16
d. Perpustakaan harus memiliki program penyiangan untuk seluruh koleksi perpustakaan yang minimal disiangin setiap lima tahun sekali.
e. Perpustakaan minimal harus melanggan satu judul majalah yang berkaitan dengan kekhususan misinya untuk setiap tahunnya.
f. Koleksi pepustakaan juga mencakup dokumen, literatur, bahan perpustakaan cetak, multimedia dan digital.
B. Ketersediaan Koleksi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 1998 : 729 ā€¯ketersediaan koleksi berasal dari kata sedia yang artinya sudah selesai dibuat disiapkan,
diatur, dan sebagainya. Jadi ketersediaan adalah kesiapan suatu alat tenaga, barang, modal, anggaran untuk dapat dipergunakan atau dioperasikan dalam
waktu yang telah ditentukanā€¯. Ketersediaan koleksi merupakan salah satu unsur utama dan terpenting
yang harus ada di perpustakaan. Tanpa adanya ketersediaan koleksi yang baik dan memadai, maka perpustakaan tidak dapat memberikan layanan yang
maksimal kepada para penggunanya. Ketersediaan koleksi di perpustakaan selalu berkaitan dengan proses
pengadaan, karena pengadaan bahan pustaka merupakan rangkaian dari kebijakan pengembangan koleksi perpustakaan. Artinya tersedianya koleksi di
perpustakaan itu karena pengadaan yang telah dilakukan oleh pihak perpustakaan. Semua kebijakan pengembangan koleksi akhirnya bermuara
pada pengadaan bahan pustaka. Harus disadari bahwa kebutuhan informasi
17
pemakai itu sangat beragam dan kebutuhan tersebut banyak dipengaruhi oleh latar belakang sosial budayanya, termasuk pendidikannya, karena itu dalam
pengadaan koleksi bahan pustaka seharusnya diawali dengan kegiatan analisis kebutuhan informasi, baik tingkat keluasan atau kedalaman informasi
dan kualitasnya agar dapat membangun koleksi sesuai dengan kebutuhan pemakai Asrukin, 2006 : 39.
Penulisan karya ilmiah tidak terlepas dari keharusan menggunakan bahan pustaka sebagai bahan rujukan. Bahan pustaka yang disitir dipakai
sebagai dasar penyusuran argumentasi atau sebagai bahan pembahasan terhadap hasil yang diperoleh Soerhardjan,2003 :18. Untuk mendukung
penulisan sebuah karya tulis inilah seorang peneliti membutuhkan informasi sebagai sumber rujukan dalam penalitiannya. Sumber rujukan adalah semua
ini terbatas untuk memperoleh informasi. Sumber ini terbatas pada rujukan saja tetapi juga mencakup sumber lain Lasa, 1998 : 105.
Dalam memperoleh sumber rujukan ini banyak sekali jenis dan bentuk literatur yang dapat digunakan baik dalam bentuk cetak maupun non cetak
seperti buku teks, abstrak, indeks, kamus, ensiklopedia, jurnal, majalah, surat kabar dan sebagainya. Pencarian informasi sumber rujukan melalui maya atau
internet dapat dilakukan melalui search engine, online database, jurnal elekronik, reference online, dan informasi lainnya tersedia secara elekronik
atau digital. Seorang peneliti akan mudah mendapatkan informasi yang dikehendaki melalui komputer dan media internet dengan jenis dan macam
yang cakupannya lebih luas lagi.
18
C. Pengertian Analisis Sitiran