Alasan Menggunakan Metode OOAD

3. Membangun User Interface Setelah seluruh segi fungsional dan struktur dari sistem telah dijelaskan, maka perlu adanya user interface sebagai interaksi sistem terhadap aktor-aktor. Storyboard adalah form yang disusun secara berurutan sesuai dengan fungsi-fungsi sistem. Dengan storyboard maka penjelasan mengenai user interface akan lebih mudah dipahami. 4. MVC Programming Tahap ini adalah tahap akhir dari pembangunan sistem yaitu tahap programming coding. Pada metodologi ini, tahap pemrograman dilakukan berdasarkan orientasi obyek sehingga menggunakan pola Model View Controller MVC Programming. Untuk mendeskripsikan MVC Programming maka pada tahap ini dibuat MVC Pattern diagram dari setiap fungsi berdasarkan class diagram dan sequence diagram. Pada tahap inilah Pemrograman dengan orientasi obyek dilakukan.

3.3.2.4 Transition

Tahap transisi adalah tahap dimana implementasi sistem dilakukan dan diuji. Untuk mengetahui keberhasilan sistem, maka pada tahap inilah dilakukan uji coba sistem dengan bantuan Black Box Testing.

3.3.3 Alasan Menggunakan Metode OOAD

Perbaruan Sistem Operasi smartphone sangat cepat dan memaksa developer untuk terus melakukan pembaruan terhadap sistemnya. Maka dari itu, diperlukan sistem dengan reusability tinggi. Berdasarkan Booch, et al 2007: 42, Metode OOAD menaikkan tingkat reusability sebuah perangkat lunak sehingga perangkat lunak bersifat dinamis dan dapat dengan mudah diperbaharui. Hal ini yang mendasari penulis memilih OOAD sebagai metode dalam mengembangkan SIGEPTKI. Tabel 3.1 Perbandingan Metode Pengembangan Sistem Nama Metode Kelebihan Kekurangan Metode OOAD 1. Relasi obyek dengan entitas thing umumnya dapat di mapping dengan baik seperti kondisi pada dunia nyata dan keterkaitan dalam sistem. 2. Mendukung reusability tinggi 1. Pada OOAD tidak mudah untuk mendefinisikan class dan obyek yang dibutuhkan sistem 2. Sering kali pemrogramamberorientasi obyek digunakanuntuk melakukan anlisisis terhadap fungsional siste,sementara metode OOAD tidak berbasis pada fungsional sistem. Metode SDLC System Development Life Cycle 1. SDLC merupakan pendekatan visual, ini membuat metode ini mudah dimengerti oleh pengguna atau programmer. 2. SDLC relatif simpel dan mudah dimengerti serta sudah lama digunakan sehingga metode ini memang sudah matang dan layak. 1. SDLC berorientasi utama pada proses, sehingga mengabaikan kebutuhan non-fungsional. 2. Sering kali pemrogramam berorientasi obyek digunakanuntuk melakukan anlisisis terhadap fungsional siste,sementara metode OOAD tidak berbasis pada fungsional sistem. Metode Spiral 1. Metode spiral dapat digunakan pada 1. Terlalu banyak memikirkan risiko 2. Masih jarang digunakan pengembangan sistem berskala besar 2. Sangat cocok pada mekanisme menanggulangi risiko 3. Metode ini lambat dan mahal karena setiap tahapan yang dilalui harus mengikutsertakan pemesan Metode Iterasi 1. Dapat mengakomodasi jika terjadi perubahan pada tahapan pengembangan yang telah dilaksanakan 2. Dapat disesuaikan agar sistem dapat dipakai selama masa hidup komputer 3. Cocok dalam pengembangan sistem dan perangkat lunak berskala besar 1. Hanya berlaku pada short- Lifetime System 2. Suatu pekerjaan tidak terlihat sedang berada ditahapan mana dari metode ini 3. Memerlukan alat ukur kemajuan secara reguler 4. Perubahan yang sering terjadi dapat mengubah struktur sistem Sumber: http:www.academia.edu4844015Metode_pengembangan_perangkat_lunak, 2014

3.4 Kerangka Berpikir