Pipa sisi ruang bakar Pipa layar ruang bakar 1 Pipa layar ruang bakar 2 Pipa ruang bakar Pipa sisi ruang bakar Pipa layar ruang bakar 1 Pipa layar ruang bakar 2 Pipa ruang bakar

100

a. Pipa sisi ruang bakar

Gambar 5. 5 Hasil simulasi tanpa terjadi penguapan pada pipa sisi ruang bakar 101

b. Pipa layar ruang bakar 1

Gambar 5. 6 Hasil simulasi tanpa terjadi penguapan pada pipa layar ruang bakar 1 102

c. Pipa layar ruang bakar 2

Gambar 5. 7 Hasil simulasi tanpa terjadi penguapan pada pipa layar ruang bakar 2 103

d. Pipa ruang bakar

Gambar 5. 8 Hasil simulasi tanpa terjadi penguapan pada pipa ruang bakar 104

5.1.3. Hasil simulasi supaya uap yang dihasilkan sesuai kapasitas ketel

Dari data ketel uap pada bab 3, produksi uap yang dihasilkan adalah 40000 kgjam. Untuk mencapai kapsitas tersebut, produksi uap yang dihasilkan dari setiap pipa waterwall pipa sisi ruang bakar, pipa layar ruang bakar, pipa layar ruang bakar 2 dan pipa ruang bakar dapat diketahui dari program simulasi yang telah dibuat, yaitu dengan mencoba setiap flux panas yang diberikan kepada pipa waterwall. Dari hasil simulasi tersebut, diketahui bahwa flux panas yang diperlukan supaya menghasilkan kapasitas uap 40 000 kgjam adalah 242 115 Wm 2 . Kwalitas uap yang dihasilkan pada pipa sisi ruang bakar adalah 9.6, pada pipa sisi ruang bakar 1 adalah 3.5, pada pipa sisi ruang bakar 2 adalah 4.4 dan pada pipa ruang bakar adalah 7.5. Hasil simulasi pada setiap bagian pipa dapat dilihat pada gambar 5.9 sampai gambar 5.12 berikut ini: 105

a. Pipa sisi ruang bakar

Gambar 5. 9 Hasil simulasi supaya kapasitas produksi uap 40000 kgjam pada pipa sisi ruang bakar 106

b. Pipa layar ruang bakar 1

Gambar 5. 10 Hasil simulasi pada pipa layar ruang bakar 1 supaya kapasitas produksi uap 40000 kgjam 107

c. Pipa layar ruang bakar 2

Gambar 5. 11 Hasil simulasi pada pipa layar ruang bakar 2 supaya kapasitas produksi uap 40000 kgjam 108

d. Pipa ruang bakar

Gambar 5. 12 Hasil simulasi pada pipa ruang bakar supaya kapasitas produksi uap 40000 kgjam

5.1.4. Hasil simulasi dimana temperatur maksimum yang diizinkan tercapai.

Dari diagram kesetimbangan besi karbon, temperatur kritisnya adalah ±723

C, namun menurut R. E Smallmon Lit. 13 hal:427 perubahan struktur

pada material sudah terjadi mulai temperatur 500 C - 800 C. Sehingga diambil temperatur maksimum yang diizinkan adalah 500 C. Namun pada saat terjadi 109 dryout pada ujung pipa, temperatur sudah lebih besar dari 500 C, maka diambil flux panas maksimum adalah saat terjadi dryout diujung pipa. Temperatur maksimum tercapai dengan flux panas 700 630 Wm 2 dan kapasitas uap 294332 kgjam. Temperatur maksimum ini terjadi pada pipa sisi ruang bakar sebagai berikut ini: Gambar 5. 13 Hasil simulasi sehingga temperatur dinding pipa mencapai batas temperatur yang diizinkan pada pipa 110 5.1.5. Variasi kapasitas uap yang dihasilkan ketel mulai dari tidak terbentuknya uap sampai menghasilkan uap sesuai kapasitas normal ketel Setelah disimulasikan dalam berbagai flux panas, didapatkan variasi kapasitas uap yang dihasilkan ketel, mulai dari tidak terbentuknya uap yaitu pada flux panas 163793 Wm 2 sampai kapasitas normal ketel yaitu 40000 kgjam pada flux panas 242 115 Wm 2 seperti tabel 5.1 berikut ini. Tabel 5.1 Hasil simulasi kapasitas uap yang dihasilkan mulai dari kapasitas minimum sampai kapasitas normal ketel Flux Panas [Wm 2 ] Kapasitas Ketel [kgjam] 163793 170 000 628,73 180 000 3212,02 190 000 10776,00 200 000 16150,25 210 000 19784,31 220 000 23459,11 230 000 28705,85 240 000 38863,07 242 115 40000,19 Dari tabel 5.1 diatas didapatkan grafik variasi kapasitas uap yang dihasilkan mulai dari kapasitas minimum sampai sesuai kapasitas normal ketel seperti pada gambar 5.14 berikut ini. 111 50 00 10 000 15 000 20 000 25 000 30 000 35 000 40 000 45 000 16 000 0,0 17 000 0,0 18 000 0,0 19 000 0,0 20 000 0,0 21 000 0,0 22 000 0,0 23 000 0,0 24 000 0,0 25 000 0,0 Flux Panas [Wm2] K ap asi tas U ap [ kg j am ] Gambar 5. 14 Grafik variasi kapasitas uap yang dihasilkan mulai dari kapasitas minimum sampai kapasitas normal ketel

5.2. Pembahasan Analisa dan simulasi