34
BAB III GAMBARAN DATA WAJIB PAJAK RESTORAN
A. Ketentuan Umum
Dalam UUD RI 1945 yaitu pasal 23A menyatakan bahwa “Pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan Negara diatur dengan Undang-
undang”, pasal tersebut menunjukkan bahwa pengaturan bidang perpajakan bukan hanya sekedar hak, tetapi merupakan kewajiban yang harus dilakukan Negara,
sekaligus bentuk intimidasi dalam pengaturan bidang perpajakan.
1. Pengertian Perpajakan
Menurut Prof.Dr.Rochmat Soemitro,SH, ”Pajak adalah iuran kas kepada Negara berdasarkan Undang-undang yang dapat dipaksakan dengan tidak mendapat
jasa imbal kompensasi yang langsung dapat ditunjukan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum Suandy, 2002 : 11.
Menurut Prof.Dr.M.J.H.Smeet, “Pajak adalah prestasi kepada pemerintah yang terutang melalui norma-norma umum, dan yang dapat dipaksakan, tanpa ada
kalanya kontraprestasi yang dapat ditujukkan dalam hal yang individual, maksudnya adalah untuk membiayai pengeluaran pemerintah Suandy, 2002 : 10.
Dari defenisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur pajak adalah : 1.1.
Iuran dari rakyat kepada Negara, yang berhak memungut pajak hanyalah Negara. Iuran tersebut berupa uang bukan barang.
Universitas Sumatera Utara
35
1.2. Berdasarkan Undang-undang, pajak dipungut berdasarkan atau dengan
kekuatan Undang-undang serta aturan pelaksanaannya. 1.3.
Tanpa jasa timbal balik atau kontraprestasi dari Negara yang secara langsung dapat ditunjuk. Dalam pembayaran pajak tidak dapat
ditunjukkan adanya kontraprestasi individual oleh pemerintah. 1.4.
Digunakan untuk membiayai rumah tangga Negara, yakni pengeluaran- pengeluaran yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
2. Jenis pajak
Terdapat berbagai jenis pajak yang dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu pengelompokkan menurut golongan, menurut sifat, dan menurut lembaga
pemungutnya. 2.1
Menurut golongan pajak dikelompokkan menjadi dua, yaitu: a.
Pajak langsung adalah pajak yang harus ditanggung sendiri oleh wajib pajak dan dapat dilimpahkan atau dibebankan pada pihak lain.
b. Pajak tidak langsung adalah pajak yang pada akhirnya dapat
dibebankan kepada orang lain atau pihak ketiga. Pajak tidak langsung terjadi jika terdapat suatu kegiatan, peristiwa, atau perbuatan yang
menyebabkan terutangnya pajak, misalnya terjadi penyerahan barang atau jasa.
Universitas Sumatera Utara
36
2.2 Menurut sifat pajak dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
a. Pajak subjektif adalah pajak yang pengenaannya memerhatikan
keadaan pribadi wajib pajak atau pengenaan pajak yang memerhatikan keadaan subjeknya.
b. Pajak objektif adalah pajak yang pengenaannya memerhatikan
objeknya baik berupa benda, keadaan, perbuatan, atau peristiwa yang mengakibatkan timbulnya kewajiban membayar pajak, tanpa
memerhatikan keadaan pribadi subjek pajak. 2.3
Menurut lembaga pemungut pajak dikelompokkan menjadi dua, yaitu: a.
Pajak negara pajak pusat adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan digunakan untuk membiayai rumah tangga
negara pada umumnya. b.
Pajak daerah adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah tingkat I pajak provinsi maupun daerah tingkat II pajak kabupaten
atau kota dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah masing-masing.
3. Fungsi Pajak