Koefisien gesek Analisa Dan Simulasi Proses Evaporasi Pada Pipa-Pipa Evaporator Ketel Uap Pipa Air Dengan Kapasitas 40 000 kg/Jam

61 Gambar 4. 4 Sirkulasi pipa downcomer dan sisi ruang bakar

d. Koefisien gesek

Koefisien gesek pada pipa dapat diketahui dengan menggunakan persamaan 2-34 atau persamaan 2-36 tergantung kepada jenis aliran, untuk mengetahui jenis aliran dihitung bilangan Reynold. Bilangan Reynold Re pada pipa downcomer yaitu pada temperatur air pada 30 C f µ = 4 10 98 . 7 − × [N sm 2 ] adalah 52 . 85 Re 10 98 . 7 125 . 546 . Re 4 = × × = = − f d GD µ Bilangan Reynold Re pada pipa sisi ruang bakar yaitu pada temperatur air pada 226 C f µ = 4 10 1946 . 1 − × [N sm 2 ] adalah 62 38 . 348 Re 10 1946 . 1 0762 . 546 . Re 4 = × × = = − f ww GD µ Aliran pada pipa downcomer dan pipa sisi ruang bakar adalah laminar, sehingga koefisien gesek adalah : 7484 . 52 . 85 64 Re 64 = = = d d f f 1837 . 38 . 348 64 Re 64 = = = ww ww f f Sedangkan untuk aliran turbulen digunakan persamaan 2-34 dengan mengiterasi.         + = − 1 2 Re 51 . 2 7 . 3 log 4 1 i e i f f ε Dimana 568 . log 4 1 2 − = ε e f ww f = Koefisien gesek pada pipa Waterwall ε = Kekasaran pipa. Dari data pada bab 3 diketahui bahan pipa adalah Commercial steel. Dari tabel lampiran A4 didapat kekasaran pipa untuk bahan tersebut adalah sebesar 0.000046D. sehingga untuk pipa downcomer ε =0.000368 dan untuk pipa sisi ruang bakar ε = 0.000603 e. Koefisien kerugian karena hambatan-hambatan dalam pipa Data hambatan-hambatan pada pipa downcomer dan pipa sisi ruang bakar dapat dilihat pada bab 3 tabel 3-4 dan tabel 3-5. Untuk menghitung besar koefisien kerugian K pada belokan dapat diketahui dari grafik pada gambar 4.5 berikut ini. 63 Gambar 4. 5 Grafik faktor kerugian karena belokan [ Lit. 10. hal:3-14] Dari data pipa dwoncomer pada tabel 3-5, untuk belokan 1 diketahui : Sudut belokan adalah : 58 Jari-jari belokan R : 0.30 m Diameter pipa D : 0.125 m RD : 2.6 Sehingga didapat harga K1 dari grafik dengan cara interpolasi grafik. Karena sumbu RD pada grafik adalah logaritmatik, maka : 18 2 log 3 log 2 log 6 . 2 log − − = − − x Sehingga jarak pada grafik dari RD =2 untuk RD=2.6 adalah : ] [ 11 18 2 log 3 log 2 log 6 . 2 log mm x x = −     − − + = RD K 18 mm 11 mm 10 mm 7 mm 64 Dengan menarik garis pada grafik untuk sudut 58 , didapatkan harga K yaitu 1 . 2 . 1 . 1 10 7 − − = − − K Sehingga harga K1 adalah : 17 . 1 1 . 2 . 10 7 1 . 1 = −       − − + = K K Dengan cara yang sama didapatkan harga K pada pipa downcomer seperti pada tabel 4.1 berikut ini Tabel 4.1 Hasil perhitungan koefisien kerugian K pada pipa downcomer Belokan Sudut Belokan Jari-Jari R Diameter Pipa D RD K K1 58 0.300 m 0.125 m 2.4 0.17 K2 70 0.100 m 0.125 m 0.8 0.42 K3 74 0.450 m 0.125 m 3.6 0.16 K4 31 0.300 m 0.125 m 2.4 0.11 Dengan cara yang sama didapatkan harga K pada pipa sisi ruang bakar seperti pada tabel 4.2 berikut ini Tabel 4.2 Hasil perhitungan koefisien kerugian K pada pipa sisi ruang bakar Belokan Sudut Belokan Jari-Jari R Diameter Pipa D RD K K1 55 0.200 m 0.0762 m 2.6 0.17 K2 83 0.624 m 0.0762 m 8.2 0.13 Untuk Koefisien kerugian karena masuk ke pipa dari reservoar Kin diambil 0.5 dan keluar pipa ke reservoar Kout diambil 1.00. Sehingga koefisien kerugian pada pipa downcomer d K adalah : d K = Koefisien Kerugian Pada Downcomer = Kin + K1 + K2 +K3+K4+ Kout = 0.5+ 0.17 + 0.42 + 0.16 + 0.11 + 1 d K = 2.36 65 Dan koefisien kerugian pada pipa sisi ruang bakar adalah : ww K = Koefisien Kerugian pada Pipa Sisi Ruang bakar = Kin + K1 + K2 + Kout = 0.5+ 0.17 + 0.13 + 1 ww K = 1.8

f. Posisi dryoutDNB