Martua S.M Sitorus : Perancangan Dan Pembuatan Worm Screw Dengan Kapasitas Olahan 10 Ton TbsJam Untuk PKS Dengan Proses Pengecoran, 2010.
2.7.2 Penentuan penambahan pemisahan
Karena coran menyusut pada waktu pembekuan dan pendinginan, maka pembuat pola perlu mempergunakan mistar susut yang telah diperpanjang
sebelumnya sebanyak tambahan penyusutan pada ukuran pola dapat dilihat pada
tabel 2.3. Tabel 2.3 Tambahan penyusutan yang disarankan.
Tambahan Penyusutan Bahan
81000 Besi cor, baja cor tipis
91000 Besi cor , baja cor tipis yang banyak menyusut
101000 Sama dengan yang diatas dan alumunium
121000 Paduan alumunium, brons, baja cor, tebal 5 - 7 mm
141000 Kuningan kekuatan tinggi, baja cor
161000 Baja cor tebal lebih dari 10 mm
201000 Coran baja yang besar
251000 Coran baja besar dan tebal
Sumber : Prof.Ir. Tata Surdia M.S Met E, Prof.Dr.Kenji Chijiiwa, Teknik Pengecoran Logam, Penerbit PT. Pradnya Paramita, Jakarta, 1986, hal 52
2.7.3 Bahan-bahan untuk pola
Bahan-bahan yang dipakai untuk pola ialah kayu, resin dan logam. 1. Kayu
Kayu yang dipakai untuk pola ialah kayu seru, kayu aras, kayu pinus, kayu jelutung, kayu mahoni, kayu jati dan lain-lain. Pemilihan kayu menurut macam
dan ukuran pola, jumlah produksi dan lamanya dipakai. Kayu yang kadar airnya lebih dari 14 tidak dapat dipakai karena akan terjadi pelentingan yang
Martua S.M Sitorus : Perancangan Dan Pembuatan Worm Screw Dengan Kapasitas Olahan 10 Ton TbsJam Untuk PKS Dengan Proses Pengecoran, 2010.
disebabkan perubahan kadar air dalam kayu. Kadang-kadang suhu udara luar harus diperhitungkan dan ini tergantung pada daerah dimana pola itu dipakai.
2. Resin Sintetis Dari berbagai macam resin sintetis, hanya resin epoksid-lah yang banyak
dipakai. Bahan ini mempunyai sifat-sifat penyusutan yang kecil pada waktu mengeras, tahan aus yang tinggi memberikan pengaruh yang lebih baik dengan
menambah pengencer, zat pemlastis atau zat penggemuk menurut penggunaannya. Resin polistirena polistirena berbusa dipakai sebagai bahan untuk pola
yang dibuang setelah dipakai dalam cara pembuatan yang lengkap. Pola dibuat dengan menambahkan zat pembuat busa pada polistirena untuk membuat berbutir,
dan membuat busa. Berat jenisnya yang sangat kecil yaitu 0,02-0,04 dan resin ini mudah dikerjakan, tetapi tidak dapat menahan penggunaan yang berulang-ulang
sebagai pola. Resin epoksid dipakai untuk coran yang kecil-kecil dari satu masa
produksi. Terutama sangat memudahkan bahwa rangkapnya dapat diperoleh dari pola kayu atau pola plaster.
3. Bahan untuk logam Bahan yang lazim dipakai untuk pola logam adalah besi cor. Biasanya
dipakai untuk besi cor kelabu karena sangat tahan aus, tahan panas untuk pembuatan cetakan kulit dan tidak mahal. Kadang-kadang besi cor dipakai agar
lebih kuat. Paduan tembaga juga biasa dipakai untuk pola cetak kulit agar dapat memanaskan bagian cetakan yang tebal secara merata. Bahan aluminium ringan
dan mudah diolah, sehingga sering dipakai untuk pena atau pegas sebagai bagian dari pola yang memerlukan keuletan.
Martua S.M Sitorus : Perancangan Dan Pembuatan Worm Screw Dengan Kapasitas Olahan 10 Ton TbsJam Untuk PKS Dengan Proses Pengecoran, 2010.
2.7.4 Perencanaan pola