Penuangan Pouring Cairan Logam Penyelesaian Hasil Cetakan

Fransiskus Purba : Pengecoran Logam Perancangan Poros Turbin Air Yang Dapat Meneruskan Daya 710 Kw Pada Putaran 330 Rpm Dan Perencanaan Pengecoran Serta Simulasinya, 2009. USU Repository © 2009 Unsur krom diperoleh dengan menambahkan FeCr yang mengandung Krom sebanyak 76 . • Kadar Krom yang diinginkan 1 • Kadar Krom dalam tanur 0,74 • FeCr yang dibutuhkan m FeCr = . 13 , 5 1500 7076 74 , 1 kg x = − 6. Penambahan Unsur Molibdenum. Unsur molibdenum diperoleh dengan menambahkan FeMo yang mengandung Molibdenum sebanayak 75 . • Kadar Molibdenum yang diinginkan 0,4 • Kadar Molibdenum dalam tanur 0,25 • FeMo yang dibutuhkan m FeMo = . 3 1500 75 25 , 4 , kg x = −

4.8. Penuangan Pouring Cairan Logam

Logam cair yang temperaturnya telah mencapai 1630 – 1650 C dikeluarkan dari tanur dan ditampung dengan ladel untuk selanjutnya dituang kerongga cetakan. Sebelum dituang kedalam cairan logam dalamladel diberikan bahan pengikat terak slag coagulant untuk mengikat terak yang terkandung dalam cairan logam tersebut sehingga tidak ikut masuk kecawan tuang. Bahan coagulant ini akan mengikat mengumpulkankotoran-kotoran impurities yang terdapat dalam cairan logam seperti sisa karat dari logam dasar Fransiskus Purba : Pengecoran Logam Perancangan Poros Turbin Air Yang Dapat Meneruskan Daya 710 Kw Pada Putaran 330 Rpm Dan Perencanaan Pengecoran Serta Simulasinya, 2009. USU Repository © 2009

4.9. Penyelesaian Hasil Cetakan

Setelah seluruhnya logam cair yangb terdapat dalam rongga cetakan membeku maka cetakan dapat dibongkar, kemudian hasil coran drdinginkan dalam ruangan terbuka. Logam hasil coran yang telah dingin kemudian dikerjakan dengan mesin untuk memperoleh ukuran sesuai dengan yang telah direncanakan. Permesinan yang pertama dilakukan adalah pemotongan logam yang menonjol akibat pembekuan dalam sistem saluran. Proses yang paling penting dalam permesinan poros adalah pembubutan. Proses ini bertujuan untuk memotong kelebihan ukuran ukuran pola sampai diperoleh ukuran yang direncanakan ukuran Poros. Setelah ukuran poros dicapai, pekerjaan berikutnya adalah pembuatan alur tempat pasak dengan ukuran sesuai dengan yang telah direncanakan. Mesin yang digunakan dalam pembuatan alur pasak ini adalah mesin sekrap. Apabila semua ukuran yang telah direncanakan diperoleh maka pekerjaan terakhir adalah proses laku panas yang bertujuan untuk mengeraskan permukaan dari poros tersebut dengan cara memanaskan sampai temperatur tertentu kemudian didinginkan secara cepat dengan cara mencelupkannya dalam media pendingin. Fransiskus Purba : Pengecoran Logam Perancangan Poros Turbin Air Yang Dapat Meneruskan Daya 710 Kw Pada Putaran 330 Rpm Dan Perencanaan Pengecoran Serta Simulasinya, 2009. USU Repository © 2009

BAB V ANIMASI PENUANGAN LOGAM