Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri

8 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri

Demi mewujudkan kemandirian suatu Bangsa dan Negara pembiayaan pembangunan, pemerintah perlu melakukan usaha-usaha yang cukup optimal, salah satunya adalah menggali sumber-sumber dana yang berasal dari dalam negeri. Pada saat ini sektor perpajakan merupakan salah satu sumber penerimaan yang ideal baik itu penerimaan oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Bila dilihat dari potensinya, sektor perpajakan dapat menjadi salah satu sektor yang dapat memenuhi pembiayaan pembangunan yang dilakukan secara berkala materil maupun spiritual. Bisa berjalan secara baik atau tidak pemanfaatan sumber ini tidak lepas dari adanya kebijakan-kebijakan dari pemerintah dan peran serta masyarakat yang memiliki kepedulian akan kemandirian bangsanya. Dengan adanya Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan Undang-undang No. 33 Tahun 2003 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Pemerintah Daerah maka pemerintah memberikan wewenang dan tanggung jawab kepada pemerintah daerah untuk mengatur rumah tangganya sendiri melalui sistem otonomi daerah, yang berguna dalam mengoptimalkan pemanfaatan sumber-sumber yang ada di daerah dan wilayah negara ini. Ciri utama yang menunjukan suatu daerah otonom maupun berotonomi yaitu terletak pada kemampuan untuk menggali sumber-sumber keuangan sendiri, Universitas Sumatera Utara 9 mengolah dan menggunakan keuangan sendiri yang cukup memadai untuk membiayai penyelenggaraan pemerintah daerahnya. Ketergantungan kepada bantuan pemerintah pusat harus seminimal mungkin, sehingga Pendapatan Asli Daerah PAD khususnya pajak dan retribusi daerah harus menjadi bagian sumber keuangan terbesar, yang didukung oleh kebijakan perimbangan keuangan pusat dan daerah. Sumber pendapatan yang dimaksud terdiri atas : Pendapatan Asli Daerah PAD, Dana Bagi Hasil, Dana Perimbangan, Pinjaman Daerah, dan lain-lain Pendapatan Daerah yang sah Mustaqiem, 2008 : 4. Selain itu pemerintah juga mengeluarkan Undang-undang No. 34 Tahun 2000 mengenai pembagian atas pajak daerah yang mana kini telah diubah menjadi Undang- undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Pada Undang-undang ini dapat kita ketahui pajak yang menjadi pajak daerah Provinsi dan pajak daerah kabupatenkota dengan pembagian adalah sebagai berikut : 1. Pajak Daerah Provinsi terdiri dari : Pajak Kendaraan Bermotor PKB dan Kendaraan di Atas Air, Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas Air, Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air Permukaan. 2. Pajak Daerah Kabupaten Kota terdiri dari : Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Reklame, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C dan Pajak Parkir. Universitas Sumatera Utara 10 Sesuai dengan Undang-undang tersebut maka daerah yang menjadi daerah otonom harus berusaha semaksimal mungkin dalam meningkatkan penerimaan pajak daerahnya. Oleh karena itu, Universitas Sumatera Utara khususnya Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan sebagai salah satu lembaga pendidikan yang menekankan pada pendidikan profesionalisme untuk membentuk tenaga-tenaga ahli tingkat madya yang kompeten dalam menangani pekerjaan, melaksanakan kegiatan yang disebut dengan Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM dalam pembentukan Sumber Daya Manusia SDM yang berkualitas. Sebagai mahasiswa yang peduli mengenai perpajakan dan penerimaan daerah lainnya sehubung dengan peningkatan kesejahteraan rakyat, maka melalui kegiatan Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM ini penulis coba mengangkat topik mengenai pajak restoran, karena pajak restoran merupakan salah satu dari pajak daerah yang potensial dikarenakan memberikan kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah PAD maka sangat diharapkan pajak restoran sebagai alternatif pendanaan pemerintah untuk mendukung peningkatan kemampuan daerah dalam rangka mengembangkan sumber-sumber pendapatan daerah yang diharapkan akan meningkatkan kemampuan membangun Kota Medan Siahaan, 2006 : 3. Oleh karena itu, tentunya penulis akan berusaha semaksimal mungkin dalam menggali kemampuan yang diperoleh dan dimiliki dalam membahas mengenai pajak restoran, khususnya judul yang penulis susun yaitu “Mekanisme Pengenaan dan Pemungutan Pajak Restoran pada Dinas Pendapatan Kota Medan”. Universitas Sumatera Utara 11 Dengan harapan kegiatan ini nantinya mampu memberikan sumbangsih dalam dunia perpajakan dan pengetahuan yang mendalam khususnya pada pajak restoran.

B. Tujuan dan Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri