Konsep Tenaga Kerja Dalam Islam

2.4.2 Konsep Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia

Menurut UU No.39 Tahun 2004 tentang penempatan dan perlindungan tenaga kerja indonesia disebutkan bahwa pemerintah bertanggung jawab atas perlindungan tenaga kerja Indonesia mulai dari keberangkatan, penempatan, pada saat bekerja hingga pemulangan. Perlindungan tersebut termasuk didalamnya perlindungan hukum dan hak- hak sebagai warga negara Indonesia, sehingga pemerintah membentuk Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia BNP2TKI dengan tugas dan fungsi umum sebagai badan non-departemen yang menjamin penempatan serta perlindungan TKI. Permasalahan yang sering terjadi pada TKI yang sedang bekerja di luar negeri antara lain adalah penyanderaan oleh majikan, kekerasan oleh majikan, dan permasalahan kontrak kerja habis namun TKI tersebut masih harus bekerja.

2.5 Konsep Tenaga Kerja Dalam Islam

Tenaga kerja adalah segala usaha dan ikhtiar yang dilakukan oleh anggota badan atau pikiran untuk mendapat imbalan yang pantas. Tenaga kerja sebagai faktor produksi mempunyai arti yang besar. Karena semua kekayaan alam tidak berguna bila tidak dieksploitasi oleh manusia dan diolah oleh buruh. Alam telah memberikan kekayaan yang tidak terhitung, tetapi tanpa usaha manusia semua akan tersimpan. Banyak Negara di Asia Timur, Timur Tengah, Afrika dan Amerika Selatan yang kaya akan sumber alam tapi karena mereka belum mampu menggalinya maka mereka tetap miskin dan terbelakang, oleh karena itu disamping adanya sumber alam juga harus ada rakyat yang bekerja sungguh-sungguh, tekun dan bijaksana agar mampu mengambil sumber alam untuk kepentingannya. Al Qur’an telah memberi penekanan yang lebih terhadap tenaga manusia. Ini dapat dilihat dari petikan surat An Najm: “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang diusahakannya.An Najm: 39 Semakin bersungguh-sungguh dia bekerja semakin banyak harta yang diperolehnya “Untuk lelaki ada bagian dari usaha yang dikerjakannya dan untuk wanita ada bagian pula dari usaha yang dikerjakannya. An Nisa’:32 Siapa yang bekerja keras akan mendapat ganjaranmasing-masing yang sewajarnya. Prinsip tersebut belaku bagi individu dan juga Negara. Al Qur’an menunjukkan prinsip asas tersebutdalam surat Al Anfaal: “Demikian itu karena sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan mengubah suatu nikmat yang telah dianugerahkan terhadap suatu kaum hingga kaumitu merubah apa yng ada pada mereka sendiri dan sesungguhnyaAllah Maha Mendengar LagiM a ha Mengetahui”. Al Anfaal:53 Tidak ada kehidupan yang penuh dengan “kebahagiaan dan karunia” tanpa kerja keras. Manusia hendaknya bersungguh-sungguh untuk mencapai kehidupan yang gembira dan bahagia: “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” Al Insyirah:6 Ayat tersebut menyatakan sutu hukum alam yang meyakini suatu kesukaran itu disusul dengan kebahagiaan dan kemudahan. Zaenudin, 2012: 35 – 36

2.6 Platform IOS