45
makan. Secara sederhana yang menjadi subjek pajak adalah konsumen yang menikmati pelayanan yang diberikan oleh pengusaha restoran rumah makan.
3. Wajib Pajak Restoran
Yang menjadi wajib pajak restoran adalah pengusaha restoran rumah makan, yaitu orang pribadi atau badan dalam bentuk apapun yang dalam lingkungan
perusahaan atau pekerjaannya melakukan usaha dibidang restoran rumah makan. Dengan demikian, subjek pajak dan wajib pajak pada pajak restoran tidak
sama. Konsumen yang menikmati pelayanan restoran merupakan subjek pajak yang membayar menanggung pajak sedangkan pengusaha restoran bertindak sebagai
wajib pajak.
D. Dasar Pengenaan Pajak, Tarif Pajak, dan Cara Perhitungan Pajak Restoran
1. Dasar Pengenaan Pajak Restoran adalah jumlah pembayaran yang dilakukan
atas pelayanan yang dilakukan restoran rumah makan. Pembayaran adalah jumlah uang yang harus dibayar subjek pajak kepada wajib pajak untuk
harga jual baik jumlah uang yang dibayarkan maupun penggantian yang seharusnya diminta wajib pajak sebagai penukaran atas pembelian makanan
atau minuman, termasuk pula semua tambahan dengan nama apapun juga dilakukan berkaitan dengan dunia usaha lainnya.
2. Tarif Pajak Restoran ditetapkan sebesar 10 sepuluh persen dan
ditetapkan oleh Kabupaten Kota yang bersangkutan. Hal ini dimaksudkan
Universitas Sumatera Utara
46
untuk memberikan keleluasaan kepada pemerintah Kabupaten Kota utnuk menetapkan tarif pajak yang dipandang sesuai dengan kondisi masing-
masing. 3.
Cara Perhitungan Pajak restoran, besarnya pokok pajak restoran yang terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif pajak dengan dasar
pengenaan pajak restoran. Secara umum perhitungan pajak restoran adalah sesuai dengan rumus berikut :
Pajak Terutang = tarif pajak x dasar pengenaan pajak = tarif pajak x jumlah pembayaran yang dilakukan kepada
Restoran Contoh :
Pada tanggal 28 Mei 2014, Tuan Ali mengkonsumsi makanan dan minuman di Restoran Selera Bersama dengan jumlah Rp 550.000. Hitunglah besarnya pajak
restoring yang dikenakan terhadap Tuan Ali. Jawab : pajak terutang = tarif pajak x jumlah pembayaran yang dilakukan kepada
restoran = 10 x Rp 550.000
= Rp 55.000
E. Mekanisme Pemungutan Pajak Restoran Di Dinas Pendapatan Kota Medan
Pemungutan pajak restoran adalah suatu rangkaian mulai dari penghimpunan data objek pajak restoran dan subjek pajak restoran, dengan penetuan besarnya pajak
Universitas Sumatera Utara
47
restoran yang terutang sampai kegiatan menerima pembayaran pajak restoran tersebut dari wajib pajak. Untuk itu wajib pajak terlebih dahulu melaporkan jenis usahanya
kepada Dinas Pendapatan Kota Medan. Dengan mekanisme sebagai berikut :
1. Pengukuhan Wajib Pajak
Wajib pajak restoran mendaftarkan usahanya kepada Dinas Pendapatan Kota Medan dalam jangka waktu tertentu selambat-lambatnya tiga puluh
hari sebelum dimulainya kegiatan usahanya. Untuk dikukuhkan dan diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP. Jangka waktu ini sesuai
dengan jangka waktu yang ditentukan oleh Bupati atau Walikota dimana pajak restoran tersebut dipungut.
Surat keputusan pengukuhan yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas Pendapatan tidak merupakan dasar untuk menentukan mulai saat pajak
terutang pajak restoran, tetapi hanya merupakan sarana administrasi dan pengawasan bagi petugas dinas pendapatan. Apabila pengusaha restoran
atau rumah makan tidak mendaftarkan usahanya dalam jangka waktu yang ditentukan, kepala dinas pendapatan daerah akan menetapkan pengusaha
tersebut untuk pemberian nomor pengukuhan dan NPWP serta bukan merupakan penetapan besarnya pajak terutang. Tata cara pelaporan dan
pengukuhan wajib pajak ditetapkan oleh Bupati Walikota dengan surat keputusan.
Universitas Sumatera Utara
48
2. Pendaftaran dan Pendataan
Untuk mendapatkan data wajib pajak, dilaksanakan pendaftaran dan pendataan terhadap wajib pajak. Kegiatan pendaftaran dan pendataan
diawali dengan mempersiapkan dokumen yang diperlukan, berupa formulir pendaftaran dan pendataan, kemudian diberikan kepada wajib pajak.
Setelah dokumen disampaikan kepada wajib pajak, wajib pajak mengisi formulir dengan jelas, lengkap serta mengembalikan kepada petugas pajak.
Selanjutnya petugas pajak mencatat formulir pendaftaran dan pendataan yang dikembalikan oleh wajib pajak berdasarkan nomor urut dan
digunakan sebagai dasar untuk menerbitkan NPWPD.
3. Pelaporan Pajak dan Surat Pemberitahuan Pajak Daerah STPD
Wajib pajak restoran wajib melaporkan kepada Bupati Walikota dalam praktiknya. Kepada Kepala Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan
Kabupaten Kota tentang perhitungan dan pembayaran pajak restoran yang terutang. Wajib pajak yang telah memiliki NPWPD setiap awal masa pajak
wajib mengisi SPTPD. SPTPD diisi dengan jelas, lengkap dan benar serta ditanda tangani oleh wajib pajak atau kuasanya disampaikan kepada
WalikotaBupati atau pejabat yang ditunjuk sesuai dengan jangka waktu yang ditentukan. Umumnya SPTPD harus disampaikan selambat-
lambatnya lima belas hari setelah berakhirnya masa pajak. Seluruh data perpajakan yang diperoleh dari daftar isian tersebut dihimpun dan dicatat
atau dituangkan dalam berkas atau kartu data yang merupakan hasil akhir,
Universitas Sumatera Utara
49
yang akan dijadikan sebagai dasar dalam perhitungan dan penetapan pajak terutang. Keterangan dan dokumen yang harus dicantumkan dan atau
dilampirkan SPTPD ditetapkan oleh Walikota Kota Medan.
4. Penetapan Pajak Restoran
Berdasarkan SPTPD yang disampaikan oleh wajib pajak dan pendataan yang dilakukan oleh petugas Dinas Pendapatan Daerah, Walikota atau
pejabat yang ditunjuk oleh Walikota menetapkan pajak restoran yang terutang dengan menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Daerah SKPD.
SKPD harus dilunasi oleh wajib pajak paling lama tiga puluh hari sejak diterimanya SKPD oleh wajib pajak atau jangka waktu lain yang ditetapkan
oleh Walikota. Apabila setelah lewat waktu yang ditentuan wajib pajak tidak atau kurang bayar pajak terutang SKPD, wajib pajak dikenakan
sanksi administrasi berupa bunga sebesar dua persen sebulan dan ditagih dengan menerbitkan Surat Tagihan Pajak Daerah STPD.
5. Pembayaran Pajak Restoran
Pembayaran pajak restoran dilakukan wajib pajak dengan menyetorkan pajak ke kas daerah, bank, atau tempat lain yang ditunjuk oleh Walikota
dengan menggunakan Surat Setoran Pajak Daerah SSPD. Pembayaran pajak harus dilakukan sekaligus atau lunas. Namun dalam keadaan tertentu
Walikota atau pejabat yang ditunjukkan dapat memberikan persetujuan kepada wajib pajak untuk mengangsur pajak restoran terutama dalam kurun
Universitas Sumatera Utara
50
waktu tertentu. Kepada wajib pajak yang melakukan pembayaran pajak diberikan tanda bukti pembayaran dan dicatat dalam buku penerimaan.
6. Penagihan Pajak Restoran
Apabila pajak restoran yang terutang tidak dilunasi setelah jatuh tempo pembayaran, Walikota atau pejabat yang ditunjuk akan melakukan
tindakan penagihan pajak. Penagihan pajak dilakukan terhadap pajak terutama dalam SKPD, SKPDKB, SKPDKBT, STPD, Surat Pembetulan
Keputusan, Surat Keputusan Keberatan dan Putusan Banding yang menyebabkan jumlah pajak yang harus dibayar bertambah. Tata cara
penagihan pajak restoran : 6.1.
Surat Teguran atau Surat Peringatan atau surat lain yang sejenis sebagai awal tindak pelaksanaan penagihan pajak apabila utang pajak
yang tercantum dalam Surat Tagihan Pajak, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan tidak dilunasi sampai melewati 7 tujuh hari
dari batas waktu jatuh tempo satu bulan sejak tanggal diterbitkannya. 6.2.
Apabila utang pajak tidak dilunasi setelah 21 dua puluh satu hari dari tanggal surat teguran maka akan diterbitkan Surat Paksa yang
disampaikan oleh juru sita pajak negara dengan dibebani biaya penagihan paksa sebesar Rp 25.000 dua puluh lima ribu, utang pajak
harus dilunasi dalam waktu 2 x 24 jam. 6.3.
Apabila utang pajak belum juga dilunasi dalam waktu 2 x 24 jam dapat dilakukan tindakan penyitaan atas barang-barang wajib pajak, dengan
Universitas Sumatera Utara
51
dibebani biaya pelaksanaan sita sebesar Rp 75.000 tujuh puluh lima ribu rupiah.
6.4. Dalam waktu 14 empat belas hari setelah tindakan penyitaan, utang
pajak belum dilunasi maka akan dilanjutkan dengan tindakan pelelangan melalui Kantor Lelang Negara. Dalam hal biaya penagihan
paksa dan biaya pelaksanaan sita belum dibayar maka akan dibebankan bersama-sama dengan biaya iklan untuk pengumuman
lelang dalam surat kabar dan biaya lelang pada saat pelelangan.
Universitas Sumatera Utara
52
BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI
A. Mekanisme Pengenaan Dan Pemungutan Pajak Restoran Yang Dilakukan Oleh Dinas Pendapatan Kota Medan
Dalam pelaksanaan pemungutan pajak daerah tidak dapat di borongkan, artinya seluruh proses kegiatan pemungutan pajak tidak dapat di serahkan kepada
pihak ketiga, walaupun demikian di mungkinkan adanya kerjasama dengan pihak ketiga dalam proses pemungutan pajak, antara lain pencetakan formulir perpajakan,
pengiriman surat-surat kepada wajib pajak, atau penghimpunan data objek dan subyek pajak. Kegiatan yang tidak dapat di kerjasamakan dengan pihak ketiga adalah
kegiatan penghitungan besarnya pajak yang terutang, pengawasan, penyetoran pajak dan penagihan pajak. Dalam hal ini Dinas Pendapatan Kota Medan menganut sistem
pemungutan Official Assessment System, yaitu sistem pemungutan pajak yang dibayar oleh wajib pajak setelah terlebih dahulu ditetapkan jumlah pajak yang terutang setiap
tahunnya oleh aparat atau petugas perpajakan yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pajak yang terutang dibayar ke kas daerah melalui bank atau
tempat pembayaran lain yang ditunjuk oleh Kepala Daerah.
Universitas Sumatera Utara
53
Tabel 4.1 Mekanisme Pemungutan Pajak Restoran Pada Dinas Pendapatan Kota Medan
Berdasarkan gambar 4.1 bahwa mekanisme pemungutan pajak restoran pada Dinas Pendapatan Kota Medan berawal dari pendaftaran dan pendataan yang
dilakukan oleh wajib pajak. Pendaftaran yang dilakukan oleh wajib pajak ada dua yaitu pendaftaran dan pendataan wajib pajak baru dan wajib pajak pemilik NPWPD
yang selanjutnya mengandung sistem Official Assessment System.
B. Target Dan Realisasi Penerimaan Pajak Restoran Di Kota Medan 1. Jumlah Wajib Pajak Restoran di Kota Medan
Pajak restoran merupakan sumber dana permanen dari salah satu pajak daerah yang memberikan kontribusi setiap tahun dalam penyusunan anggaran Negara.
Universitas Sumatera Utara
54
Dilihat dari data jumlah wajib pajak pajak restoran yang terdaftar pada Dinas Pendapatan Kota Medan sampai tahun 2014 sebanyak isi wajib pajak. Yang
menggunakan Official Assessment System antara lain yaitu :
Tabel 4.2 Jumlah Wajib Pajak Restoran Pada Dinas Pendapatan Kota Medan Tanggal 1
Januari 2014 sd 25 Juni 2014
Sumber data : Dinas Pendapatan Kota Medan NO
Jenis Pajak Restoran Jumlah
1 Restoran Cepat Saji
3 2
Restoran Nasional 135
3 Restoran Khas Daerah
8 4
Warung Nasi Kedai Kopi dll 52
Total 198
Universitas Sumatera Utara
55
2. Data Target Dan Realisasi Penerimaan Pajak Restoran Di Kota Medan
Berdasarkan tabel dan realisasi pendapatan Kota Medan selama 4 empat tahun khusus pajak restoran dapat kita lihat pada tabel 4.3 dibawah ini :
Tabel 4.3 Target Dan Realisasi Pajak Restoran Pada Dinas Pendapatan Kota Medan
Tahun Anggaran 2011 - Mei 2014 Tahun
Target Realisasi Rp
Sisa Lebih Kurang
Persentase
2011 96.209.441.389,00
70.485.458.321,76 25.723.983.067,24
73,26 2012
113.209.441.000,00 83.182.567.950,56
30.026.873.049,44 73,48
2013 113.209.441.000,00
91.590.223.058,75 21.619.217.941,25
80,9 Mei-14
113.209.441.000,00 38.342.114.799,94
74.867.326.200,06 33,87
Sumber data : Dinas Pendapatan Kota Medan Dari tabel 4.3 mengenai target realisasi pajak restoran pada tahun anggaran
2011 sd Mei 2014 dapat kita lihat dari penjabaran berikut. Target pajak restoran tahun 2011 yaitu Rp 96.209.441.389,00, sedangkan yang terealisasi sebesar Rp
70.485.458.321,00 dengan presentase 73,26. Pada tahun 2012 target pajak restoran Rp 113.209.441.000,00 dan terealisasi sebesar Rp 83.182.567.950,00 dengan
presentase 73,48. Pada tahun 2013 target pajak restoran sebesar Rp 113.209.441.000,00 sedangkan yang terealisasi sebesar Rp 91.590.223.058,75 dengan
presentase 80,90. Pada tahun ini penerimaan pajak restoran meningkat dibanding 2 dua tahun sebelumnya. Pada tahun anggaran 2014 target pajak restoran sebesar Rp
113.209.441.000,00, yang terealiasi sampai bulan Mei 2014 sebesar Rp
Universitas Sumatera Utara
56
38.342.114.799,94 dengan persentase 33,87. Dan kurang Rp 74.867.326.200,06 untuk mencapai target yang diinginkan.
Dari data tersebut dapat dilihat pada tahun 2011 - 2013 pajak restoran tidak mencapai target. Namun mengalami peningkatan pada tahun 2013. Hal ini
menunjukkan bahwa pemungutan dan penagihan pajak restoran yang dilakukan oleh Dinas Pendapatan Kota Medan tidak mencapai target dan harus lebih bekerja keras
lagi agar dapat mencapai target yang diinginkan.
C. Masalah-masalah Dan Kendala-kendala Yang berkaitan Dengan
Pemungutan Pajak Restoran Di Kota Medan
Dalam upaya meningkatkan penerimaan daerah melalui pajak restoran masih ditemui masalah-masalah yang harus dicari solusinya dalam rangka upaya
peningkatan penerimaan pajak daerah
. Sebagaimana masalah dan kendala yang dihadapi adalah :
1. Sulitnya bertemu dengan wajib pajak dikarenakan wajib pajak tidak ingin
bertemu atau memiliki kesibukan pada saat wajib pajak tersebut ingin ditemui. Pada saat wajib pajak diberikan surat pemberitahuan tetapi wajib pajak
tersebut tidak mengindahkannya, maka diberikan surat peringatan pertama 5 hari dan apabila masih belum diindahkan maka diberi peringatan kedua 2
hari. Karena banyaknya wajib pajak tidak patuh dengan surat peringatan kedua itu maka wajib pajak tersebut ditetapkan secara jabatan.
Universitas Sumatera Utara
57
2. Beberapa wajib pajak tidak mau menyampaikan Surat Pemberitahuan SPT
sendiri, tetapi mereka menggunakan jasa Konsultan. 3.
Keterlambatan wajib pajak dalam penyampaian Surat Pemberitahuan SPT pajak restoran.
4. Data dari wajib pajak tidak lengkap seperti laporan penjualan. Apabila tidak
lengkap maka dilakukan penongkrongan penjagaan kompetisi dari wajib pajak selama 30 hari kerja 1 bulan kelender.
5. Kurangnya ketegasan pemerintah dalam mengatur pajak daerah.
D. Upaya Yang Dilakukan Dalam Meningkatkan Penerimaan Pajak Restoran Di Kota Medan