Dalam pencarian teori, peneliti akan mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dari kepustakaan yang berhubungan. Sumber-sumber kepustakaan dapat diperoleh dari : buku,
jurnal, majalah, hasil-hasil penelitian tesis dan disertasi, dan sumber-sumber lainnya yang sesuai internet, koran
dll”.
2.3.2 Metode Object Oriented Analysis and Design
2.3.2.1 Konsep Object Oriented Analysis and Design OOAD
Metodologi Booch’s Object Oriented Analysis Design, selanjutnya disingkat OOAD, merupakan penggabungan 3 tiga pendekatan, yaitu: Object
Oriented Design OOD, Object Oriented Analysis OOA dan Object Oriented Programming OOP.
OOA merupakan metode analisis yang memeriksa kebutuhan requirement berdasarkan prespektif pengumpulan obyek-obyek dan kelas-kelas dalam sebuah
domain problem, sedangkan OOD merupakan sebuah metode mendesain yang mencakup proses pendekompoisisan obyek dan digambarkan dalam notasi
sehingga bisa menggambarkan static dan dynamic model sistem baik secara logical danatau physical Booch, et al, 2007: 42.
Berdasarkan pengertian ini, ada 2 dua hal penting yang harus ditekankan dalam OOD, yaitu:
1. OOD menggunakan teknik object oriented decomposition
2. Menggunakan notasi yang berbeda untuk menggambarkan model
logical struktur obyek dan kelas, dan model physical dari arsitektur
modul dan proses dalam sebuah aspek sistem baik statis maupun dinamis.
OOP merupakan sebuah metode untuk mengimplementasikan program yang diorganisasikan sebagai kumpulan obyek dimana tiap-tiap obyek merupakan
instan dari sebuah kelas dan kelas merupakan salah satu dari kumpulan kelas yang saling berhubungan secara hirarki menggunakan inheritance relationship Booch,
et al, 2007: 41. Berdasarkan pengertian ini, ada 3 tiga hal penting yang harus ditekankan
dalam OOP, yaitu: 1.
OOP menggunakan obyek sebagai dasar dalam membangun program, bukan algoritma.
2. Obyek merupakan instan dari sebuah kelas
3. Setiap kelas dihubungkan menggunakan inheritance relationship atau
yang kita kenal dengan istilah pewarisan, sehingga bahasa pemograman yang tidak mendukung inheritance tidak bisa mengimplementasikan
OOP. Hubungan antara OOA, OOD dan OOP adalah: hasil pemodelan atau
pengumpulan obyek dari OOA akan digunakan oleh OOD dan hasil dari OOD akan digunakan sebagai blueprint untuk membangun sistem dengan menggunakan OOP..
2.3.2.2 Proses Dalam OOAD
1. Macro Process
Proses makro merupakan penjelasan keseluruhan proses dari siklus hidup pengembangan sistem yang menyediakan sebuah kerangka kerja untuk proses
mikro, proses mikro itu sendiri terdapat pada tahap analisis dan desain. Tahapan dalam proses makro adalah sebagai berikut:
a. Requirement
Pada tahap requirement menjelaskan tentang bagaimana membuat dan menjaga sebuah perjanjian kerjasama dengan customer dan stakeholder
mengenai apa yang harus dilakukan pada pembuatan sistem, misalnya kebutuhan-kebutuhan dari suatu sistem seperti fungsi-fungsi apa saja yang
akan digunakan oleh sistem, fitur-fitur apa saja yang akan dipakai dalam pembuatan sistem, siapa saja user yang terlibat atau yang memakai sistem
tersebut dan lain sebagainya. Selain itu, tahapan ini juga mendefinisikan batasan-batasan dari suatu sistem yang akan dibuat.
b. Analysis and Design
Tahapan ini menjelaskan bagaimana mengkonversi kebutuhan- kebutuhan sistem yang telah dibuat sebelumnya menjadi sebuah bentuk
rancangan sistem. Yang mana rancangan tersebut disajikan sebagai spesifikasi dari implementasi sistem dalam memilih lingkungan
penerapannya. Selain itu, tahapan analisis dan desain juga mencakup dalam mengembangkan sebuah arsitekturbentuk rancangan yang kokoh untuk
sebuah sistem dan menetapkan mekanisme umum yang harus digunakan oleh elemen-elemen yang berbeda dari sistem.
c. Implementation
Setelah membuat suatu kebutuhan sistem, menganalisis dan merancang sistem yang akan dibuat. Kemudian pada tahap ini dilakukan
implementasi unit sistem dan menggabungkan rancangan dengan sistem, maksudnya adalah mengimplementasikan rancangan tersebut dalam sebuah
sistem atau program dalam bentuk coding program. Selain itu juga menghasilkan sebuah sistem yang sudah dapat dijalankan.
d. Test
Tespengujian dilakukan untuk meyakinkan bahwa sistem telah sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan yang telah dibuat sebelumnya
kebutuhan-kebutuhan tersebut adalah menerapkan yang sewajarnya. Memvalidasi fungsi sistem yang telah konkrit kemudian didemonstrasikan
bahwa produk software tersebut sesuai dengan kebutuhan dan rancangan yang telah dibuat sebelumnya.
e. Deployment
Meyakinkan bahwa
produk software
tersebut termasuk
implementasi dan pengujian telah tersedia untuk end user atau sudah dapat digunakan oleh pengguna akhir. Proses makro memiliki aktivitas-aktivitas
pendukung di dalam pembuatan software-nya yang mencakup Project Management, Configuration and Change Management dan Environment.
Penjelasan mengenai aktivitas pendukung tersebut adalah sebagai berikut:
1. Project Managemment
Project Manajement dilakukan untuk mengelola proyek pengembangan software, meliputi perencanaan, staffing dan
monitoring proyek serta mengatur resiko yang mungkin terjadi. 2.
Configuration and Change Management Mengidentifikasi konfigurasi setiap item, mengontrol perubahan
pada setiap item dan mengatur konfigurasi pada setiap item. 3.
Environment Menyediakan sebuah lingkungan pengembangan software,
meliputi proses keduanya project management, configuration dan change management dan alat-alat yang mendukung tim
pengembang software. Jadi pada environment, perusahaan menyediakan sebuah lingkungan untuk pengembangan sebuah
software serta menyediakan alat-alat apa saja yang dibutuhkan oleh pengembang software dalam mengerjakan proyeknya.
Gambar 2.2 adalah Gambaran dari setiap tahapan dalam proses makro
Gambar 2.2 Tahapan dan Aktivitas Proses Makro Booch, et al: 2007: 263
2. Micro Process
Pada proses mikro ini, meliputi proses analysis and design proses mikro dengan melihat aktivitas apa yang dilaksanakan dan mengerjakan produk apa yang
dihasilkan. Proses mikro merupakan bagian dari proses makro seperti yang terdapat pada Gambar 2.3.
Gambar 2.3 Proses Mikro pada Proses Makro Booch, et al, 2007: 273
Pada analisis terfokus pada behavior perilaku bukan form bentuk. Dalam analisis mencari model dunia dengan mengidentifikasi unsur-unsur yang
membentuk kosa kata yang berasal dari problem domain dan mendeskripsikan roles, responsibilities dan collaborations. Sedangkan pada desain diciptakan unsur-
unsur yang menyediakan behavior dari unsur analisis yang diperlukan Booch, et al, 2007: 272
– 276. Produk utama dari proses mikro ialah: 1.
Architecture description, menjelaskan arsitektur sistem, termasuk deskripsi mekanisme umum. Uraian tersebut meliputi arsitektural
aspek penting dari analisisdesain model. 2.
Analysisdesign model, mencakup analisis dan elemen desain solusi perangkat lunak dan organisasi mereka, serta realisasi yang
menjelaskan bagaimana kebutuhan perilaku sistem yang diwujudkan dalam hal elemen-elemen.
Di dalam proses mikro terdiri dari 4 aktivitas seperti yang tergambar pada Gambar 2.4, aktivitas-aktivitas yang terdapat pada proses mikro ialah:
a. Identify the elements
Menemukan elemen-elemen yang akan dikerjakan. b.
Define the collaborations between the elements Mendeskripsikan bagaimana mengidentifikasi kerjasama antara elemen
untuk menyediakan kebutuhan tingkah laku sistem. c.
Define the relationships between the element Mendefinisikan hubungan antar elemen untuk mendukung kerjasama
antar elemen. d.
Define the semantics of the elements Membangun behavior dan attributes dari pengidentifikasian elemen.
Menyiapkan elemen untuk level abstraksi selanjutnya.
Gambar 2.4 Aktivitas Proses Mikro Booch, et al, 2007: 283
2.3.2.3 Aktivitas Utama dalam Object Oriented Analysis and Design OOAD
Pada metodologi OOAD dalam pengembangan sistem Booch et al, 2007: 281-301, Metodologi OOAD memiliki 4 aktivitas utama yaitu Inception,
Elaboration, Construction, dan Transition. Aktifitas OOAD secara keseluruhan digambarkan pada Gambar 2.5.
1. Inception
Tahapan Inception awal pada pengembangan sistem dengan metode OOAD ini ialah tahap membangun arsitektur sistem yang benar-
benar memprioritaskan system requirements, tanpa melihat sisi secara teknis pemrograman, database, dsb.. Pada tahap membangun arsitektur Sistem
ini, difokuskan pada perancangan elemen-elemen dan subsistem dan mengalokasikan fungsi-fungsi untuk elemen dan subsistem supaya
memenuhi sistem requirements.
2. Elaboration
Secara singkat tahap elaboration adalah tahap perincian sistem. Pada tahap ini, adalah merincikan setiap tahapan yang sudah dibuat pada
tahap inception sebagai bentuk peralihan dari pendekatan sistem arsitektur yang berfokus hanya pada system requirement dan bagaimana sistem itu
beroperasi ke pendekatan sistem arsitektur secara teknis.
3. Construction
Tahap Construction adalah tahapan paling bawah low-level dari penggambaran sistem. Pada tahap ini, sistem yang akan dibuat
dideskripsikan secara lebih rinci dengan pendekatan ke sisi teknis
pemrogramannya. Perancangan database, fitur-fitur sistem, interface dan seluruh deskripsi teknis mengenai sistem dijelaskan pada fase ini.
4. Transition
Pada tahap akhir adalah tahap dimana sistem sudah siap untuk digunakan oleh user. Tahap ini menampilkan hasil dari uji coba sistem.
Gambar 2.5 Tahapan keseluruhan OOAD Booch, et al. 2007: 263
2.3.3 Pengujian Sistem