijakan penal mempunyai
keterbatasan dan kelemahan, yakni bersifat prakmataris tidak struktural dan di dalam pelaksanaannya harus didukung oleh infrastruktur dan biaya yang tinggi
51
1. Formulasi kebijakan legislatif;
. Pencegahan dan penanggulangan kejahatan yang dilakukan dengan
menggunakan sarana penal harus dilakukan dengan beberapa tahap yaitu :
51
Barda Nawawi Arif, Masalah Penegakan Hukum Dan Kebijakan Penanggulangan Kejahatan, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 2001, Hal.73-74
Rismala Saputri : Tinjauan Juridis Dan Kriminologi Kejahatan Penggelapan Sepeda Motor Di PT. Federal International Finance FiIF Cabang Medan, 2008.
USU Repository © 2009
2. Aplikasi kebijakan yudikatifyudicial;
3. Eksekusi kebijakan eksekusiadministratif;
Dengan adanya tahap formulasi maka upaya pencegahan dan penanggulangan kejahatan juga menjadi tugas aparat pembuat hukum bukan
hanya tugas penegak dan penerap hukum. Dan kebijakan legislatif ini merupakan kebijakan yang paling strategis dalam upaya pencegahan dan penanggulangan
kejahatan pada tahap aplikasi dan eksekusi
52
Soeharjo Sastrosoeharjo menyatakan : “sesungguhnya di dunia ini tidak ada suatu masyarakat tanpa kejahatan, tetapi masalah pemecahan kejahatan adalah
sebuah problem penting yang harus dihadapi oleh masryarakat” .
Berbagai upaya untuk menanggulangi terjadinya kejahatan atau setidak- tidaknya megurangi frekuensi kejahatan terus dilakukan oleh berbagai pihak, baik
pemerintah maupun oleh masyarakat. Tugas untuk menanggulangi terjadinya kejahatan bukan semata-mata tugas pemerintah saja, tetapi juga masyarakat,
karena orang yang melakukan kejahatan merupakan anggota masyarakat itu sendiri.
53
A. Upaya Preventif Pencegahan Secara Umum