Pipa-Pipa Konveksi Analisa Dan Simulasi Proses Evaporasi Pada Pipa-Pipa Evaporator Ketel Uap Pipa Air Dengan Kapasitas 40 000 kg/Jam

47 Data pipa downcomer adalah sebagai berikut ini : Ketinggian permukaan air ketel Z NWL-D :6.156 m Panjang pipa downcomer 1 :0.789+7.077+0.825+1.245+0.255=10.191m Panjang pipa downcomer 2 :0.987+6.558+1.707+1.245+0.255=10.752m Panjang pipa downcomer 3 :1.583+5.717+2.598+1.245+0.255=11.398m Panjang pipa keseluruhanL tot-D : 11.398 m diambil yang terpanjang Diameter pipa D D : 0.125 m Bahan pipa : Commercial Steel Jumlah belokan : 4 data pada tabel 3. 5 Tabel 3.5 Hasil pengukuran belokan pada pipa sisi ruang bakar Belokan Sudut belokan Jari-jari R Diameter pipa D K1 180-122 0.300 m 0.125 m K2 180-110 0.100 m 0.125 m K3 180-106 0.450 m 0.125 m K4 180-149 0.300 m 0.125 m

3.2. Pipa-Pipa Konveksi

Data pipa pipa konveksi adalah sebagai berikut ini : Panjang pipa efektif L eff-konv : 7.500 m Diameter pipa D konv : 0.0762 m Bahan pipa : Commercial Steel Jumlah belokan pada pipa : 2 data pada tabel 3.6 48 Gambar 3. 6 Pipa pipa konveksi 49 Tabel 3.6 Hasil pengukuran belokan pada pipa pipa konveksi Pipa Belokan Sudut belokan Jari-jari R Diameter pipa D Pipa 1 K1 180-120 0.3 m 0.0762 m K2 180 - 90 0.3 m 0.0762 m Pipa 2 K1 180-129 0.3 m 0.0762 m K2 180-143 0.3 m 0.0762 m Pipa 3 K1 180-136 0.3 m 0.0762 m K2 180-143 0.3 m 0.0762 m Pipa 4 K1 180-146 0.3 m 0.0762 m K2 180-124 0.3 m 0.0762 m Pipa 5 K1 180-155 0.3 m 0.0762 m K2 180-135 0.3 m 0.0762 m Pipa 6 K1 180-164 0.3 m 0.0762 m K2 180-146 0.3 m 0.0762 m Pipa 7 K1 180-173 0.3 m 0.0762 m Pipa 8 K2 180-173 0.3 m 0.0762 m K1 180-173 0.3 m 0.0762 m Pipa 9 K2 180-161 0.3 m 0.0762 m K1 180-169 0.3 m 0.0762 m Pipa 10 K2 180-152 0.3 m 0.0762 m K1 180-158 0.3 m 0.0762 m Pipa 11 K2 180-148 0.3 m 0.0762 m K1 180-146 0.3 m 0.0762 m Pipa 12 K2 180-134 0.3 m 0.0762 m K1 180-135 0.3 m 0.0762 m Pipa 13 K2 180-125 0.3 m 0.0762 m K1 180-124 0.3 m 0.0762 m Pipa 14 K2 180-115 0.3 m 0.0762 m K1 180-113 0.3 m 0.0762 m Pipa 15 K2 180-108 0.3 m 0.0762 m K1 180-101 0.3 m 0.0762 m 50 Data-data ketel uap yang lainnya adalah sebagai berikut ini : Kapasitas evaporasi : 40 000 kghr Diameter dalam drum uap steam drum : 1.37 m Diameter dalam drum air water drum : 1.067 m Jarak titik pusat drum uap dan drum air : 7.5 m Temperatur saturasi uap : 226 o C Temperatur kamar air : 30 o C Tekanan ketel uap P SAT : 2.6 MPa Jumlah baris pipa-pipa konveksi N brs-konv : 15 Baris Jumlah pipa-pipa konveksi per baris N konvbrs : 56 Buah Jumlah pipa-pipa konveksi N konv : 840 Buah Jumlah pipa Layar Ruang Bakar 1 N LR1 : 56 Buah Jumlah pipa Layar Ruang Bakar 2 N LR2 : 56 Buah Jumlah pipa sisi ruang bakar N SRB : 31 Buah Jumlah pipa ruang bakar N RB : 48 Buah Jumlah pipa downcomer N D : 6 Buah Jenis sirkulasi air dalam ketel : Natural Circulating Water 51 BAB 4 ANALISA DAN SIMULASI PROSES EVAPORASI PADA PIPA EVAPORATOR KETEL UAP Sirkulasi air dalam ketel dan bidang-bidang pipa yang dipanaskan adalah hal yang penting dalam analisa ketel. Dalam ketel uap tipe D jenis Vickers Hoskin dengan Seri TW 1756-75 BI Drum Water, sirkulasi air hingga terbentuk menjadi uap dapat dilihat pada gambar 4.1, dan bidang-bidang pipa yang dipanasi dapat dilihat pada gambar 4.3. Air pengisi masuk melalui pipa-pipa air pengisi Feed Pipes kedalam drum uap dengan cara dipompa sampai mencapai tekanan ketel dan temperatur kamar air, selanjutnya air dalam drum uap mengalir kedalam pipa-pipa konveksi dan pipa-pipa downcomer. Pipa-pipa konveksi dipanasi dengan flux panas 2 φ yang berasal dari gas asap yang mengalir pada pipa-pipa tersebut. Dalam analisa ini flux panas dianggap konstan di sepanjang pipa. Selanjutnya air dari pipa pipa konveksi ditampung kedalam drum lumpur. Karena aliran dalam ketel ini adalah aliran alami Natural Circulation, maka air dari drum lumpur akan mengalir ke pipa layar ruang bakar dan pipa ruang bakar. Penyebab mengalirnya air tersebut adalah karena : 1. Flux panas 1 φ pada pipa layar ruang bakar dan pipa ruang bakar lebih besar sehingga temperatur air dalam pipa pipa ini lebih besar dari temperatur air pada drum lumpur. Semakin tingg i temperatur air maka kerapatan massa air akan semakin kecil. Dengan demikian air yang lebih ringan kerapatan massa lebih kecil akan naik ke atas. 2. Pipa layar ruang bakar dan pipa ruang bakar terhubung dengan drum lumpur. 52 Selanjutnya setelah mengalami penguapan pada pipa layar ruang bakar dan pipa ruang bakar, uap akan mengalir ke drum uap. Uap dari drum uap akan mengalir ke pipa pipa superheater dan siap untuk digunakan. Air yang mengalir melalui pipa downcomer akan ditampung kedalam header air pada dinding ketel. Berbeda dengan pipa pipa konveksi pipa ini tidak mengalami pemanasan. Dari header air ini, air akan dialirkan kedalam pipa-pipa sisi ruang bakar secara alami. Dalam pipa sisi ruang bakar, air akan diubah menjadi uap dan selanjutnya mengalir ke drum uap. 53 Gambar 4. 1 Diagram Sirkulasi AirUap Pada Ketel Uap Vickers Hoskins Tipe TW 1756-75

4.1. Perpindahan Panas Pada Pipa-Pipa Evaporator Ketel Uap