Tabel 4.11 Responden Berdasarkan Penyakit yang diderita
Jenis Penyakit Frekuensi Persen
Tidak Mempunyai Penyakit 23
46 Jantung 2
4 Diabetes 14
28 Kolesterol 1
2 Asma 2
4 Prostat 1
2 Diabetes, Jantung
2 4
Diabetes,Darah Tinggi 2
4 Jantung, Darah Tinggi
1 2
Jantung Koroner, Darah Tinggi, Thalasemia 1
2 Jantung, Liver, Paru
1 2
Total 50 100
Berdasarkan data aktivitas pasca pensiun pada tabel 4.11 di atas dapat diketahui bahwa dari 50 responden yang diteliti, sebanyak 27 orang 54
mengidap penyakit yang cukup berat dan sisanya 23 orang 46 tidak memiliki penyakit yang berat
4.2 Analisis Deskriptif
Berikut ini akan diuraikan
nilai minimun, maksimum, mean, standar deviasi dukungan sosial dan penyesuaian diri pada masa pensiun
Tabel 4.12 Descriptive Statistics
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation Dukungan Sosial
50 55,00
95,00 69,9600
7,36223 Penyesuaian Diri
50 76,00
118,00 90,1200
7,45501 Valid N listwise
50
57
Berdasarkan tabel di atas, data yang didapat dengan sampel yang berjumlah 50 orang untuk skala dukungan sosial terendahnya adalah 55, skor
tertingginya adalah 95, skor rata-rata sebesar 69,96 dan standar deviasi sebesar 7,362. Sedangkan untuk skala penyesuaian diri dengan jumlah sampel 50 orang,
skor terendahnya adalah 76, skor tertingginya adalah 118, skor rata-rata sebesar 90,12 dan standar deviasi sebesar 7,455.
4.2.1. Kategorisasi skor Adapun untuk kategorisasi tinggi, sedang, rendahnya penerimaan dukungan sosial
dan penyesuaian diri pada masa pensiun yang diujikan pada 50 responden adalah sebagai berikut:
Tabel 4.13 Distribusi Skor Dukungan Sosial
Kategori Rumus Rentangan
Raw Score Jumlah
Subjek Persen
Tinggi X 2 + min
81,66 4
8 Sedang
X + min ≤ X ≤ 2 + min 68,33 – 81,66
28 56
Rendah X + min
68, 33 18
36 ∑ 50
100
Dari tabel 4.13 distribusi skor di atas dapat diketahui bahwa dari 50 responden yang diteliti, 28 orang 56 diantaranya memiliki skor penerimaan
dukungan sosial dalam kategori sedang, 18 orang 36 diantaranya memiliki skor penerimaan dukungan sosial dalam katogori rendah dan 4 orang 8
diantaranya memiliki skor penerimaan dukungan sosial dalam kategori tinggi.
58
Berikut ini tabel distribusi kategorisasi skor penyesuaian diri:
Tabel 4.14 Distribusi Skor Penyesuaian Diri
Kategori Rumus Rentangan
Raw Score Jumlah
Subjek Persen
Tinggi X 2 + min
104 2
4 Sedang
X + min ≤ X ≤ 2 + min
90 – 104 17
34 Rendah
X + min 90
31 62
∑ 50 100
Dari tabel 4.14 di atas, maka dapat diketahui bahwa jumlah responden yang memiliki tingkat penyesuaian diri rendah sebanyak 31 orang 62, jumlah
responden yang memiliki tingkat penyesuaian diri sedang sebanyak 17 orang 34 dan jumlah responden yang memiliki tingkat penyesuaian diri tinggi
sebanyak 2 orang 4. Sedangkan untuk kepribadian, akan dikategorikan menjadi kepribadian
extrovert dan kepribadian introvert. Berikut merupakan deskripsi kepribadian extrovert dan introvert menurut jumlah frekuensinya.
Tabel 4.15 Tipe Kepribadian
Tipe Kepribadian Frekuensi
Persen
Extrovert 27 54
Introvert 23 46
Total 50 100
Dari tabel 4.15 di atas dapat diketahui bahwa dari 50 responden yang diujikan, 27 orang 54 diantaranya memiliki tipe kepribadian extrovert dan 23
orang 46 diantaranya memiliki tipe kepribadian introvert. 59
Pada bagian ini juga, peneliti akan mendeskripsikan distribusi skor penyesuaian diri berdasarkan jenis kelamin, aktivitas pengganti, penyakit yang diderita dan
penghasilan. Untuk yang pertama akan digambarkan distribusi skor penyesuaian diri
berdasarkan jenis kelamin.
Tabel 4.16 Penyesuaian Diri Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin N
Mean Std. Deviation
Std. Error Mean
Laki-laki 46
89.4783 6.26361
.92352 Penyesuaian Diri
Perempuan 4
97.5000 15.50269
7.75134
Independent Samples Test
9.930 .003
-2.138 48
.038 -8.0217
3.75187 15.56538 -.47810
-1.028 3.086
.378 -8.0217
7.80617 32.47849 16.43502 Equal variance
assumed Equal variance
not assumed Penyesuaian D
F Sig.
Levenes Test for Equality of Variances
t df
Sig. 2-tailed Mean
Difference Std. Error
Difference Lower
Upper 95 Confidence
Interval of the Difference
t-test for Equality of Means
Signifikan pada taraf 0,05 Nilai rata-rata penyesuaian diri pada perempuan 89,4883 lebih besar
daripada laki-laki 97,5. Nilai Levene`s test 0,05 0,0030,05, maka nilai Levene`s test signifikan. Ini artinya varians pada kedua kelompok berbeda. Output
SPSS menghasilkan nilai t sebesar -1,028 dengan signifikansi 0,378. Ini berarti nilai t tidak signifikan p=0,378, p0,05. Artinya tidak terdapat perbedaan yang
signifikan antara perempuan dan laki-laki dalam menyesuaikan diri.
60
Kedua, akan digambarkan distribusi skor penyesuaian diri berdasarkan aktivitas pengganti.
Tabel 4.17 Penyesuaian Diri Berdasarkan Aktivitas Pasca Pensiun
Aktivitas N
Mean Std. Deviation
Std. Error Mean
non-aktivitas 12
91.5833 9.95863
2.87481 Penyesuaian
Diri Aktivitas
38 89.6579
6.57298 1.06628
Independent Samples Test
1.299 .260
.777 48
.441 1.9254
2.47865 -3.05822
6.90910 .628
14.155 .540
1.9254 3.06618
-4.64411 8.49499
Equal variances assumed
Equal variances not assumed
Penyesuaian Diri F
Sig. Levenes Test for
Equality of Variances t
df Sig. 2-tailed
Mean Difference
Std. Error Difference
Lower Upper
95 Confidence Interval of the
Difference t-test for Equality of Means
Nilai mean
penyesuaian diri bagi pensiunan yang tidak memiliki aktivitas pengganti pasca pensiun 91,5833 lebih besar daripada pensiunan yang memiliki
aktivitas pengganti pasca pensiun 89,6579 dengan angka probabilitas 0,260 lebih besar dari alpha 0,05. Nilai Levene`s test 0,05 0,2600,05, maka nilai
Levene`s test tidak signifikan. Ini artinya varians pada kedua kelompok homogen. Output SPSS menghasilkan nilai t sebesar 0,777 dengan signifikansi 0,441. Ini
berarti nilai t tidak signifikan p=0,441, p0,05. Hal ini artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara pensiunan yang mempunyai aktivitas pengganti
pasca pensiun dan yang tidak mempunyai aktivitas pengganti pasca pensiun dalam menyesuaikan diri.
61
Ketiga, akan digambarkan distribusi skor penyesuaian diri berdasarkan ada tidaknya penyakit yang diderita.
Tabel 4.18 Penyesuaian Diri Berdasarkan Penyakit yang Diderita
Penyakit N
Mean Std. Deviation
Std. Error Mean
Non-penyakit 23
90.1739 6.36505
1.32720 Penyesuaian
Diri penyakit
27 90.0741
8.39380 1.61539
Independent Samples Test
1.434 .237
.047 48
.963 .0998
2.13725 -4.19739
4.39706 .048
47.415 .962
.0998 2.09068
-4.10510 4.30477
Equal variances assumed
Equal variances not assumed
Penyesuaian Diri F
Sig. Levenes Test for
Equality of Variances t
df Sig. 2-tailed
Mean Difference
Std. Error Difference
Lower Upper
t-test for Equality of Means 95 Confidence
Interval of the Difference
Pada tabel di atas, perbedaan nilai mean yang sangat kecil antara nilai rata- rata penyesuaian diri pensiunan yang mengidap suatu penyakit dengan
penyesuaian diri pensiunan yang tidak mengidap suatu penyakit. Nilai Levene`s test 0,05 0,2370,05, maka nilai Levene`s test tidak signifikan. Ini artinya
varians pada kedua kelompok homogen. Output SPSS menghasilkan nilai t sebesar 0,047 dengan signifikansi 0,963. Ini berarti nilai t tidak signifikan
p=0,963 p0,05 tidak ada perbedaan yang signifikan antara pensiunan yang mengidap suatu penyakit dan pensiunan yang tidak mengidap suatu penyakit
dalam penyesuaian diri.
62
Berikut ini merupakan hasil uji anova penyesuaian diri para pensiunan berdasarkan penghasilan, sebagai berikut:
Tabel 4.19 Penyesuaian Diri Berdasarkan Penghasilan
Sum of Squares
Df Mean Square
F Sig.
Between Groups 363.525
2 181.763
3.620 .034
Within Groups 2359.755
47 50.208
Total 2723.280
49
Signifikan pada taraf 0,05 Berdasarkan
pada tabel
di atas, dapat dilihat nilai F-test 3,620 dan signifikansinya 0,034. Nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 p0,05 yang
artinya nilai t-hitung signifikan. Kesimpulannya adalah terdapat perbedaan yang signifikan antara penyesuaian diri berdasarkan tingkat penghasilan yang diterima
para pensiunan.
4.3 Hasil Uji Hipotesis Penelitian