Andriko D. Haholongan : Uji Eksperimental Perbandingan Unjuk Kerja Motor Bakar Berbahan Bakar Premium Dengan Campuran Premium-Bioetanol Gasohol Be-35 Dan Be-40, 2009.
2.5 Motor Bensin
Motor bensin yang mengerakkan mobil penumpang, truk, sepeda motor, skuter, dan jenis kendaraan lain saat ini merupakan perkembangan dan perbaikan
mesin yang sejak semula dikenal dengan motor Otto. Motor bensin dilengkapi dengan busi dan karburator. Busi berfungsi sebagai penghasil loncatan api yang akan
menyalakan campuran udara dengan bahan bakar, karena hal ini maka motor bensin disebut juga sebagai Spark Ignition Engine. Sedangkan karburator merupakan
tempat pencampuran udara dan bahan bakar [5]. Pada motor bensin, campuran udara dan bahan bakar yang dihisap ke dalam
silinder dimampatkan dengan torak kemudian dibakar untuk memperoleh tenaga panas. Gas-gas yang terbakar akan meningkatkan suhu dan tekanan di dalam silinder,
sehingga torak yang berada di dalam silinder akan bergerak turun-naik bertranslasi akibat menerima tekanan yang tinggi.
2.5.1 Cara Kerja Motor Bensin 4 Langkah
Motor bensin dapat dibedakan atas 2 jenis yaitu motor bensin 2-langkah dan motor bensin 4-langkah. Pada motor bensin 2-langkah, siklus terjadi dalam dua
gerakan torak atau dalam satu putaran poros engkol. Sedangkan motor bensin 4-langkah, pada satu siklus tejadi dalam 4-langkah. Langkah langkah yang terjadi
pada motor bensin 4 langkah dapat dilihat pada gambar 2.3 dibawah ini :
Gambar 2.6 Siklus Otto Ideal.
4
TM 1
2
V P
3
TM
Ex pa n sion
Andriko D. Haholongan : Uji Eksperimental Perbandingan Unjuk Kerja Motor Bakar Berbahan Bakar Premium Dengan Campuran Premium-Bioetanol Gasohol Be-35 Dan Be-40, 2009.
Langkah-langkah yang terjadi pada motor bensin 4 langkah adalah : 1.
Langkah Isap Pada langkah isap 0 – 1, campuran udara yang telah bercampur pada
karburator dihisap ke dalam silinder ruang bakar. Hal ini akan disebabkan tekanan di dalam silinder lebih rendah dari tekanan udara luar. Pada saat yang
sama, torak akan bergerak turun dari titik mati atas TMA ke titik mati bawah TMB yang akan menyebabkan kehampaan vacum di dalam
silinder, maka dengan demikian campuran udara dan bahan bakar bensin akan dihisap ke dalam silinder. Selama langkah isap ini, katup isap akan
membuka dan katup buang akan menutup. 2.
Langkah Kompresi Pada langkah kompresi 1 – 2, campuran udara dan bahan bakar yang berada
di dalam silinder dimampatkan oleh torak, dimana torak akan bergerak dari TMB ke TMA dan kedua katup isap dan buang akan menutup, sedangkan
busi akan memercikan bunga api dan bahan bakar mulai terbakar akibatnya terjadi proses pemasukan panas pada langkah 2-3.
3. Langkah Ekspansi
Pada langkah ekspansi 3 – 4, campuran udara dan bahan bakar yang dihisap telah terbakar. Selama pembakaran, sejumlah energi dibebaskan, sehingga
suhu dan tekanan dalam silinder naik dengan cepat. Setelah mencapai TMA, piston akan didorong oleh gas bertekanan tinggi menuju TMB. Tenaga
mekanis ini diteruskan ke poros engkol. Saat sebelum mencapai TMB, katup buang terbuka, gas hasil pembakaran mengalir keluar dan tekanan dalam
silinder turun dengan cepat. 4.
Langkah Pembuangan Pada langkah pembuangan 4 – 1, torak terdorong ke bawah menuju TMB
dan naik kembali ke TMA untuk mendorong ke luar gas-gas yang telah terbakar di dalam silinder. Selama langkah ini, katup buang membuka
sedangkan katup isap menutup. Pada motor bensin 4-langkah, poros engkol berputar sebanyak dua putaran
penuh dalam satu siklus dan telah menghasilkan satu tenaga [13]. Cara kerja motor bensin 4 langkah ini dapat dilihat pada gambar 2.7 berikut:
Andriko D. Haholongan : Uji Eksperimental Perbandingan Unjuk Kerja Motor Bakar Berbahan Bakar Premium Dengan Campuran Premium-Bioetanol Gasohol Be-35 Dan Be-40, 2009.
Gambar 2.7 . Cara kerja motor bensin 4 langkah.
2.5.2 Performansi Motor Bensin