suatu informasi melalui pancaindrasensing atau melalui intuisiintuition; memutuskan atau mengambil kesimpulan tentang informasi tersebut dengan
berpikirthinking atau dengan merasakanfeeling; dan berhadapan dengan dunia sekitar dengan cara menghakimijudging atau menerima sajaperceiving.
Ekstrovert dalam MBTI diartikan sebagai tipe pribadi yang suka bergaul,
menyenangi interaksi sosial dengan orang lain dan berfokus pada the world outside the self
. Sebaliknya tipe introvert dalam MBTI diartikan sebagai mereka yang senang menyendiri, reflektif, dan tidak begitu suka bergaul dengan banyak
orang. Orang introvert lebih suka mengerjakan aktivitas yang tidak banyak menuntut interaksi seperti membaca, menulis, dan berpikir secara imajinatif.
2.4 Pensiun
Pensiun merupakan suatu isyarat sosial bahwa seseorang telah memasuki usia lanjut yang juga berarti berakhirnya masa kerja seseorang dan mulainya
periode waktu luang yang panjang tanpa aktivitas rutin Kimmel, 1983. Pensiun dianggap sebagai krisis dan transisi dari bekerja menjadi tidak bekerja.
Singkatnya, pensiun merupakan suatu stressor kehidupan bagi orang yang menjalaninya.
Beberapa ahli mencoba mendefinisikan pensiun. Atwater 1983 mendefinisikan pensiun sebagai suatu proses pengunduran diri individu dari
aktivitas atau status pekerjaan rutin, yang biasanya disebabkan oleh perubahan pada usia dan kesehatan. Jadi, pensiun merupakan suatu proses dari aktif bekerja
menjadi tidak aktif bekerja.
32
2.5 Kerangka Berpikir
Menjelang masa bekerja berakhir, di setiap perusahaan terutama BUMN mengadakan serangkaian kegiatan persiapan pensiun. Dalam kegiatan yang
diselanggarakan perusahaan tersebut, tidak semua pekerja mengikuti program Masa Persiapan Pensiun MPP atau bahkan mempersiapkan diri menghadapi
pensiun. Bagi pekerja yang kurang melakukan persiapan untuk menghadapi masa pensiun, maka akan menemukan berbagai masalah. Salah satunya adalah
permasalahan penyesuaian diri pada masa pensiun, yang seringkali ditandai dengan keadaan stress atau depresi.
Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan-permasalahan penyesuaian diri pada masa pensiun adalah dengan pencarian dukungan sosial. Hal tersebut
sejalan dengan salah satu manfaat dari dukungan sosial menurut Gottlieb dalam Smet, 1994 adalah bermanfaat dalam hal emosional atau memberikan efek
perilaku bagi pihak penerima. Hal tersebut juga didukung oleh penelitian Gottlieb dalam Smet, 1994 bahwa dukungan sosial dapat mempengaruhi kesehatan
dengan melindungi buffer dan memberikan efek langsung direct effect bagi seseorang terhadap efek negatif dari stres yang berat.
Orang-orang yang mendapatkan dukungan sosial tinggi, kemungkin akan kurang menilai situasi penuh stress mereka tahu bahwa mungkin akan ada
seseorang yang dapat membantu mereka. Orang-orang dengan dukungan sosial tinggi akan mengubah respon mereka terhadap sumber stress contohnya pergi ke
seorang teman untuk membicarakan masalah tersebut. Kedua segi di atas adalah contoh fungsi dukungan sosial yang bersifat melindungi buffer yang
33
mempengaruhi dampak sumber stres. Sedangkan contoh dari fungsi dukungan sosial yang memberikan efek langsung direct effect adalah orang-orang dengan
dukungan sosial tinggi, dapat memiliki penghargaan diri yang lebih tinggi, yang membuat mereka tidak begitu mudah diserang stress.
Oleh karena itu, dukungan sosial yang diberikan mempunyai pengaruh bagi keberlangsungan proses penyesuaian diri pada masa pensiun. Penerimaan
dukungan sosial yang tinggi akan melindungi para pensiunan terhadap efek negatif dari stres yang cukup mengganggu. Sebaliknya penerimaan dukungan
sosial yang rendah tidak akan melindungi para pensiunan terhadap efek stres yang cukup mengganggu. Dukungan tersebut, dapat berasal dari keluarga, teman,
masyarakat maupun perusahaan tempat bekerja sebelum masa pensiun. Selain dukungan sosial, ada faktor lain yang dapat mempengaruhi proses
penyesuaian diri, yaitu tipe kepribadian. Kepribadian menurut Allport dalam Sumadi, 2006 merupakan organisasi dinamis dalam individu sebagai sistem
psikofisis yang menentukan caranya yang khas dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan. Tipe kepribadian yang berbeda-beda pada setiap individu akan
mempengaruhi penyesuaian diri para pensiunan dimasa purna tugasnya. Tipe kepribadian ekstrovert yang orientasinya lebih ke luar lingkungan sosialnya
lebih membutuhkan dukungan sosial untuk menghadapi masa pensiunnya. Sedangkan tipe kepribadian introvert yang orientasinya lebih kedalam yaitu dunia
subyektifnya. Orang dengan tipe introvert ini akan lebih memerlukan penyesuaian diri lebih ketika masa pensiunnya. Karena orang tipe introvert ini kurang bisa
bergaul dengan lingkungannya dibandingkan orang dengan tipe ekstrovert.
34
Hal tersebut, juga didukung oleh hasil penelitian terdahulu Jou Fukada 1996 yang mengemukakan bahwa tipe kepribadian extrovert positif
mempengaruhi penyesuaian diri. Pensiunan dengan kepribadian ekstrovert maka dapat diasumsikan
penyesuaian dirinya pun baik, dimana seseorang dapat menempatkan dirinya di masyarakat maka dia akan diterima dengan baik oleh masyarakat, sebaliknya
pensiunan dengan kepribadian introvert, maka dapat diasumsikan penyesuaian dirinya tidak baik, dimana seseorang tidak dapat menempatkan dirinya di
masyarakat maka dia tidak akan diterima dengan baik oleh masyarakat. Kepribadian juga mempengaruhi penerimaan dukungan sosial. Ada
individu yang mendapatkan dukungan sosial yang tinggi, sedangkan individu tersebut tergolong introvert. Dimana orang yang mempunyai sikap introvert, akan
menerima dunia luar dengan sangat selektif dan dengan pandangan subjektif mereka. Sebaliknya ada individu yang mendapatkan dukungan sosial yang rendah,
sedangkan individu tersebut tergolong extrovert. Dimana individu yang mempunyai sikap extrovert, akan lebih mudah dipengaruhi oleh sekelilingnya
dibanding oleh kondisi dirinya sendiri.
35
2.6 Hipotesis