Fransiskus Purba : Pengecoran Logam Perancangan Poros Turbin Air Yang Dapat Meneruskan Daya 710 Kw Pada Putaran 330 Rpm Dan Perencanaan Pengecoran Serta Simulasinya, 2009.
USU Repository © 2009
= 9581083,8 mm
3
= 95810,83 cm
3
Volume penambah Vp =
d x
xd 7
, 1
4
2
π
= 1,3 d
3
= 95810,83 cm
3
d =
3 ,
1 83
, 95810
3
d = 41,93 cm d = 419,3
Maka tinggi saluran penambah h = 1,7 x 419,3 = 712,81 mm
4.4. Pemberat
Diletakkan diatas cetakan kup untuk menghindari terangkatnya kup akibat tekanan yang timbul dari cairan logam. Berat dari pemberat dapat dihitung
dengan persamaan : W
pbrt
= kx Ax x h
…………………7.108
Dimana : k = Faktor keamanan dari pemberat 1,5 – 2 ; dipilih 2 A = Luas irisan dari rongga
= 724,2x159,4mm
2
+ 419,4x179,72mm
2
+ 368,4x159,4mm
2
= 249.535,008 mm
2
= 2.495,35 cm
2
= Berat jenis logam = 0,0075537 Ncm
3
h = Tinggi saluran turun = 20 cm Maka barat pemberat adalah :
W
pbrt
= 2 x 2.495,35 x 0,0075537 x 20 = 735,96 kgf
Fransiskus Purba : Pengecoran Logam Perancangan Poros Turbin Air Yang Dapat Meneruskan Daya 710 Kw Pada Putaran 330 Rpm Dan Perencanaan Pengecoran Serta Simulasinya, 2009.
USU Repository © 2009
Gambar 4.5. Bentuk Pemberat
4.5. Pembuatan Cetakan Pasir
Pasir cetak yang digunakan untuk bahan cetakan adalah pasir silika. Ukuran pasir yang digunakan adalah bervariasi antara 0,05 – 2 mm. banyaknya
pasir yang digunakan dalam pembuatan poros turbin ini ± 30 kg. Cetakan dibuat dengan memadatkan pasir yang telah dicampur bahan perekat dan pengerasan
dilakukan dengan menambah gas CO
2
yang bertekanan 98,04 kPa. Pada pembuatan poros turbin ini dibuat dengan menggunakan cetakan kup
dan drag. Didalam cetakan kup terdapat pola benda kerja dan semua saluran logam cair, baik itu cawan tuang, saluran turun, pengalir, salran masuk dan
penambah.
4.6. Peleburan Logam Coran
Mutu dari suatu produk pengecoran tergantung dari keadaan kondisi logam cair yang digunakan dalam proses pencetakan itu. Makin baik komposisi
dari logam cair, makin baik mutu dari hasil corannya. Makin homogen logam cair, makin baik hasil corannya.
Fransiskus Purba : Pengecoran Logam Perancangan Poros Turbin Air Yang Dapat Meneruskan Daya 710 Kw Pada Putaran 330 Rpm Dan Perencanaan Pengecoran Serta Simulasinya, 2009.
USU Repository © 2009
Logam coran dalam proses pengecoran ini di lebur dalam tanur listrik jenis krus frekuensi rendah. Menurut konstruksinya tanur induksi mempunyai satu krus
yang dikelilingi oleh lilitan-lilitan kumparan yang terdiri dari pelat berlapis banyak yang berfungsi untuk memusatkan fluks magnet, sehingga arus induksi
yang melalui kumparan menyebabkan timbulnya medan elektro magnetik yang merata kesegala arah.
Tanur ini hanya mempunyai satu ruangan yaitu daerah krus untuk tempat mencairkan logam dan sekaligus menjadi tempat logam yang akan dicairkan. Atau
dengan kata lain logam cair dan logam yang akan dicairkan terdapat dalam ruangan yang sama. Bagian atas dari tanur ini terbuka lebar, sehingga
memudahkan pengisian logam yang akan dilebur. Proses peleburan dimulai dengan memasukkan sekrap baja. Setelah sekrap
baja mencair, kemudian dimasukkan potongan-potongan baja. Setelah seluruh potongan baja ini mencair secara homogen diperiksa komposisinya, bila
komposisi dari logam cair telah sesuai dengan yang diharapkan dan temperaturnya telah mencapai temperatur yang diharapkan 1630 – 1650
C maka logam cair telah dapat dituang.
4.7. Unsur Paduan Dalam Material 4.7.1. Pengaruh Unsur Paduan Terhadap Sifat Material yang Digunakan