Andriko D. Haholongan : Uji Eksperimental Perbandingan Unjuk Kerja Motor Bakar Berbahan Bakar Premium Dengan Campuran Premium-Bioetanol Gasohol Be-35 Dan Be-40, 2009.
4.3.4   Kadar  Sisa Oksigen O
2
dalam gas buang
Data hasil pengukuran kadar O
2
dari emisi gas buang  pembakaran bahan bakar  premium,  gasohol BE-35,  gasohol BE-40  melalui pembacaan auto logic gas
analyzer dapat dilihat pada Tabel 4.23 berikut :
Tabel 4.23  Kadar Sisa Oksigen O
2
dalam gas buang. Beban
kg Putaran
rpm Kadar Oksigen
Premium Gasohol
BE-35 BE-40
10 2000
17.59 18.74
19.19 2500
18.12 20.01
20.20 3000
16.30 18.86
18.85 3500
10.45 15.42
16.33 4000
8.85 12.83
13.07
25 2000
18.14 19.15
19.57 2500
18.50 19.55
20.06 3000
16.46 18.54
19.22 3500
7.03 15.68
16.33 4000
6.50 12.55
12.93 Proses pembakaran pada motor bensin berlangsung pada campuran udara-
bahan bakar yang kaya atau adanya udara oksigen lebihan yang bertujuan untuk menjamin kelangsungan proses pembakaran, sehingga dalam gas buang hasil
pembakaran masih mengandung O
2
. Sisa O
2
gas buang dari pembakaran gasohol BE- 35  dan  BE-40  lebih besar dari pada premium, hal ini karena adanya kandungan
oksigen yang terikat langsung pada senyawa bahan bakar bioetanol.. Pengaruh kenaikan putaran poros pada beban konstan cenderung
mengurangi jumlah sisa O
2
gas buang, hal ini disebabkan pada kondisi tersebut jumlah massa bahan bakar yang terbakar relatif lebih banyak, sehingga dengan
jumlah udara yang sama memerlukan lebih banyak oksigen untuk proses pembakaran.
Andriko D. Haholongan : Uji Eksperimental Perbandingan Unjuk Kerja Motor Bakar Berbahan Bakar Premium Dengan Campuran Premium-Bioetanol Gasohol Be-35 Dan Be-40, 2009.
Perbandingan kadar sisa O
2
yang  terdapat dalam gas buang masing-masing sampel pengujian dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Gambar 4.21 Grafik  Kadar O
2
vs Putaran untuk beban 10 kg.
Pada pembebanan 10 kg  gambar 4.21, kadar  sisa    O
2
terendah terjadi saat menggunakan  bahan bakar  premium  pada putaran 4000 rpm yaitu  sebesar 8.85 .
Sedangkan kadar O
2
tertinggi terjadi saat menggunakan bahan bakar gasohol   BE-40 pada putaran 2500 rpm yaitu sebesar  20.20 .
0,00 5,00
10,00 15,00
20,00 25,00
2000 2500
3000 3500
4000
O 2
Putaran rpm
Premium BE-35
BE-40
Andriko D. Haholongan : Uji Eksperimental Perbandingan Unjuk Kerja Motor Bakar Berbahan Bakar Premium Dengan Campuran Premium-Bioetanol Gasohol Be-35 Dan Be-40, 2009.
Gambar 4.22 Grafik  Kadar O
2
vs Putaran untuk beban 25 kg. Pada  pembebanan 25 kg  gambar 4.22, kadar sisa O
2
terendah terjadi saat menggunakan  bahan bakar  premium  pada putaran 4000  rpm yaitu  6.5 .
Sedangkan kadar O
2
tertinggi terjadi saat menggunakan bahan bakar gasohol   BE-40 pada putaran 2500 rpm yaitu sebesar 20.06 .
0,0 2,5
5,0 7,5
10,0 12,5
15,0 17,5
20,0 22,5
2000 2500
3000 3500
4000
O 2
Putaran rpm
Premium BE-35
BE-40
Andriko D. Haholongan : Uji Eksperimental Perbandingan Unjuk Kerja Motor Bakar Berbahan Bakar Premium Dengan Campuran Premium-Bioetanol Gasohol Be-35 Dan Be-40, 2009.
4.4  Analisa Perhitungan Harga Gasohol BE-35 dan BE-40